Sosial
Siklon Veronica Muncul, Hujan Diperkirakan Akan Turun Dalam Beberapa Hari ke Depan






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Cuaca buruk nampaknya masih akan terus menghantui warga Gunungkidul dan sekitarnya. Selepas hujan deras intensitas tinggi pada akhir pekan lalu yang berdampak pada bencana banjir yang terjadi, masyarakat di Gunungkidul dan Yogyakarta pada umumnya dihimbau untuk mewaspadai akan munculnya siklon Veronica. Fenomena cuaca yang bisa berimbas pada memburuknya cuaca ini diperkirakan akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, munculnya siklon Veronica ini dikhawatirkan bisa menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti hujan, petir, maupun angin kencang. Menurut Edy, lantaran hal itulah, ia menghimbau kepada masyarakat yang tinggal di kawasan rawan banjir, tanah longsor, maupun pohon tumbang untuk meningkatkan kewaspadaannya selama siklon ini menerjang.
“Kami sudah mendapatkan informasi mengenai munculnya siklon Veronica dari BMKG (Badan Meteoroogi, Klimatologi, dan Geofisika),” Edi Basuki saat ditemui di Kantornya Kamis (21/3/2019) siang.
Dijelaskannya, berdasarkan hasil pantauan BMKG staklim Yogyakarta, terdeteksi munculknya siklon baru yang bernama TC Veronika yang muncul di sebelah barat Australia atau di Samudera Hindia Selatan Bali. Adapun kemunculan siklon ini diprediksi akan berpengaruh terhadap perubahan cuaca di DIY diantaranya adalah, terbentuknya Through atau palung tekanan rendah di selatan Jawa yang berpotensi menimbulkan hujan lebat terutama di bagian selatan Yogya. Hasil pantauan lainnya berupa menghangatnya suhu permukaan laut di perairan selatan yogya (suhu laut mencapai 28-30 C).
Adanya perkembangan kondisi semacam ini, diprediksi hingga 2-3 hari ke depan untuk wilayah DIY termasuk Gunungkidul, sebagian besar masih akan diguyur hujan sedang-lebat dan dapat disertai angin kencang dan petir. Untuk antisipansi bencana Hidrometeorologi ini, pihak BPBD telah melakukan sosialisasikan kepada masyarakat.







“Mereka sudah berpengalaman terkait itu kami juga sudah sosialisasi melalui radio, dan juga sosialisasi langsung kepada masyarakat,”ucapnya.
Ia paparkan lebih lanjut, terkait dengan bencana yang terjadi beberapa waktu silam, berdasarkan pendataan BPBD Gunungkidul menimbulkan kerugian senilai kurang lebih 2,9 miliar. Disampaikan Edi, perhitungan ini disebutnya masih tahap awal lantaran masih terus dilakukan penghitungan secara menyeluruh. Nilai kerugian yang telah diperhitungkan ini adalah nilai kerugian akibat bencana tanah longsor yang terjadi di kawasan utara Gunungkidul. Pihak BPBD dalam waktu dekat ini akan mensikronkan data bencana dengan kecamatan-kecamatan yang terdampak banjir dan nantinya baru akan dilakukan penghitungan lebih lanjut.
“Untuk bencana terakhir kita masih melakukan pendataan. Tetapi untuk longsor di Gedangsari beberap minggu lalu kerugian mencapai Rp 2,9 miliar,”ucapnya.
Ia menambahkan, untuk penanganan bencana sendiri, pihak BPBD rencananya akan melakukakn pengajuan anggaran dari Bantuan Tak Terduga (BTT). Anggaran ini sendiri bisa dicairkan lantaran telah ada penetapan status tanggap darurat.
“Anggaran ini sesuai dengan penetapan Bupati bisa digunakan pada 14 hari ke depan, setelah itu nantinya akan digunakan anggaran lain jika tidak diperpanjang,” tutup dia.