Pendidikan
Rotasi Guru Diharapkan Memberi Nuansa Baru dalam Warna Pendidikan






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Wacana Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) mengenai rotasi guru diharapkan mampu memberikan suasana berbeda dalam kegiatan pembelajaran. Sebab, dengan adanya rotasi guru, siswa dapat merasakan gaya belajar yang berbeda sesuai karakter tenaga pendidik.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bahron Rosyid, mengatakan jika surat resmi atau aturan resmi untuk mengatur rotasi guru belum keluar. Sehingga pihak daerah saat ini belum mengetahui bagaimana mekanisme rotasi.
Namun begitu, menurut Bahron dengan adanya rotasi guru dapat memperkaya gaya belajar mengajar di suatu sekolah. Sebab untuk kwalitas sendiri, tenaga pengajar di Gunungkidul telah memiliki standar kualitas yang sama.
“Secara kualitas guru di Gunungkidul sama tetapi gaya mengajar tiap guru, kan, tetap berbeda. Sehingga dengan adanya pertukaran dapat memperkaya gaya mengajar di suatu sekolah,” katanya, Senin (29/07/2019).
Bahron menyampaikan jika aturan resmi terkait dengan rotasi guru sudah keluar pihaknya mengaku siap untuk menjalankan aturan rotasi tersebut. Sehingga saat ini dirinya pun belum bisa menyampaikan teknis zonasi yang nantinya bakal diterapkan.







“Aturan zonasi guru pun belum final, tetapi zonasi guru dengan zonasi siswa itu berbeda. Kalau zonasi siswa itu mendekatkan siswa ke sekooah tetapi zonasi guru itu tidak mendekatkan guru ke sekolah tetapi, bagaimana dalam satu zona terdapat kompetensi guru yang relatif sama,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) 3 Patuk, Dalno Legowo mengungkapkan rotasi guru tersebut kemungkinan digunakan untuk menambah jam mengajar guru yang kekurangan jam mengajar di suatu sekolah. Sehingga dirinya pun tidak mempermasalahkan adanya wacana rotasi tersebut.
“Saya pikir hal tersebut tidak masalah, kemungkinan wacana tidak hanya guru saja tetapi juga sarana prasana misalkan sekolah tertentu memiliki laboratorium tertentu nanti siswa bisa belajar ke sekolah yang memiliki lab itu,” katanya.
Sebelum adanya wacana tersebut ia pernah berkelakar dengan sesama kepala sekolah untuk menantang guru-guru yang ada di kota untuk mengajar di sekolah pinggiran. Sehingga nantinya akan ada tantangan bagi para guru itu sendiri.
“Apakah guru yang kengajar di sekolah favorit apakah bisa merubah keadaan di sekolah pinggiran, artinya itu bukan guru tetapi input siswa karena siswa-siswa yang ada di kota kebanyakan mereka mau untuk ikut les kalau siswa di sekolah pinggiran les gratis saja tidak berangkat,” ujarnya. (kelvian)
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks