Connect with us

Sosial

Hujan Pada Puncak Musim Kemarau, Begini Penjelasan BMKG

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Minggu (25/08/2019) hingga Senin (26/08/2019) dinihari tadi, sejumlah wilayah di Gunungkidul diguyur hujan. Hal ini terasa aneh lantaran hujan turun di saat puncak musim kemarau. Namun begitu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY menyebut hal ini bukanlah keanehan.

Kepala BMKG DIY, Reni Kraningtyas mengatakan, adanya hujan di wilayah DIY dikarenakan adanya fenomena Madden Julian Ossilation (MJO) yang melalui Indonesia termasuk DIY. MJO sendiri merupakan pergerakan awan dari Afrika menuju Pasifik dan melewati Indonesia.

“Waktu pergerakan sendiri diprediksikan akan berlangsung selama 30 sampai 60 hari,” ujar Reni, Senin (26/08/2019).

Reni menjelaskan, MJO saat ini berada dalam fase 3, yaitu berada di Samudera Hindia. Hal ini berarti MJO berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di Indonesia, dengan kekuatan lemah dan cenderung menuju netral dan akan memasuki fase 4 pada awal September 2019.

Berita Lainnya  Nyalip Terlalu ke Kanan, Xenia Sambar 2 Pemotor

“Berdasarkan data citra radar di atas (jam 05.00 WIB dan 07.00), terpantau adanya awan konvektif di Perairan Selatan DIY dan Kabupaten Kulon Progo bagian Selatan,” terang dia.

Reni menjelaskan, potensi hujan ringan serta cuaca mendung akan terjadi hingga 3 sampai 4 hari ke depan. Selain itu, potensi serupa akan terjadi pada 30 sampai 60 hari ke depan.

“Ini bukan karena hujan buatan, tetapi karena adanya MJO,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Bambang Wisnu Broto mengatakan, menurut analisis pertanian, hujan tersebut dikenal sebagai hujan kiriman saat musim kemarau. Ia juga menjelaskan bahwa musim rendheng atau penghujan baru akan terjadi pada akhir Oktober sampai awal November 2019 mendatang.

Berita Lainnya  Hasil Panen Singkong di Gunungkidul Meleset Dari Target

“Belum masuk rendheng, ini biasanya petani menyebut hujan kiriman. Saat ini masih masuk puncak kemarau,” terang Bambang.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis2 bulan yang lalu

Tegaskan Komitmen di Hari Bumi, KAI Bandara Wujudkan Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, PT Railink sebagai operator KAI...

Pariwisata3 bulan yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 bulan yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis5 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

Berita Terpopuler