Pemerintahan
Miliaran Untuk Tata Wajah Kota, Bangun Icon Tobong di Bundaran Siyono dan Tata Trotoar Seperti Malioboro






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pemerintah Kabupaten Gunungkidul akan melakukan renovasi besar di kawasan Bundaran Siyono. Sejumlah fasilitas akan dibangun dengan konsep menyerupai kawasan Malioboro. Termasuk diantaranya adalah membangun icon berbentuk bangunan tobong gamping yang rencananya akan didirikan di kawasan Bundaran Siyono, Kapanewon Playen. Menara Tobong ini sekaligus akan mengantikan patung pengendang yang saat ini masih berdiri kokoh.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Pemukiman Gunungkidul, Irawan Jatmiko, proyek di kawasan Bundaran Siyono ini merupakan salah satu dari program prioritas Pemmkab Gunungkidul dalam merubah wajah kota. Adapun program ini telah masuk dalam 10 paket strategis Pekerjaan Tahun Anggaran 2022.
Proses pembangunan sendiri akan dilaksanakan pada tahun ini. Menurut Irawan, untuk program perombakan di kawasan Bundaran Siyono sendiri dilaksanakan satu paket dengan penataan trotoar yang dibangun dari Bundaran Siyono hingga Kranon.
“Total anggaran yang digelontorkan adalah Rp 9.463.451.906,” beber Irawan, Senin (11/04/2022) kemarin.
Ditambahkannya, hampir seluruh bangunan yang ada di kawasan Bundaran Siyono sendiri akan dilakukan perombakan secara total. Nantinya akan dibangun taman dengan tempat duduk, lampu-lampu penerangan, serta kawasan trotoar yang ramah pedestrian.







Yang paling mencolok adalah pembangunan menara tobong gamping di tengah Bundaran Siyono. Bangunan Tobong ini dibangun dengan tinggi 9 meter dengan diameter 4 meter. Dengan demikian, nantinya patung pengendang yang selama ini menghiasi dan menjadi icon Gunungkidul di Bundaran Siyono akan digantikan.
“Tobong sendiri dipilih untuk menjadi icon Gunungkidul karena memang menurut riwayat, Gunungkidul dulu menjadi sumber bahan baku tobong,” terang dia.
Untuk jalan di kawasan Bundaran Siyono hingga Kranon sendiri tidak akan dilakukan pelebaran. Disebutkan Irawan, yang menjadi fokus pembangunan adalah kawasan trotoar. Kawasan trotoar sendiri akan dibangun menyerupai kawasan pedestrian Malioboro. Namun begitu, ketika disinggung detail rencana, Irawan masih belum bisa memaparkan lebih lanjut. Untuk bahan maupun lebar trotoar hingga saat ini masih dalam pembahasan.
“Rencana kita rombak total,” katanya.
Sementara Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengatakan, icon ini akan menjadi wajah baru sekaligus penataan wajah kota Kabupaten Gunungkidul. Menurutnya sosialisasi kegiatan ini akan segera dilakukan kepada masyarakat.
”Penataan wajah kota, agar semakin segar dan menarik,” paparnya