Pemerintahan
TPI Higienis Sadeng Senilai 1,5 Miliar Dioperasikan, Ikan Gunungkidul Kini Bisa Langsung Diekspor






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Tempat Pelelangan Ikan (TPI) higienis di Pelabuhan Pantai Sadeng, Kecamatan Girisubo diharapkan mampu menjalankan fungsinya dengan baik. Sehingga nantinya, aktifitas ekspor langsung dapat dilakukan di pelabuhan tersebut.
Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Gunungkidul, Sugeng Raharjo menyampaikan, pembangunan TPI sendiri merupakan hal yang sangat penting dan cukup krusial. Selama ini ikan di perairan Gunungkidul sebenarnya sudah memenuhi standar eksport. Namun karena tidak adanya fasilitas, ikan hasil tangkapan nelayan tersebut harus dikirimkan ke Surabaya terlebih dahulu sebelum nantinya diekpor.
“Di Sadeng untuk hasilnya memang tidak bisa dihitung pasti, karena hasil tangkapan tergantung musim. Akhir bulan lalu, setiap hari ada 26 ton ikan cakalang yang berhasil ditangkap nelayan,” kata Sugeng, Senin (19/11/2018) pagi.
Ia menjelaskan, pembangunan TPI higienis sendiri merupakan program dari pemerintah pusat melalui APBN yang disalurkan sebesar Rp 1,5 Miliar. Dengan adanya TPI higienis ini, diharapkan nantinya ikan-ikan dari perairan Gunungkidul bisa langsung diekspor.
“Tahun ini sudah selesai, pembangunan TPI merupakan wewenang dari pusat melalui Kementrian Kelautan dan Perikanan,” ujar dia.








Foto ilustrasi perikanan di Sadeng
Sugeng mengatakan, TPI Higienis Sadeng saat ini sudah mulai dioperasikan. Pemerintah Kabupaten Gunungkidul telah membuat program optimalisasi terkait dengan beroperasinya TPI tersebut.
“Untuk pasar selama ini kita yang terbesar di Surabaya, di sana ikan diekspor ke luar negeri. Harapannya setelah ada TPI Ini ikan bisa diseleksi dengan baik,” katanya.
Ia mengatakan di Gunungkidul sendiri, ada beberapa pantai yang memiliki potensi perikanan yang sangat besar. Adapun pantai tersebut adalah Pantai Gesing, Baron, Ngrenehan dan Sadeng. Ia memaparkan, salah satu kendala bagi perkembangan perikanan di Gunungkidul adalah sebagian besar nelayan masih menggunakan cara tradisional.
“Potensi ikan cukup besar, perlu dioptimalkan. Untuk pantai Sadeng karena ada pelabuhan, di sana nelayan sudah menggunakan kapal jukung, kapal diatas 5 ton hingga 30 ton. Untuk pantai lainnya rata-rata hanya menggunakan jukung,” ujar dia.
Sementara itu, Bupati Gunungkidul, Badingah mengatakan, pihaknya terus berupaya mendukung perekonomian masyarakat. Tidak hanya sektor pariwisata, tetapi pertanian, dan perikanan terus dikembangkan.
“Sesuai dengan program pemerintah DIY, laut menjadi halaman muka, untuk itu pemerintah kabupaten terus berupaya meningkatkankan kualitas hasil laut,” katanya.