fbpx
Connect with us

Hukum

Dikenal Baik, Tetangga dan Kepala SD Al Mujahidin Kaget R Ditangkap Densus 88

Diterbitkan

pada

BDG

Ponjong, (pidjar.com)–Ditangkapnya R warga Padukuhan Jimbaran, Kalurahan Tambakromo, Kapanewon Ponjong oleh Densus 88 Mabes Polri dengan kasus dugaan terorisme pada Senin (14/02/2022) kemarin cukup membuat kaget tetangga dan juga rekan-rekan kerja. R sendiri diketahui merupakan seorang guru di SD Al Mujahidin Wonosari. Dalam kesehariannya, pria berusia sekitar 45 tahun tersebut dikenal aktif dalam segala kegiatan dan ramah dengan warga di lingkungan dan rumahnya.

Kepala Sekolah SD Al Mujahidin Wonosari, Joko Kiswanto membenarkan bahwa R merupakan guru di sekolahnya. Namun begitu, Joko menyebut bahwa pihaknya hingga saat ini belum bisa memastikan terkait penangkapan R. Namun begitu, pada Senin kemarin, R memang diketahui tidak berangkat bekerja.

Diceritakan Joko, tak biasanya, hingga Senin siang, R tak kunjung terlihat di sekolah. Padahal, pagi harinya, dijadwalkan ada rapat guru.

“R dikenal sebagai guru yang rajin, setiap hari jam 06.20 WIB, dia sudah datang ke sekolah,” beber Joko, Selasa (15/02/2022).

Lantaran khawatir dengan keadaan R, salah seorang staf SD Al Mujahidin Wonosari berusaha menghubungi yang bersangkutan. Namun hingga sore hari, memang tidak ada jawaban dari R.

Berita Lainnya  Mengulas Pondok Pesantren yang Memiliki Santri ODGJ dan Anak Kebutuhan Khusus

“Kalau dari WAnya, R terakhir kali aktif pukul 06.03 WIB,” ujarnya.

Joko mengaku, dalam kesehariannya, tak ada yang mencurigakan dari R. Yang bersangkutan memang cukup aktif dalam kegiatan ibadah di sekolah. Sementara untuk rutinitasnya juga sama seperti dengan guru yang lain. R setiap hari datang mengajar dari siang hingga sore hari.

“Ruang guru di sekolah kami kan terbuka, kami juga sering ngobrol dan bercanda. Tidak ada yang aneh dari R ini,” ucap Joko.

Hal senada juga diungkapkan oleh salah seorang tokoh masyarakat Padukuhan Jimbaran, Suharto. R selama ini dikenal sebagai warga yang begitu baik dengan masyarakat sekitar. Ia selalu aktif dalam segala kegiatan kemasyarakatan mulai dari kerja bakti dan kegiatan sosial lainnya. Selama ini, pria dengan 4 orang anak itu juga dikenal sebagai pribadi yang rajin beribadah dan tidak pernah bersikap aneh.

“Orangnya baik kok selama ini, sosialisasi dengan warga juga biasa, kegiatan masyarakat juga ikut. Aktif ke Masjid berjamaah dan lainnya,” papar Suharto.

Sepengetahuannya, kegiatan pribadi R sendiri juga tak ada yang mencurigakan. Setiap pagi hingga siang, R mengajar dan sepulangnya dari sekolah, ia pergi ke ladang untuk merumput. Selepas itu, R juga biasa Maghrib berjamaah di masjid yang letaknya hanya sekitar beberapa meter dari rumahnya.

Berita Lainnya  Perbup Dibuat, Ini Besaran dan Syarat Untuk Penerima Bantuan Langsung Tunai Dana Desa

“Dia itu baik sekali dengan warga sini pokoknya. Kalau untuk kegiatan harian ya hanya sekolah terus merumput, itu saja sepengetahuan kami,” jelas dia.

Menurutnya tidak ada yang menyimpang dengan perilaku R selama ini. Hal itulah yang membuat warga sekitar kaget atas penangkapan oleh tim Densus 88 dan penggeledahan di rumahnya. Disinggung mengenai aktifitas di luar atau adanya perkumpulan di rumah R, Suharto mengaku tidak pernah melihat pertemuan apa pun di rumah guru tersebut.

“Kalau pergi-perginya saya kurang tahu, pertemuan atau tamu di rumahnya juga sepengetahuan saya tidak ada. Hanya kalau lahiran teman-teman sekolahnya memang ke sini, itu saja,” papar Suharto.

“Ngaji bersama di sini, bareng-bareng dengan warga tapi tidak ada yang menyimpang. Basik dia Bahasa Inggris, tapi kalau di sekolah dia guru apa kami kurang tahu. Dia teladan sekali dan menjadi guru yang baik setahu saya,” tambah Suharto.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler