Peristiwa
Hilang Usai Pamit ke Ladang, Supartini Ditemukan Meninggal di Aliran Sungai Oya


Playen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Setelah dilaporkan hilang sejak Senin silam, Supartini (42) warga Padukuhan Dengok, Kalurahan Dengok, Kapanewon Playen akhirnya berhasil ditemukan. Namun sayangnya, perempuan tersebut ditemukan sudah dalam kondisi tidak bernyawa dengan tubuhnya sulit dikenali. Ia ditemukan mengapung di aliran Sungai Oya, Padukuhan Putat, Kalurahan Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul.
Senin lalu, Supartini diketahui meninggalkan rumah. Hinggal sore hari, tak biasanya dia tidak kunjung pulang. Keluarga yang khawatir lantas melakukan pencarian ke beberapa wilayah bahkan hingga ke ladang. Akan tetapi yang bersangkutan tidak kunjung ditemukan. Hingga berganti hari, Supartini tak pernah pulang ke rumah. Pencarian pun kemudian terus dilakukan oleh keluarga yang dibantu oleh warga.
“Beberapa hari lalu, ada yang sempat berpapasan dengan almar katanya mau ke ladang membantu saudara panen padi. Tapi setelah itu tidak ada yang tahu lagi,” ucap Jagabaya Kalurahan Dengok, Cahyono Pendiniawan, Jumat (18/02/2022).
Pencarian dengan melibatkan relawan dan petugas lainnya terus dilakukan ke beberapa lokasi. Namun hasilnya tetap nihil. Hingga akhirnya pada Rabu pagi lalu terdapat informasi mengenai mayat seorang perempuan yang mengapung di aliran Sungai Oya yang berada di Padukuhan Putat, Kalurahan Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul.
“Sempat dicek di CCTV dia memang berjalan ke arah Bantul dari Getas melewati Jembatan Dlingo, di atas sungai Oya,” jelasnya.
Petugas bersama perwakilan keluarga dan tokoh masyarakat kemudian bergerak ke lokasi tersebut untuk memastikan. Beberapa waktu lamanya dilakukan proses evakuasi, mayat perempuan tersebut masih lengkap menggunakan pakaian namun wajah dan tubuhnya sulit dikenali. Kondisinya memang sudah membengkak dan rusak lantaran sudah beberapa waktu berada di perairan. Pihak keluarga sendiri meyakini jika mayat tersebut Supartini yang dicari, karena pakaiannya sangat mirip dengan milik perempuan tersebut.
“Setelah dievakuasi kemudian dibawa ke RS Bhayangkara. Identifikasi dilakukan pada saat itu. Keluarga sendiri mengenali pakaian yang dipakai. Beruntung juga sidik jari masih belum rusak sehingga saat dicek pada jempol kiri identik dengan identitas di E-KTP,” papar dia.
Pemeriksaan yang dilakukan tim medis dan tim inafis Polres Bantul, korban meninggal kurang dari dua hari. Di tubuhnya ditemukan luka luka lecet diduga akibat gesekan saat terbawa arus sungai Oya.
Setelah pemeriksaan di RS Bhayangkara selesai, jenazah langsung di bawa ke rumah duka dan dikebumikan di TPU setempat.
“Disemayamkan sebentar di rumah duka, kemudian dimakamkan,” sambung tokoh masyarakat setempat, Agus.
-
Pemerintahan3 hari yang lalu
Belasan SD di Gunungkidul Tak Dapat Siswa Baru
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
Sosial2 minggu yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
event2 minggu yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
seni6 hari yang lalu
Asmatpro Tampilkan Showcase di Jogja Fashion Trend 2025
-
Budaya2 minggu yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara
-
Info Ringan1 minggu yang lalu
Semarak Ulang Tahun Perak Tunas Mulia, Gelar Sarasehan Pendidikan Tamasya
-
musik2 minggu yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Uncategorized6 hari yang lalu
Komitmen Dukung Kopi Lokal, KAI Daop 6 Yogyakarta Bagikan 750 Gelas Kopi Gratis ke Penumpang
-
event4 hari yang lalu
Lewati Rute 6 Candi, Belasan Negara Bakal Ramaikan Sleman Temple Run 2025
-
Pendidikan4 hari yang lalu
UMY Punya Lapangan Sepak Bola Berstandar FIFA, Siap Lahirkan Atlet Muda
-
Sosial3 hari yang lalu
Kalijawi Disetujui Pemerintah Realisasikan Perumahan Gotong Royong Berbasis Koperasi, Kampung Notoyudan Akan Jadi Percontohan