Sosial
Hoax-hoax Penularan AIDS Yang Sering Beredar di Masyarakat


Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Keberadaan penyakit HIV/AIDS saat ini terus menjadi momok bagi masyarakat. Di tengah kekhawatiran atas penyakit berbahaya ini, entah atas alasan apa, ada cukup banyak kabar bohong bermunculan atas penyebaran virus ini. Di tengah masyarakat, kasus hoax memgenai penyebaran HIV ini terus berganti-ganti tema.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty memeberi contoh, kasus hoax yang melegenda sejak beberapa tahun terakhir yakni kasus tusuk gigi. Adanya pesan berantai dari platform media sosial yang mengabarkan bahwa pengidap HIV/AIDS menusuk-nusuk gigi dan dipasang di meja rumah makan. Hal ini dilakukan agar nantinya jika tusuk gigi ini digunakan, maka nantinya masyarakat akan tertular.
“Itu tidak benar, memang meresahkan masyarakat, walaupun gigi orang HIV ditusuk-tusuk kalau sudah kena udara ya mati virusnya,” beber Dewi, Selasa (14/01/2020).
Selain itu, Dewi kembali memberi contoh, lagi-lagi pesan berantai mengabarkan bahwa makanan jenis kaleng yang diberi lubang dan diberi darah oleh pengidap HIV AIDS. Bahkan, lanjut Dewi, kabar hoax yang menjadi langganan setiap akhir tahun yakni tentang terompet yang terpapar virus tersebut.
“Paling sering pas moment tahun baru, keluar hoax terompet bekas dicoba oleh pembuatnya (yang terjangkit) pokoknya banyak sekali hoaxnya,” imbuh dia.
Menurutnya, penyakit HIV/AIDS memang merupakan jenis penyakit menular. Namun demikian, penularannya sendiri tidak mudah. Penularan HIV/AIDS hanya lewat empat cairan yakni cairan transfusi darah, cairan vagina, cairan sperma dan cairan ASI. Ia memastikan, selain empat cara tersebut, kuman HIV/AIDS tidak bisa berkembang.
“Tentu kami sangat menyayangkan aksi menyebarkan berita bohong melalui media sosial ini,” ungkapnya.
Penyebaran berita hoax ini tentu akan berdampak bagi masyarakat luas, terlebih yang tidak kurang faham dan menerima mentah-mentah informasi bohong tersebut. Di sisi lain, keberadaan pengidap HIV/AIDS akan semakin terdiskriminasi.
“Jenis penyakit menular yang sangat mudah menular kepada manusia salah satunya penyakit Tuberculosis atau TBC dan Hepatitis A, bukan HIV,” tutupnya.
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
Sosial1 minggu yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
event2 minggu yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
Budaya2 minggu yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara
-
musik2 minggu yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Info Ringan1 minggu yang lalu
Semarak Ulang Tahun Perak Tunas Mulia, Gelar Sarasehan Pendidikan Tamasya
-
seni4 hari yang lalu
Asmatpro Tampilkan Showcase di Jogja Fashion Trend 2025
-
Uncategorized4 hari yang lalu
Komitmen Dukung Kopi Lokal, KAI Daop 6 Yogyakarta Bagikan 750 Gelas Kopi Gratis ke Penumpang
-
event2 hari yang lalu
Lewati Rute 6 Candi, Belasan Negara Bakal Ramaikan Sleman Temple Run 2025
-
Pendidikan2 hari yang lalu
UMY Punya Lapangan Sepak Bola Berstandar FIFA, Siap Lahirkan Atlet Muda
-
Sosial20 jam yang lalu
Kalijawi Disetujui Pemerintah Realisasikan Perumahan Gotong Royong Berbasis Koperasi, Kampung Notoyudan Akan Jadi Percontohan
-
bisnis2 hari yang lalu
Gandeng ATSIRI Rayakan Satu Dekade, Kopi Tuku Hadirkan Aroma dan Rasa