Peristiwa
Meraih Kesucian Diri, Umat Hindu Gelar Prosesi Upacara Melasti Jelang Nyepi


Saptosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sejumlah umat Hindu melakukan upacara Melasti yang dilangsungkan di Pantai Ngobaran, Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari, Kamis (01/03/2018). Adapun kegiatan ini merupakan upacara pensucian diri untuk menyambut datangnya hari raya Nyepi yang dilakukan oleh seluruh umat Hindu.
Dalam kepercayaan Hindu, upacara Melasti digelar untuk menghanyutkan kotoran alam menggunakan air kehidupan dan dilaksanakan di pinggir pantai dengan tujuan mensucikan diri dari segala perbuatan buruk pada masa lalu dan membuangnya ke laut. Bagi mereka, sumber air seperti danau dan laut dianggap sebagai air kehidupan (tirta amerta).
Prosesi upacara dimulai dengan arak-arakan gunungan, uba rampe, dan pura mini atau pratima secara berkelompok yang dipimpin oleh seorang wasi. Arak-arakan ini dimuai dari parkiran Pantai Ngobaran menuju finish di tepi Pantai Ngobaran sebagai tempat upacara dengan diiringi mantar suci dan kidung suci.
Sesampainya di tempat upacara, seluruh perangkat yang dibawa ditempatkan di sekitar Pura Segoro Ukir. Kemudian mereka duduk bersila menghadap ke arah jajaran perangkat ibadah dan sesajian tersebut, sekaligus menghadap ke sumber air suci. Pemuka agama (pemangku) setempat kemudian akan memimpin berjalannya prosesi upacara.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Gunungkidul, Purwanto mengatakan, Melasti merupakan upacara persembanag Hyang Widhi Wasa, yang diawali dengan pensucian dan memberikan sesaji. Setelah itu dilanjutkan Prayascitta dan Mabyakala dengan simbol mensucikan lingkungan pura sehara wukir.
“Melalui upacara Melasti ini, umat Hindu bisa menghadap Hyang Baruno serta melabuh segala kekotoran alam dan menghidap sari Segara Wukir yang ada di Pantai Ngobaran ini,” jelasnya.
Usai doa yang dilakukan dengan memercikan air ke seluruh Pura Segara Wukir, ritual dilanjutkan dengan melakukan labuhan sarana upacara ke laut selatan. Sebelum melabuh, mereka menunggu ombak yang cukup besar. Saat ombak yang ditunggu tiba, seluruh sarana upacara langsung dibuang ke laut.
Selesai labuhan, rangkian upacara melasti dilanjutkan dengan grebeg gunungan yang berisi segala hasil bumi. Ratusan warga serta umat Hindu ikut berebut gunungan karena diyakini akan membawa berkah bagi keluarga untuk satu tahun yang akan datang.
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
Sosial2 minggu yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
event2 minggu yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
Budaya2 minggu yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara
-
musik2 minggu yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Info Ringan1 minggu yang lalu
Semarak Ulang Tahun Perak Tunas Mulia, Gelar Sarasehan Pendidikan Tamasya
-
seni4 hari yang lalu
Asmatpro Tampilkan Showcase di Jogja Fashion Trend 2025
-
Uncategorized4 hari yang lalu
Komitmen Dukung Kopi Lokal, KAI Daop 6 Yogyakarta Bagikan 750 Gelas Kopi Gratis ke Penumpang
-
event2 hari yang lalu
Lewati Rute 6 Candi, Belasan Negara Bakal Ramaikan Sleman Temple Run 2025
-
Pendidikan2 hari yang lalu
UMY Punya Lapangan Sepak Bola Berstandar FIFA, Siap Lahirkan Atlet Muda
-
Sosial24 jam yang lalu
Kalijawi Disetujui Pemerintah Realisasikan Perumahan Gotong Royong Berbasis Koperasi, Kampung Notoyudan Akan Jadi Percontohan
-
bisnis2 hari yang lalu
Gandeng ATSIRI Rayakan Satu Dekade, Kopi Tuku Hadirkan Aroma dan Rasa