fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Momen Liburan Akhir Tahun Wisatawan Sepi, Hoax Tsunami dan Cuaca Jadi Kambing Hitam

Diterbitkan

pada

BDG

Tanjungsari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Jumlah kunjungan wisatawan yang memasuki kawasan wisata pantai pada malam pergantian tahun serta libur tahub baru mengalami penurunan cukup drastis dibandingkan dengan tahun lalu. Terjadinya bencana alam tsunami di Selat Sunda beberapa waktu lalu serta himbauan BMKG terkait gelombang pasang menjadi penyebab utama sepinya obyek-obyek wisata Gunungkidul pada momen liburan tahun baru ini. Adanya penurunan jumlah wisatawan tersebut berimbas pada jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retriusi yang tak memenuhi target.

Diungkapkam oleh petugas penjaga Pos Retribusi JJLS Baron, Supoyo kunjungan wisatawan pada libur akhir tahun ini memang menurun cukup drastis dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. Meskipun tidak menyebutkan angka, namun penurunan dapat dilihat dari minimnya kendaraan yang masuk ke pantai.

“Dari libur sekolah itu sudah sepi. Ditambah bencana tsunami di Banten itu. Kalau tahun sebelumnya, kita jaga itu tidak bisa sambil duduk santai. Tapi sekarang bisa dilihat kita selerti tidak ada pekerjaan,” kata Supoyo kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Senin (01/01/2019) kemarin.

Ia mwngatakan, jumlah pengunjung yang memasuki pos retribusi pada malam pergantian tahun sangatlah sedikit. Jika dibanding dengan tahun lalu, kemungkinan hanya seperempatnya.

Berita Lainnya  Lelang Jabatan 5 Kepala Dinas Diikuti 30 Peserta, Dinas Pariwisata Paling Diminati, Kasat Pol PP Paling Sepi

“Dulu itu malam pergantian tahun sampai 20 ribu pengunjung. Ini paling 5.000. Ya karena isu tsunami itu mungkin,” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Asti Wijayanti menjelaskan kunjungan wisatawan dari tanggal 22 Desember 2018 sampai 31 Desember 2018 baru mencapai 176.707 orang wisatawan. Untuk libur Tahun baru Selasa (1/1/2019) diperkirakan sekitar 20 an ribu wisatawan. Jika dijumlahkan jauh dari target yang ditetapkan yakni 344 ribu wisatawan selama libur Natal dan Tahun Baru.

“Jumlah pengunjung menurun sekitar 90 an ribu wisatawan dibandingkan libur Natal dan tahun baru tahun lalu. Tahun lalu ada sekitar 290 ribu wisatawan,”kata Asti.

Penurunan ini, menurut dia, karena 85 persen kunjungan wisatawan ke Gunungkidul adalah pantai, dan beberapa waktu lalu ada tsunami. Sehingga psikologis masyarakat paska tsunami di Banten dan Lampung, untuk berkunjung ke pantai berkurang. Selain itu, ada faktor cuaca yang tidak mendukung di mana seringkali terjadi hujan.

Berita Lainnya  Sejumlah Peserta Ungkap Kejanggalan Dalam Seleksi Tenaga Kontrak Non PNS RSUD Saptosari

“Informasi gelombang pasang, dan adanya hoax tsunami juga berpengaruh. Pasca tsunami mempengaruhi psikologis masyarakat untuk berkunjung ke pantai,”ucapnya.

Menurut Asti, pengalaman tahun ini akan dijadikan sebagai pelajaran pihaknya dalam mengembangkan serta memasarkan pariwisata Gunungkidul. Menurutnya, obyek-obyek wisata di Gunungkidul memang hampir semuanya berbasis alam terkait dengan pantai. Sehingga faktor alam kemudian akan sangat berpengaruh. Ia memaparkan, sebenarnya di Gunungkidul tidak hanya pantai sehingga hal ini menjadi catatan pihaknya dalam mengembangkan wisata non pantai.

Ia beberkan lebih lanjut, buntut sepinya wisatawan pada momen tahun baru 2018 ini adalah melesetnya target kunjungan wisatawan ke Gunungkidul. Hingga 31 Desember 2018 lalu, wisatawan yang datang tercatat baru 3.040.095 pengunjung. Sementara target wisatawan hingga tutup tahun adalah sebanyak 3,5 juta pengunjung.

Berita Lainnya  Ketua DPC Gelar Pertemuan Dengan Mayor Sunaryanto, PDIP Telah Jatuhkan Pilihan Calon Bupati?

“Sementara target PAD Rp 28,2 miliar, terealisasi Rp 24, 2 miliar (minus Rp 4 miliar,” kata Asti.

Pihaknya mengaku sulit memenuhi target, baik PAD maupun kunjungan wisata di tahun 2018. Kondisi alam berpengaruh terhadap pemenuhan target pariwisata. Pasca-badai cempaka, kunjungan wisata benar-benar sepi sehingga target triwulan pertama tidak memenuhi target. Kondisi yang sama terjadi di pertengahan tahun, manakala gelombang tinggi datang.

Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler