fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Temuan Cacing Hati dan PMK Pada Hewan Kurban di Gunungkidul

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dinas Peternakan dan kesehatan Hewan mencatat adanya temuan cacing hati dan penyakit mulut kuku (PMK) pada hewan kurban yang disembelih pada tahun ini. Penanganan khusus kemudian dilakukan pada ternak-ternak yang disembelih ini.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Wibawanti Wulandari mengungkapkan, berdasarkan pantauan petugas kesehatan hewan, pada dua hari kemarin tercatat ada 11 hewan kurban yang diketahui menderita fasciolasis atau infeksi cacing hati ternak. Dari jumlah ini diantaranya 9 sapi fasciola ringan, 1 sapi fasciola berat, 1 kambing fasciola sedang.

“Untuk temuan cacing hati ini, kemarin hatinya langsung dikubur oleh panitia kurban di lokasi temuan,” terang Wibawanti Wulandari, Selasa (12/07/2022).

Jumlah temuan penyakit pada ternak kurban ini disebut Wibawanti masih berpotensi untuk bertambah. Hal ini lantaran, petugas kesehatan hewan terus turun untuk pemeriksaan, pemantauan dan sekaligus penanganan.

Selain cacing hati, petugas di lapangan juga menemukan adanya hewan kurban yang bergejala PMK ringan yaitu lesi di mulut. Meski demikian, sesuai dengan aturan maupun anjuran yang berlaku hewan ini masih tetap bisa disembelih.

Berita Lainnya  Belasan Kalurahan di Gunungkidul Belum Miliki BUMDes

“Tentunya sesuai dengan anjuran yang berlaku. Kepala, kaki, dan jeroan hewan yang bergejala langsung direbus setelah disembelih. Untuk proses perebusan sekitar 30 menit,” kata dia.

Sedangkan untuk dagingnya sendiri masih aman untuk dikonsumsi. Tentunya daging sendiri harus dimasak hingga matang dan baru dapat dikonsumsi.

Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, dr. Retno Widiyastuti mengatakan, berdasarkan data yang masuk, ada 4.878 hewan kurban di Gunungkidul untuk Idul Adha. Diantaranya adalah kambing sebanyak 3.342 ekor, 1.508 ekor sapi, dan 28 ekor domba.

“Masih tetap dipantau untuk penyembelihannya,” ucap Retno.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler