Peristiwa
Tiga Pasangan Terciduk Saat Sedang Ngamar di Losmen, 1 Orang Kedapatan Bawa Obat Pencegah Kehamilan




Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Operasi penyakit masyarakat kembali digelar oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DIY yang bekerjasama dengan Satpol PP Gunungkidul. Sejumlah penginapan di wilayah Kota Wonosari pada Kamis (15/11/2018) disambangi petugas. Hasilnya, sebanyak 3 pasangan yang tengah berduaan di dalam kamar penginapan terjaring pada razia ini. Meski sempat berkelit, namun lantaran tidak bisa menunjukkan bukti sebagai pasangan yang sah, ketiga pasangan ini kemudian diamankan untuk dilakukan pembinaan oleh jajaran Satpol PP DIY. Petugas sendiri juga sempat menemukan pengunjung hotel yang membawa obat-obatan. Obat tersebut disebut oleh sang pemilik sebagai obat pencegah kehamilan.
Kegiatan ini dimulai sejak siang tadi, satu persatu petugas menyisir kamar di sebuah penginapan dan rumah makan Joglo Jawa. Pintu demi pintu diketuk oleh petugas, Di sini, operasi yang dilakukan oleh petugas tidak membuahkan hasil. Belasan kamar yang tersedia di losmen ini dalam kondisi kosong. Penyisiran kembali dilakukan oleh petugas dengan menyasar hotel yang berada di daerah Tegalsari, Desa Siraman, Kecamatan Wonosari.
Terdapat beberapa kamar memang yang disewa. Pintu demi pintu kembali diketuk, namun nampak tidak ada aktifitas dari penghuni kamar. Lantaran sempat nihil temuan, penelurusan kembali dilakukan oleh petugas gabungan ini dengan bergerak ke arah selatan. Akhirnya operasi membuahkan hasil saat petugas menyisir sebuah hotel yang terletak di Jalan Baron. Diketahui di hotel tersebut terdapat 3 kamar di mana terdapat aktifitas pengunjung.
Melihat adanya aktifitas, puluhan petugas berseragam tanpa basa basi langsung menyasar dua kamar di areal depan dan satu kamar dibagian belakang. Ketukan pintu yang keras, langsung mendapat respon dari penghuni. Tentu wajah panik begitu tergambar diantara mereka yang terjaring razia.
“Sementara ini ada 3 pasangan yang berhasil kami jaring. Ini nantinya akan kami lakukan pembinaan,” ucap Koordinator Operasi Lapangan, Inneke Dian Kurniasih, saat ditemui usai giat berlangsung.




Adapun 3 pasangan tersebut, yakni SRA (23) warga Ponjong dengan pasangannya AAP warga Karangmojo. Keduanya mengaku telah menikah beberapa waktu lalu dan memiliki satu orang anak yang masih kecil. Kemudian VY warga Sukoharjo yang bekerja di wilayah Gunungkidul, diketahui tengah berduaan di dalam kamar bersama dengam ES warga Kecamatan Wonosari.
Pasangan ini mengaku jika menjalin hubungan pertemanan. ES sendiri telah mengaku telah menikah dan memiliki anak. Sayang, saat dimintai KTP ia tidak dapat menunjukkan indentitasnya secara lengkap. Bahkan di dalam tas selempang yang ia bawa terdapat beberapa obat-obatan. Saat ditanya petugas, obat tersebut sengaja dibawa, sebagai antisipasi kehamilan.
Satu pasangan lagi yakni seorang laki-laki berinisial R yang juga sedang berduaan dengan S seorang perempuan asal Gunungkidul pula. Keduannya mengaku baru saja datang ke penginapan tersebut dan masuk ke dalam kamar. Pasangan tidak resmi ini sendiri telah masuk dalam kategori cukup umur.
Raut wajah panik, bingung dan malu tergambar jelas di masing-masing orang yang terjaring razia. Beberapa alasan berikan agar permasalahan ini dapat diselesaikan di tempat. Namun upaya ini gagal lantaran petugas kukuh dengan pendirian dan ketugasannya. Adapula yang menutup wajahnya rapat-rapat berharap wajahnya tidak terlihat oleh orang, menangis seolah merasa bersalah atas apa yang terjadi.
“Ada beberapa memang yang tidak bisa menunjukkan kartu identitas mereka,” tambah dia.
Lanjut Inneke, para pasangan tidak resmi ini akan dilakukan pembinaan di Kantor Satpol PP DIY dengan harapan ke depan tidak mengulangi kembali perbuatannya. Sanksi yang diberlakukan pun nantinya akan menyesuaikan sejauhmana pelanggaran yang terjadi. Bukan tidak menutup kemungkinan, pasangan-pasangan ini akan dikenai sanksi wajib lapor di Satpol PP DIY jika sekiranya tidak dapat menunjukkan sebagimana ketentuan yang berlaku.
Ia berharap rutinnya giat yang dilakukan dengan menyasar penginapan-penginapan seperti ini, penyakit masyarakat dapat menurun serta penginapan-penginapan yang ada bisa digunakan sebagaimana mestinya. Penginapan sendiri menurut Inneke seharusnya dihuni bersama dengan keluarga. Tidak justru digunakan untuk perbuatan mesum oleh pasangan yang bukan merupakan pasangan suami istri.
Sementara ini, anggota Satpol PP Gunungkidul, Jono menambahkan, pihaknya akan melakukan operasi kembali di lain waktu. Operasi yang dilakukan itu bisa merupakan operasi gabungan dengan DIY atau secara mandiri.
“Akan diagendakan, biar hasilnya optimal,” tutup dia.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Sosial2 hari yang lalu
43 Tahun Berdayakan UMKM Gunungkidul, Koperasi Marsudi Mulyo Terus Berinovasi
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
3 Korban Laka Laut Pantai Drini Ditemukan Meninggal, 1 Masih Dalam Pencarian
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 1,5 Miliar Untuk Perbaikan Gedung Sekolah
-
Sosial1 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kukuhkan Pengurus FPRB Baru
-
Info Ringan3 hari yang lalu
Dibalut Horor, Film Petaka Gunung Gede Angkat Kisah Sahabat Sejati
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Jumlah Pengguna Kereta Api Membludak saat Libur Panjang, PT KAI Daop 6 Klaim Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Gempa 5,2 SR Guncang Gunungkidul
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
BKPPD Periksa 2 ASN Yang Diduga Terlibat Perselingkuhan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Keluarga Korban Laka Laut di Pantai Drini Akan Terima Asuransi