Pendidikan
Dua Opsi Pelaksanaan Ospek di SMA dan SMK di Gunungkidul






Playen,(pdjar.com)–Agenda terdekat pasca proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) adalah pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Sejumlah sekolah sendiri mulai mempersiapkan sejumlah skenario berkaitan dengan pelaksanaan MPLS tersebut. Sebagaimana diketahui, akibat Pandemi covid19 ini, MPLS yang biasanya digunakan untuk perkenalan sekolah kepada siswa baru harus banyak yang merubah skema pelaksanaan.
Sementara, Kepala Balai Pendidikan Menengah (Dikmen) Gunungkidul, Sangkin memaparkan, dalam pelaksanaan MPLS ini, pihak menerapkan aturan yang lebih longgar. Pihaknya memberikan 2 opsi pelaksanaan MPLS di masing-masing sekolah.
“Interaksi selama MPLS bisa dilakukan secara online atau dengan mengirimkan materi video ke peserta didik baru,” ujar dia, Rabu (08/07/2020).
Materi yang perlu disampaikan antara lain profil sekolah, motivasi belajar di tengah pandemi, penumbuhan karakter, wawasan kebangsaan, budaya, kesehatan, serta materi yang bersifat lokal.
Jika terdapat kegiatan yang mengharuskan adanya pertemuan, Sangkin menghimbau pihak sekolah untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Sekolah pun diminta untuk menyiapkan Prosedur Operasional Standar (POS) MPLS.
“POS tersebut harus tetap berdasarkan pada protokol kesehatan pencegahan covid19,” beber dia.







Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1 Playen Aji Pramono menyampaikan, dalam pelaksanaan MPLS di sekolahnya, pihaknya mengacu pada Surat Edaran (SE) Disdikpora DIY yang terbit pada 7 Juli kemarin. Diputuskan bahwa MPLS akan dilaksanakan secara daring
“SE tersebut juga menyampaikan panduan kegiatan MPLS untuk awal tahun ajaran baru 2020/2021,” ujar Aji.
Di SMAN 1 Playen sendiri, seharusnya MPLS akan dilaksanakan pada 13-15 Juli 2020. Pihaknya pun menyiapkan materi dan jadwal kegiatan untuk MPLS secara online tersebut.
“Pada H-3 kami akan mengundang para siswa baru untuk mendapatkan penjelasan,” paparnya.
Ia mengatakan, pertemuan yang dilaksanakan ini tetap berdasar pada protokol kesehatan dan atas ijin orang tua siswa bersangkutan. Mekanismenya merujuk pada protokol covid19.
“Mereka dihadirkan secara bergantian, tiap shift terdiri dari 20 siswa. Mereka tetap diminta mengenakan masker dari rumah, cuci tangan dahulu, dan menjaga jarak selama pertemuan dilangsungkan,” jelas Aji.
Adapun total pelajar baru yang akan memulai tahun ajaran 2020/2021 di SMAN 1 Playen sebanyak 87 orang. Mereka merupakan hasil dari seleksi PPDB yang dilaksanakan beberapa waktu lalu.