Sosial
Asal Usul Nama Padukuhan Wediutah di Kalurahan Ngeposari





Semanu,(pidjar.com)– Kabupaten Gunungkidul selain terkenal akan destinasi wisatanya juga menyimpan sejumlah keunikan di setiap Padukuhan. Salah satunya ialah Padukuhan Wediutah, Kalurahan Ngeposari, Kapanewon Semanu, yang mana meskipun wilayah tersebut jauh dari pantai namun justru ditemui pasir layaknya pasir pantai.
Salah seorang warga setempat, Teguh Widodo, mengatakan sejauh ini belum diketahui darimana pasir itu berasal. Dusun yang ia tinggali tersebut memiliki pasir lembut berwarna coklat yang ketika dibersihkan warnanya berubah menjadi putih seperti pasir pantai. Disebutnya beberapa perguruan tinggi sempat melakukan penelitian untuk mengetahui asal-usul pasir di wilayahnya tersebut, namun hingga kini ia belum mendengar dan mengetahui hasil penelitian tersebut.
“Keyakinan disini adanya pasir itu erat dengan cerita nenek moyang sejarah dusun ini,” ungkapnya.
Diceritakannya, nama dusun Wediutah berawal dari adanya seorang wali yang tinggal disini. Pada saat itu, dari cerita sesepuh setempat ada beberapa warga yang berjalan menggendong karung berisi beras dan melintas di wilayah setempat. Saat ditengah jalan rombongan warga tersebut berpapasan dengan seorang wali, wali tersebut kemudian bertanya kepada rombongan tersebut sedang membawa apa. Namun rombongan warga justru berbohong dengan menjawab sedang menggendong pasir dipunggungnya.
“Cerita terdahulu, wilayah sini kan kering dan tandus sehingga sulit untuk bertani, nah pas ditanya itu kemungkinan berbohong karena takut ketahuan membawa beras padahal masa paceklik,” ulasnya.





“Ya mungkin takut kalau berasnya akan direbut waktu itu” sambung Teguh.
Wali dan rombongan warga tersebut kemudian meneruskan perjalanannya masing-masing. Namun tak lama setelah itu karung yang digendong warga tersebut jatuh. Bukan beras yang berserakan, rombongan warga tersebut justru menemukan beras yang ia gendong berubah jadi pasir yang berserakan.
“Dari cerita sesepuh seperti itu, ada anggapan karena berbohong kepada wali maka beras yang digendong berubah jadi pasir. Karena cerita itu dusun disini dinamakan wediutah,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan pasir yang diceritakan sebagai sejarah terbentuknya nama dusun Wediutah masih bisa ditemui. Menurutnya, pasir di dusun wediutah sangat cocok untuk campuran bahan produksi semen. Selama ini warga setempat tidak kesulitan untuk mendapatkan pasir, hanya bermodal tangan kosong disebutnya warga bisa mengumpulkan pasir yang diperlukan.
“Kelebihannya kalau dicuci itu warnanya bisa putih walau warna awalnya itu kecoklatan, kalau diperlukan warga biasanya bisa mengambil dengan tangan saja. Tapi sekarang memang tidak ada yang menambang lagi,” pungkasnya.

-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Berduaan di Kamar Kost Hingga Open BO, Sejumlah Wanita Muda Digerebek Warga
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Laka Maut di Jalan Panggang Imogiri, Pemotor Meregang Nyawa
-
Sosial3 minggu yang lalu
Kisah Allin, Anak Guru PAUD Yang Terima Beasiswa Dari 7 Universitas Luar Negeri
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Laka Maut di Rongkop, Seorang Pelajar Tewas Usai Terlempar Sejauh 15 Meter di Jurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Banyak ASN dan Keluarga Mampu Masuk Daftar DTKS, Dinsos Gunungkidul Coret 30 Ribu Data
-
Pariwisata3 minggu yang lalu
Plesiran ke Obelix Sea View, Menikmati Sunset di Atas Tebing Pinggir Pantai Selatan Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Kisah Pilu Ratno, Pekerja Bangunan Yang Harus Kehilangan 2 Tangannya Karena Tersengat Listrik
-
Sosial1 minggu yang lalu
Menang Banding Usai Dipecat Karena Berselingkuh, Mantan ASN Minta Diaktifkan Bupati
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Pemerintah Gunungkidul Akan Buka Pendaftaran 439 Formasi PPPK
-
Sosial1 minggu yang lalu
Sosok Soleh Eko Wibowo, Rela Mulung Usai Pulang Sekolah Demi Bantu Ekonomi Keluarga
-
Hukum3 hari yang lalu
Tertangkap Basah Saat Beraksi Curi Kambing, Dua Pria Gunungkidul Babak Belur Diamuk Warga
-
Sosial2 minggu yang lalu
Berjualan Sayur Setelah Pulang Sekolah, Pelajar Gunungkidul Ini Berhasil Raup Omzet 100 Juta Per Bulan