fbpx
Connect with us

bisnis

Bangun Lapangan Kerja, Kripik Ikan Bayu Sukses Tembus Pasar Internasional

Diterbitkan

pada

BDG

Patuk,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Hidup itu menghidupi, begitulah prinsip Bayu Hardiyanto (30) warga Widoro Kulon, Bunder, Patuk ini. Pria lajang itu merintis usaha cemilan ikan krispi yang nampu menembus pasar ekspor. Kesuksesan itu pun bisa disebut sebagai hasil jeripayahnya yang sedari lulus bekerja hingga saat ini belum pernah bekerja dengan orang lain.

Kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Minggu (11/10/2020), Bayu mengatakan awal mula tertarik terjun ke dunia bisnis karena ingin menciptakan lapangan kerja. Kisah sukes itu bermula pada 2016 silam, dimana ia mulai untuk membudidayakan ikan. Namun demikian ikan yang ia budidayakan seperti ikan nila hanya memiliki nilai jual yang bisa dikatakan sepadan dengan biaya produksi.

Berita Lainnya  Hari Pertama Puasa, Harga Telur dan Daging Ayam Meroket

“Kalau budidaya ikan, setelah ikan besar dijual kemudian selesai. Kemudian saya putar otak untuk berinovasi,” ujar Bayu, Minggu siang.

Ia kemudian bereksperimen untuk membuat ikan nila krispi non MSG. Mula-mula ikan yang sudah ia bersihkan ia baluti dengan rempah-rempah. Kemudian ia baluri tepung beras. Ikan tersebut kemudian di goreng dan tiriskan.

“Kemudian ikan itu setelah digoreng didamkan 24 jam dan digoreng lagi baru ditiriskan pakai spinner,” jelas Bayu.

Ikan yang ia olah ternyata disambut positif oleh pasar. Awalnya hanya tetangga yang membeli. Melihat prospek ini Bayu lantas mendaftarkan izin usahanya dan mengurus PIRT.

Satu ons keripik ikan, ia jual dengan harga yang cukup terjangkau yakni, Rp 11 ribu. Usaha yang ia rintis itu kemudian menunjukan kemapanan, olahan ikan krispi milik Bayu mampu menebus pasar internasional.

Berita Lainnya  Larangan Mudik Mulai Berlaku Tanpa Solusi, PO Maju Lancar Pilih Beroperasi

“Pasar Hongkong sudah kuat ya, satu Minggu sekali saya kirim, kemudian kalau Indonesia ya Jakarta, Pekanbaru, Medan, Tangerang, Bekasi,” papar dia.

Dari usaha ini, ia memiliki tiga orang karyawan. Kini, dalam satu bulannya ia dapat menyisihkan laba bersih sekitar Rp 6juta.

“Pada saat pandemi sempat anjlok tapi kini sudah pulih,” jelas pemuda yang juga mengembangkan ternak ayam petelur ini.

Ketekunannya mengembangkan usaha dengan tujuan bermanfaat untuk orang lain ini diapresiasi Dinas Koperasi dan UMKM DIY. Pada 2019 lalu gagasannya dalam berbisnis ini memenangkan UMKM Champion.

“Saat itu saya diberi kesempatan untuk presentasi produk dan juga tujuan dalam mengembangkan usaha, dipilih 15 besar se DIY dan saya termasuknya,” tutup Bayu.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler