Sosial
Di Tengah Situasi Sulit Pandemi Corona, Juminah Tetap Kukuh Mundur Dari Penerima PKH
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Di tengah Pandemi Covid 19 yang membuat perekonomian melemah lantaran lumpuhnya berbagai sektor tentu membuat sebagian orang bingung untuk mencari nafkah. Tak jarang, dalam suasana seperti ini, berbagai macam bantuan dari pemerintah menimbulkan kecemburuan sosial di kalangan masyarakat. Namun patut diapresiasi, dalam suasana sulit seperti ini, masih ada warga yang justru melepaskan bantuan dari pemerintah. Adalah Juminah, warga Padukuhan Kepek 1, Desa Kepek, Kecamatan Wonosari yang memilih mundur dari keluarga penerima bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH).
Kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Juminah menceritakan, pada tahun 2017 lalu, ibunya yang bernama Tukiyem saat masih hidup mendapatkan jatah bantuan PKH. Saat itu, keluarga Tukiyem memang hidup dalam kemiskinan. Dengan rumah yang bisa dibilang sangat sederhana dengan penghasilan yang sangat terbatas. Pada tahun 2018, pasca sang ibu meninggal dunia, perekonomian Juminah berangsur membaik.
“Bisa menabung dan sedikit-dikit bangun rumah,” ucapnya, Senin (04/05/2020).
Tak hanya itu, Juminah juga mampu membeli sejumlah fasilitas seperti kendaraan, kulkas, dan tv. Namun ia mengaku, meski perekonomiannya telah berangsur membaik, ia tak juga dicoret dari penerima bantuan. Bantuan PKH dari pemerintah tetap rutin dia dapatkan.
“Ada beberapa tetangga yang maaf, di bawah saya justru tidak mendapatkan PKH. Dari sini saya merasa risih,” jelas Juminah.
Ia mengaku mendapatkan bantuan sebesar Rp. 200.000 setiap bulannya. Setelah sang ibu meninggal, bantuan yang diterima berubah menjadi beras 10 kilogram dan telur.
“Intinya senilai dua ratus ribu,” kata dia.
Perasaan risih ini terus berkecamuk di batinnya. Ia menganggap dirinya tak layak untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah yang sebenarnya ditujukan untuk keluarga miskin itu. Lantaran hal itulah, ia lalu memilih mengajukan permohonan mundur dari penerima bantuan.
Juminah merasa, dibanding dengan dirinya, masih banyak orang yang lebih membutuhkan bantuan itu. Ia berharap dengan mundurnya dari PHK ini, banyak dicontoh keluarga yang memang sudah membaik dari sisi ekonomi.
“Saya yakin banyak yang lebih membutuhkan,” tandasnya.
Ia mengaku sudah mantap untuk mundur dari penerima bantuan ini. Meski di tengah pandemi di mana perekonomian sangat sulit, namun Juminah menganggap bahwa dirinya tak lagi layak untuk menerima hal itu.
“Semoga bisa dialihkan ke orang lain yang memang benar-benar sangat membutuhkan,” tutupnya.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan1 hari yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga2 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
‘Modal Nekat’ Garapan Imam Darto, Sukses Kocok Perut Penonton Yogya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pendidikan4 minggu yang lalu
SMP Al Mujahidin Gunungkidul Dapat Predikat Sekolah Swasta Unggul Utama
-
Pemerintahan3 hari yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Pendidikan6 hari yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis4 minggu yang lalu
Akhirnya! Kopi Tuku Sapa Tetangga di Yogya