fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Dongkrak Popularitas Produk Lokal, Dinas Perdagangan Gunungkidul Gelar Bazar IKM

Diterbitkan

pada

BDG

Nglipar,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Dinas Perdagangan Kabupaten Gunungkidul menggelar Bazar Produk Industri Kecil Menengah (IKM) Lokal Kalurahan di kawasan wisata Pesona 17 Katongan, Kalurahan Katongan, Kapanewon Nglipar, Selasa (11/07/2023). Hal ini dimaksudkan untuk mendongkrak popularitas IKM lokal Gunungkidul yang masih sembunyi atau belum dikenal banyak konsumen.

Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Gunungkidul, Kelik Yuniantoro tidak memungkiri bila jumlah pelaku IKM di Kabupaten Gunungkidul sangat banyak. Belum semuanya terfasilitasi untuk promosi lebih jauh kembali.

Maka dari itu, secara bergantian pemerintah mengajak pelaku industri untuk mengikuti kegiatan bazar, pameran dan lain sebagainya dengan tujuan mengenalkan produk mereka ke masyarakat luas dan wisatawan. Sehingga kedepan berdampak pada kemajuan produk, pengemasan serta jangkauan pemasaran produk industri mereka.

“Salah satunya yang diadakan di kawasan wisata di Katongan ini. Selain mengenalkan produk-produk pelaku usaha juga mengenalkan kawasan wisata. Tapi fokus kami adalah di hasil produksi UMKM atau IKM masyatakat agar lebih dikenal oleh khalayak,”ucap Kelik Yuniantoro saat dikonfirmasi.

Berita Lainnya  Satu Calon Jamaah Haji Gunungkidul Gagal Berangkat Karena Sakit

Pada kegiatan ini, ada 20 pelaku usaha dari Kalurahan Katongan, Kapanewon Nglipar. Beragam produk dijual oleh para pelaku usaha, mulai dari makanan tradisional, makanan olahan dari aloe vera yang cukup terkenal selama ini dan tembus di berbagai pangsa pasaran, alat pertanian, madu lanceng yang juga menjadi icon kalurahan ini.

“Ada beragam produk yang dijual oleh para pelaku IKM. Madu lanceng dari Katongan cukup terkenal pun demikian dengan olahan aloevera yang belum lama ini nyaris masuk pasaran internasional,” papar dia.

Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan produk-produk rumahan bisa berkembang lebih maju dari segala sisi. Sehingga mampu bersaing dengan produk lain yang lebih dulu dikenal oleh masyarakat maupun wisatawan. Termasuk bisa memacu semangat para IKM untuk meningkatkan kualitas olahan, packaging, dan memiliki sertifikat untuk memastikan produk mereka aman.

Berita Lainnya  Mudahkan Transaksi, BPD DIY Luncurkan Layanan Tiket Retribusi Berbasis QUAT

“Pelaku industri makanan, kriya dan lain sebagainya harus lebih siap, kreatif dan inovatif kembali dalam mengemas serta mempromosikan produk mereka. Sebagai daerah tujuan wisata, sektor kami ini juga harus siap dalam menangkap peluang yang ada dengan menyediakan oleh-oleh baik makanan ataupun cindera mata yang menarik,” jelas Kelik.

“Wisata dan IKM atau UMKM itu berkesinambungan. Saya harap dua sektor ini bisa berkembang dan maju secara beriringan,” tegas dia.

Sementara itu, Lurah Katongan mengatakan, berada di kawasan utara memang minim wisata alam layaknya di kawasan selatan. Di daerah ini ada 5000 lebih jiwa, dengan mata pencaharian sebagai petani, berkembangnya wisata dan bidang perdagangan membuka peluang para warganya untuk mencari pendapatan dari sektor lainnya.

Berita Lainnya  Antisipasi Kiriman Sampah dari Luar Daerah, Petugas Perketat Pembuangan Sampah di TPAS Wukirsari

Masyarakat bersama dengan pemerintah kalurahan mulai perlahan membuka peluang dengan membuat obyek wisata pilihan. Termasuk dana yang didapatkan oleh kalurahan dimanfaatkan untuk membeti pelatihan-pelatihan terkait dengan industri rumahan.

Terbukti, saat ini ada puluhan pelaku usaha di Katongan yang perlahan menunjukkan progress cukup baik. Beberapa event diikuti oleh para pelaku IKM untuk menunjukkan eksistensi produk olahan makanan, kerajinan kriya dan lain sebagainya. Beberapa memang sudah memiliki nama dan banyak peminatnya.

“Dengan adanya bazar ini kami berharap mampu meningkatkan ekonomi masyarakat dan tentunya menaikkan popularitas IKM Lokal Katongan,” ucap Lurah Katongan.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler