bisnis
Jali, Komoditi Pertanian Pengganti Beras dengan Nilai Jual Tinggi
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sektor pertanian di Kabupaten Gunungkidul masih menjanjikan banyak peluang. Selain ketersediaan lahan yang, inovasi petani dan perhatian dari pemerintah menjadi sebuah pemicu pesatnya sektor pertanian. Salah satu variasi yang mulai ditekuni beberapa petani Gunungkidul adalah dengan menanam tanaman Jali atau Hajali sebagai pengganti beras.
Salah satu petani Jali, Sundari mengungkapkan Jali merupakan tanaman nenek moyang yang dulunya sering dikonsumsi sebagai pengganti beras. Di Gunungkidul, ia adalah pelopor pertama kali yang mengembangkan dan memproduksi tanaman jenis tersebut. Musim tanam pertama ditahun lalu ia memanfaatkan lahan seluas 2.000 meter persegi untuk menanam Jali.
Hasilnya cukup menjanjikan, dari lahan tersebut menghasilkan 500 kg Jali kering. Di musim tanam kali ini dirinya memberanikan diri menambah luasan lahan yang ditanami Jali yaitu sekitar 3.000 meter persegi dengan harapan hasilnya jauh lebih maksimal.
“Perawatannya sendiri hampir sama dengan tanaman padi. Dulu saya itu punya niatan untuk memiliki inovasi baru dalam dunia pertanian,” papar Sundari, Sabtu (05/11/2020).
Lebih lanjut ia mengungkapkan, tanaman jali memiliki masa tanam sampai panen selama 5 bulan. Kemudian sebenarnya bisa untuk 2 kali panen, namun untuk panen kedua biasanya hasilnya tidak maksimal.
Adapun keuntungan memproduksi Jali adalah harga jualnya tinggi jika dibandingkan dengan tanaman lain. Ia mencontohkan untuk Jali kering yang sudah dikupas dari kulitnya bisa tembus 40 ribu rupiah per kilogram, kemudian yang belum dikupas 25 ribu perkilonya.
“Harganya sesuai dengan apa yang kita lakukan selama ini. Ini menjadi salah satu penggerak ekonomi,” ujarnya.
Saat ini dirinya menggandeng beberapa petani lain untuk ikut terjun dalam memproduksi dan mengembangkan jali. Sudah mulai banyak yang tertarik, biasanya mereka membeli bibit jali ke Sundari.
“Pak Lurah, bu Dukuh itu juga mengembangkan jali luasannya lumayan. Beberapa petani lain juga datang ke sini untuk beli bibit kemudian ditanam,” imbuh dia.
Ia berharap sektor pertanian Gunungkidul semakin meningkat sehingga kesejahteraan masyarakatnya terjamin. Kualitas dan teknik-teknik moderen harus selalu diasah agar dapat bersaing dan menunjukkan bahwa Gunungkidul merupakan daerah pertanian maju dan kreatif.
“Harapannya masyarakat (petani) lain juga ada inovasi yang diterapkan,” jelas Sundari.
Tanaman ini menjadi sumber karbohidrat dan obat pasalnya memiliki kandungan kimia asam amino, coixol, coixenolide, lan coicin. Bijinya berasa manis dan tawar sebagai antiradang, peluruh kemih, dan penyerapan, juga bisa untuk obat rematik seperti sakit otot, sakit tulang, encok, radang usus, dan tumor saluran pencernaan. Rasanya enak dan pulen saat dimasak teksturnya seperti ketan.
“Alternatif bagi yang mengurangi makan nasi,” tutupnya.
-
Sosial1 minggu yang lalu
Momen Sunaryanta Menyamar Untuk Nonton Karnaval HUT Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
PON XXI Aceh, PDBI Gunungkidul Sabet Juara Umum 2
-
Sosial1 minggu yang lalu
Hari Jadi ke 194, Gunungkidul Night Carnival Jadi Momen Tingkatkan Ekonomi dan Eksistensi Kesenian
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Kejurkab Gunungkidul, Ganeksa Bhumikarta Rebut Gelar Juara Putra
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Tertabrak Fortuner, Pemotor di Gunungkidul Terseret 20 Meter Hingga Tewas
-
Pemerintahan3 hari yang lalu
Digelontor Anggaran 1,29 Miliar, Wakil Ketua DPRD Gunungkidul Akan Terima Mobil Dinas Baru
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Ratusan Kilometer Jalan Rusak, Pemerintah Usulkan Perubahan Status di Sejumlah Titik
-
Hukum3 minggu yang lalu
Sempat Disekap di Rumah Kosong, Siswi 11 Tahun Dicabuli Pemuda Bejat
-
Sosial4 minggu yang lalu
Ardi di Depan Umat Katholik: Hanya di Era Sunaryanta Insiden SARA Tak Pernah Terjadi
-
Olahraga1 minggu yang lalu
Ganeksa Bhumikarta Lolos ke Divisi 1 Livoli Nasional
-
Pemerintahan4 hari yang lalu
Berikut Nama-nama Pimpinan DPRD Gunungkidul Periode 2024-2029
-
Politik1 minggu yang lalu
Rekomendasi DPP PDIP Turun, Pimpinan Definitif DPRD Gunungkidul Segera Dibentuk