fbpx
Connect with us

Sosial

Klaster Baru di Karangmojo, Kasus Positif Gunungkidul Kembali Bertambah

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Setelah nol kasus selama hampir 1 minggu, tambahan kasus positif Covid-19 kambali terjadi di Gunungkidul. Yang menjadi catatan, tambahan kasus positif ini merupakan klaster anyar di Gunungkidul. Hasil swab dari dua orang yang berprofesi sebagai penjual keliling antar kota menunjukkan hasil positif. Kedua orang tersebut berasal dari Kecamatan Karangmojo. Dengan adanya tambahan kasus ini menjadikan jumlah kasus positif di Gunungkidul menjadi 39 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan tambahan kasus terbaru ini merupakan dua orang laki-laki berusia 41 dan 28 tahun. Mereka berdua diketahui bekerja sebagai penjual keliling antar kota.

“Dua orang pria asal Kecamatan Karangmojo menambah kasus menjadi 39 sampai dengan saat ini. Mereka merupakan tetangga beda dusun yang berprofesi sama,” terang Dewi, Sabtu (30/05/2020).

Lebih lanjut dikatakan, dua orang tersebut disinyalir merupakan klaster baru di Gunungkidul. Untuk itu, Dinkes Gunungkidul akan melakukan penelusuran kontak yang sempat dilakukan kedua orang ini sebagai langkah pengendalian penyebaran corona.

“Dua orang ini sudah dirawat di rumah sakit. Kita terus telusur lagi, ini kan klaster baru,” ucap dia.

Tracing sendiri akan dilakukan kepada mereka yang telah melakukan kontak dengan dua orang positif tersebut. Nantinya akan dilakukan rapid tes untuk mengetahui tindakan selanjutnya.

Berita Lainnya  Resahnya Keluarga Miskin Ini Melihat Lahannya Terancam Diserobot Proyek Perbaikan Jalan Jogja-Wonosari

“Yang reaktif nantinya diswab dan isolasi,” imbuh dia.

Ia menambahkan, saat ini selain tambahan 2 kasus baru. Juga terdapat dua kasus ssembuh yang saat ini sudah diperbolehkan pulang.

“Total sembuh ada 29, sementara total dirawat masih 9 termasuk tambahan dua orang tadi,” ungkap Dewi.

Hingga Sabtu (30/05/2020) ini, Dinas Kesehatan Gunungkidul telah mengambil uji swab kepada 395 orang. Sebanyak 311 menunjukkan hasil negatif covid19. Sementara 39 orang lainnya dinyatakan positif dan 45 orang masih menunggu hasil spesimen. Angka penambahan pasien positif Covid19 di Gunungkidul sempat tak bertambah dalam 6 hari terakhir.

“Prosentase kesembuhan di Gunungkidul cukup tinggi,” sambung Dewi.

Menurutnya penambahan jumlah pasien positif di wilayah Gunungkidul memang tidak secepat Kabupaten Sleman ataupun Bantul dan Kota Yogyakarta. Lonjakan tertinggi hanya terjadi pada hari 7 Mei 2020 lalu sementara pada hari lainnya relatif stagnan.

Berita Lainnya  Penyempurnaan Pasar Legundi Dianggarkan Miliaran Rupiah dari DAU dan DAK

Kala itu, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19 Kabupaten Gunungkidul mencatat ada penambahan 10 orang pasien positif Covid19 baru dari sebelumnya 14 orang menjadi 24 orang. Penambahan tersebut memang tertinggi dibanding periode yang lainnya.

Penambahan jumlah pasien Positif Covid19 di wilayah Kabupaten Gunungkidul yang cukup tinggi juga terjadi pada hari Selasa (19/5/2020) lalu di mana ada 4 orang pasien positif baru. Waktu itu, dengan penambahan pasien positif 4 orang tersebut maka secara keseluruhan jumlah pasien positif di wilayah ini mencapai 32 orang.

“Hari ini, jumlah pasien positif Covid19 yang telah sembuh mencapai 27 orang, 1 orang meninggal dunia dan yang masih dirawat ada 9 orang,” ujarnya.

Dewi mengklaim, angka kesembuhan pasien positif Covid19 di Gunungkidul cukup tinggi. Di mana saat ini angka kesembuhannya mencapai sekitar di atas 70 % di mana dari 39 pasien positif, 29 orang lainnya sudah dinyatakan sembuh.

Berita Lainnya  Kunjungi Klinik Perawat Yang Diduga Sebabkan Abses, Camat Tanjungsari: Sudah Diselesaikan Kekeluargaan

Kendati demikian, pihaknya tetap menghimbau kepada masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaannya. Di mana masyarakat harus tetap menerapkan protokol kesehatan berkaitan dengan pencegahan dan upaya memutus mata rantai penyebaran Covid19.

“Kita tidak boleh terlena. social distancing, cuci tangan ataupun penggunaan masker harus tetap dilaksanakan dan dipatuhi,” kata Dewi.

Rapid test massal sendiri dilaksanakan dengan target sekitar 2.000 orang yang memiliki kontak erat dengan pasien positif Covid19, tenaga medis ataupun para relawan. Dari rapid test yang telah dilakukan tersebut, Dewi menyebut ada 343 Orang Tanpa Gejala (OTG) yang dinyatakan reaktif.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler