Budaya
Ngalap Berkah Grebek Gunung Wijil, Warga Kampung Berebut “Jarah” Gunungan Telur dan Hasil Bumi






Ngawen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Gunungkidul kaya akan tradisi dan budayanya. Salah satunya adalah Grebek Gunung Wijil di Kalurahan Kampung, Kapanewon Ngawen yang dilakukan oleh warga sekitar. Sejak dulu, tradisi ini, masih terus dilestarikan hingga saat ini.
Senin (11/07/2022) kemarin, sejak pagi masyarakat mulai disibukkan dengan berbagai kegiatan. Terdapat arak-arakan gunungan telur dan satu gunungan hasil bumi menuju ke sebuah pemakaman yang lokasinya berada di dataran tinggi setempat. Dengan mengenakan pakaian adat jawa, beberapa sesepuh memimpin arak-arakan gunungan.
Ratusan warga, pamong kalurahan, tokoh masyarakat hingga Bupati Gunungkidul ikut dalam arak-arakan ini. Sesampainya di makam R.Ng Djoyowikromo, doa bersama dan kegiatan tradisi lainnya mulai dilakukan secara khitmad. Barulah setelah rangkaian doa dan lainnya selesai, dua gunungan ini diperebutkan oleh warga yang ada di lokasi ini.
“Makam ini makam R.Ng Djoyowikromo yang merupakan panglima perang. Secara turun temurun masyarakat menghormati jasa beliau dengan adat dan tradisi seperti ini,” papar sesepuh atau panitia acara Grebek Gunung Wijil, Sumardi.
Antusias masyarakat saat berebut ratusan telur yang disusun menjadi gunungan dan hasil bumi pun luar biasa. Masyarakat masih melestarikan budaya mereka ngalap berkah dari ubo rampe yang telah didoakan para sesepuh ini. Nampak ada yang sampai mendapat satu kresek telur rebus, namun tak jarang ada yang hanya 2 atau bahkan 1 telur saja lantaran memang banyak yang memperebutkan.





Kebersamaan masyarakat begitu nampak pada acara tersebut. Setelah rangkaian acara di makam tersebut selesai, baru kemudian rombongan diajak untuk menikmati hiburan seni tradisional yang ada di Kalurahan Kampung.
Untuk sampai di Gunung Wijil yang digunakan sebagai makam R.Ng Djoyowikromo, masyarakat harus melewati pemukiman. Tak jauh dari situ sudah ladang milik warga kemudian terdapat jembatan pengairan (sungai) dan naik di tengah-tengah ladang baru kemudian sampai di lokasi yang asri ini.
Tak hanya masyarakat setempat saja yang antusias mengikuti tradisi ini. Bahkan ada salah seorang pendatang dari Kalimantan Barat yang turut hadir sebagai penonton.
“Luar biasa sekali kebersamaan masyarakat dalam melestarikan budaya mereka,” papar dia.
Sementara itu, Bupati Gunungkidul, Sunaryanta yang turut hadir dalam acara ini mengapresiasi semangat masyarakat dalam melestarikan adat, tradisi, dan budaya di daerah mereka. Hal semacam ini memang patut dilestarikan. kendati demikian dalam pelaksanaannya saat ini masih situasi pademi sehingga wajib memperhatikan protokol kesehatan.
“Nguri-uri kebudayaan itu sangat penting, membaur dengan sesama dan tidak lupa dengan leluhur nenek moyang,” papar Sunaryanta.
Pada pertemuan antara bupati, para perwakilan OPD dan masyarakat Ngawen ini sejumlah hal juga diutarakan oleh masyarakat. Harapannya,sinergitas dalam membangun daerah tetap berjalan dengan baik. Sehingga ke depan, Bumi Handayani menjadi lebih maju, kesejahteraan masyarakat meningkat dan tidak tertinggal dengan kabupaten atau kota daerah lainnya.
-
Olahraga1 minggu yang lalu
Mengenal Demon Pratama, Pemuda Gunungkidul yang Masuk Timnas Bola Pantai Indonesia
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Bupati Copoti Reklame Tak Berizin yang Bertebaran di Gunungkidul
-
Hukum2 minggu yang lalu
TNI dan Satgas PKH: Garda Terdepan dalam Penegakan Hukum Perkebunan Sawit Ilegal
-
Sosial3 minggu yang lalu
Purna Tugas, Mantan Bupati Sunaryanta Pulang dengan Berlari 8 Km
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Bupati Endah Soroti Banyaknya Kasus Perselingkuhan yang Melibatkan ASN
-
Hukum3 minggu yang lalu
Terlibat Kasus Pemyimpangan TKD Sampang, Dirut Perusahaan Tambang Resmi Ditahan
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Seorang Penambang Batu Meninggal Usai Tertimpa Runtuhan Batu Besar
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
MBG di Gunungkidul Tetap Berjalan Selama Ramadhan, Berikut Menu yang Akan Dibagikan
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Tebing di Tanjakan Clongop Longsor, Akses Jalan Ditutul Total
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Tren Takbir Keliling Gunakan Sound System, Ini Strategi Pemkab, FKUB dan Polisi
-
Uncategorized7 hari yang lalu
Sejumlah Siswa SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Gunungkidul Lolos SNBP
-
film3 minggu yang lalu
Film horor “Singsot: Siulan Kematian”, Bawa Petaka saat Magrib