Uncategorized
Petani Semanu dan Playen Sedihkan Hama Tikus Merajalela, Rogoh Kocek Lagi Demi Tambal Sulam
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Aktifitas pertanian sudah dilakukan oleh para petani sejak beberapa waktu lalu. Bahkan benih yang ditanam sudah mulai tumbuh, namun sayangnya ada bakal tanaman yang justru diserang hama tikus. Beberapa petani di sejumlah daerah mengeluhkan hal tersebut dan terpaksa mengulang penanaman benihnya.
Salah seorang warga Kapanewon Semanu, Yati mengatakan sejak awal hujan dirinya sudah melakukan aktifitas pertanian. Lahan di ladangnya ia tanami padi, dan sudah ada yang tumbuh. Akan tetapi di pinggiran justru diserang tikus, sehingga terpaksa dirinya melakukan tambal sulam.
“Iya ada yang tumbuh dan ada yang tidak. Yang tumbuh pas di pinggiran justru diserang tikus,” kata Yati
Maka dari itu dirinya terpaksa harus melakukan tambal sulam agar lahan yang ia tanami tetap berproduksi. Selain padi, petani di Semanu juga menanam jagung dan kacang. Dimana benih yang ditebar ini sudah mulai tumbuh.
“Kalau sekarang ini baru bebersih karena banyak tumbuhan liarnya (suket). Mungkin beberapa waktu kedepan sudah sebar pupuk,” tambah dia.
Hal senada diungkapkan oleh Budiyono(49) warga Padukuhan Kalongan, Kalurahan Dengok, Kapanewon Playen. Lahan pertaniannya justru diserang hama tikus, untuk meminimalisir semakin meluasnya serangan ini ia sempat mengobati bahan kimia pada lahannya. Meski demikian serangan hewan ini tetap tidak mereda.
“Ya ada yang mati tapi ada yang tetap merusak tanaman pertanian,” kata dia.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan mengatakan, sampai dengan sekarang ini belum ada aporan kerusakan tanaman karena hama. Berkaitan dengan tikus ia juga belum mendapatkan informasi namun demikian Dinas sudah memberikan bantuan gerakan pengendalian tikus di Wareng dengan umpan beracun.
“Belum ada laporan mengenai serangan hama,” ucap Raharjo.
Disinggung mengenai aktivitas pertanian ia mengatakan bahwa sekarang ini sudah 90 persen petani melakukan pengolahan lahan. Bahkan dari pemantauan yang dilakukan sudah ada wilayah ngawu-awu yang padi dan palawijanya sudah tumbuh. Data yang terlaporkan luasan padi bulan Oktober seluas 4.670 hektare, jagung 4.444 hektare, kedelai 22 hektare.
-
Sosial4 hari yang lalu
Momen Sunaryanta Menyamar Untuk Nonton Karnaval HUT Gunungkidul
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Habiskan Anggaran 41 Miliar, Puluhan Titik Ruas Jalan Gunungkidul Diperbaiki
-
Olahraga3 minggu yang lalu
PON XXI Aceh, PDBI Gunungkidul Sabet Juara Umum 2
-
Sosial4 hari yang lalu
Hari Jadi ke 194, Gunungkidul Night Carnival Jadi Momen Tingkatkan Ekonomi dan Eksistensi Kesenian
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Kejurkab Gunungkidul, Ganeksa Bhumikarta Rebut Gelar Juara Putra
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Tertabrak Fortuner, Pemotor di Gunungkidul Terseret 20 Meter Hingga Tewas
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Ratusan Kilometer Jalan Rusak, Pemerintah Usulkan Perubahan Status di Sejumlah Titik
-
Hukum4 minggu yang lalu
Ngaku Bisa Gandakan Uang, Dukun di Gunungkidul Diringkus Polisi
-
Hukum2 minggu yang lalu
Sempat Disekap di Rumah Kosong, Siswi 11 Tahun Dicabuli Pemuda Bejat
-
Sosial3 minggu yang lalu
Ardi di Depan Umat Katholik: Hanya di Era Sunaryanta Insiden SARA Tak Pernah Terjadi
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran dari Pusat Untuk Pengembangan Pangan Akuatik di Gunungkidul
-
Politik3 minggu yang lalu
Protes Badingah Saat Namanya Masuk Jadi Tim Penasehat Calon Bupati