Uncategorized
Petani Semanu dan Playen Sedihkan Hama Tikus Merajalela, Rogoh Kocek Lagi Demi Tambal Sulam
Wonosari,(pidjar.com)–Aktifitas pertanian sudah dilakukan oleh para petani sejak beberapa waktu lalu. Bahkan benih yang ditanam sudah mulai tumbuh, namun sayangnya ada bakal tanaman yang justru diserang hama tikus. Beberapa petani di sejumlah daerah mengeluhkan hal tersebut dan terpaksa mengulang penanaman benihnya.
Salah seorang warga Kapanewon Semanu, Yati mengatakan sejak awal hujan dirinya sudah melakukan aktifitas pertanian. Lahan di ladangnya ia tanami padi, dan sudah ada yang tumbuh. Akan tetapi di pinggiran justru diserang tikus, sehingga terpaksa dirinya melakukan tambal sulam.
“Iya ada yang tumbuh dan ada yang tidak. Yang tumbuh pas di pinggiran justru diserang tikus,” kata Yati
Maka dari itu dirinya terpaksa harus melakukan tambal sulam agar lahan yang ia tanami tetap berproduksi. Selain padi, petani di Semanu juga menanam jagung dan kacang. Dimana benih yang ditebar ini sudah mulai tumbuh.
“Kalau sekarang ini baru bebersih karena banyak tumbuhan liarnya (suket). Mungkin beberapa waktu kedepan sudah sebar pupuk,” tambah dia.
Hal senada diungkapkan oleh Budiyono(49) warga Padukuhan Kalongan, Kalurahan Dengok, Kapanewon Playen. Lahan pertaniannya justru diserang hama tikus, untuk meminimalisir semakin meluasnya serangan ini ia sempat mengobati bahan kimia pada lahannya. Meski demikian serangan hewan ini tetap tidak mereda.
“Ya ada yang mati tapi ada yang tetap merusak tanaman pertanian,” kata dia.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan mengatakan, sampai dengan sekarang ini belum ada aporan kerusakan tanaman karena hama. Berkaitan dengan tikus ia juga belum mendapatkan informasi namun demikian Dinas sudah memberikan bantuan gerakan pengendalian tikus di Wareng dengan umpan beracun.
“Belum ada laporan mengenai serangan hama,” ucap Raharjo.
Disinggung mengenai aktivitas pertanian ia mengatakan bahwa sekarang ini sudah 90 persen petani melakukan pengolahan lahan. Bahkan dari pemantauan yang dilakukan sudah ada wilayah ngawu-awu yang padi dan palawijanya sudah tumbuh. Data yang terlaporkan luasan padi bulan Oktober seluas 4.670 hektare, jagung 4.444 hektare, kedelai 22 hektare.
-
Politik3 minggu yang lalu
Mandat PAN Turun, Mahmud Ardi Widanta Kembali Maju di Pilkada Gunungkidul
-
Peristiwa4 hari yang lalu
Kecelakaan Hebat di Jalan Baron, Dua Orang Tak Sadarkan Diri
-
Pariwisata4 minggu yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Lantik 5 Pejabat Pimpinan dan Rotasi Puluhan Pegawai
-
Pariwisata6 hari yang lalu
Drini Park, Destinasi Wisata Anyar Yang Suguhkan Keindahan Kawasan Pesisir Selatan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mesum di Sekolah, Dua Guru SD Dipecat
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Dua Kendaraan Terlibat Kecelakaan di Jalan Jogja-Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Tenggelam di Sungai Oya, Pelajar Ditemukan Meninggal Dunia
-
Sosial2 minggu yang lalu
Jamaah Masjid Aolia Gunungkidul Lebaran Hari Ini
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Sunaryanta Gelar Pertemuan dengan Petinggi Gerindra, Bahas Pilkada ?
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puncak Arus Mudik Diperkirakan 9 April, Sejumlah Jalur Alternatif Disiapkan
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Seorang Pelajar Tenggelam di Kali Oya