Connect with us

Pemerintahan

PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)– Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi di Gunungkidul kembali merebak. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) mencatat ada puluhan ternak suspek PMK yang mati. Dinas sendiri kemudian menggencarkan vaksinasi di wilayah yang menjadi paparan penyakit ternak tersebut.

Kepala DPKH Gunungkidul, Wibawanti Wulandari mengatakan, selama beberapa pekan terakhir tercatat ada 43 sapi dengan status suspek PMK yang dilaporkan mati mendadak. Kasus ini tersebar di beberapa wilayah seperti di Kalurahan Pampang, Kapanewon Paliyan dan Kalurahan Giriasih, Kapanewon Purwosari.

“Data terlaporkan ada 43 sapi suspek PMK yang mati,” kata Wibawanti Wulandari.

Sebagai upaya pencegahan penyebaran penyakit ini, pihaknya melakukan vaksinasi terhadap ternak-ternak di sekitar lokasi PMK. Setidaknya ada 375 dosis vaksin yang telah diberikan oleh petugas.

Berita Lainnya  Jamin Ketahanan Pangan Masyarakat, Ratusan Kalurahan Miliki Lumbung Pangan

“Vaksinasi ini dilakukan di wilayah UPT Puskeswan, namun tempatnya tersebar dan tidak dalam satu lokasi,” tambah dia.

Meski petugas dari Puskeswan dan DPKH aktif melakukan penanganan namun masih tetap ada kendala yang dihadapi, yaitu pemilik ternak melakukan penolakan pemberian vaksin. Selain vaksinasi, DPKH juga akan memberikan disinfektan kepada peternak yang berada di lokasi di mana PMK ditemukan. Langkah ini diambil untuk meminimalkan penyebaran penyakit tersebut.

Sementara itu, Lurah Pampang Saiful Kohar, mengatakan, di wilayahnya terdapat 14 sapi yang mati mendadak akibat PMK. Lokasi terpapar penyakit ini tersebar di Padukuhan Polaman, Jetis, Kedungdowo Wetan, Kedungdowo Kulon dan Pampang.

“Kasus sapi-sapi mati baru saja terjadi beberapa hari terakhir, semua terdeteksi kena penularan PMK, dan telah dikuburkan,” ujar Saiful.

Berita Lainnya  Musim Liburan Rawan Pelambungan Tarif Parkir di Lokasi Wisata, Dishub dan Kepolisian Gencarkan Patroli

Menurutnya, penularan PMK berasal dari induk-induk sapi yang terpapar. Akibatnya, anak sapi atau pedet ikut terpapar dan tidak kuat menahan sakit sehingga berujung mati. Setiap kematian hewan ternak turut dilaporkan ke UPT Puskeswan.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis3 minggu yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis4 minggu yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Pariwisata1 bulan yang lalu

Kementerian BUMN dan Sejumlah Perusahaannya Bagikan Bantuan TJSL ke Warga DIY

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com)– Kementerian BUMN bersama perusahaan yang berada di bawah naungan BUMN, salah satunya PT Kereta Api Indonesia (Persero)...

Pariwisata1 bulan yang lalu

Okupansi Hotel di Gunungkidul Hampir 100 Persen 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Momen libur natal dan tahun baru 2025 menjadi hal positif bagi Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) okupansi hotel sangat...

Pariwisata2 bulan yang lalu

10 Ribu Wisatawan Kunjungi Gunungkidul Dimalam Pergantian Tahun 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Dinas Pariwisata Gunungkidul mencatat sebanyak 10 ribu wisatawan mengunjungi destinasi wisata di Gunungkidul saat perayaan malam tahun baru 2025....

Berita Terpopuler