Pemerintahan
Ratusan Hektar Kawasan Kumuh Tersebar di 2 Kapanewon


Wonosari,(pidjar.com)– Pemerintah Kabupaten Gunungkidul terus mengupayakan penanganan kawasan kumuh di Gunungkidul. Tercatat luas lahan pemukiman kumuh di Gunungkidul seluas 152,64 hektare yang tersebar di lima Kalurahan.
Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Nurgiyanto mengatakan jika penanganan dan pencegahan di Gunungkidul memerlukan peran dari berbagai instansi. Dijelaskannya, lokasi perumahan kumuh dan pemukiman sudah ditetapkan melalui Surat Keputusan Bupati pada tahun 2022 lalu.
“Dari SK itu luasnya 152,64 hektare yang terdapat di dua Kapanewon yang menyebar di lima Kalurahan,” ucap Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Nurgiyanto saat ditemui.
Adapun kawasan permukiman kumuh yang sudah ditetapkan diantaranya Kalurahan Logandeng di Kapanewon Playen, serta Kalurahan Kepek, Baleharjo, Wonosari, dan Selang di Kapanewon Wonosari. Menurutnya, dalam menentukan kawasan kumuh terdaat tujuh kriteria yang sudah ditentukan diantaranya ketidak teraturan bangunan, jalan lingkungan yang belum layak, sistem drainase, air minum, pencegahan kebakaran, pengelolaan sampah, dan ruang terbuka hijau.
“Di SK mengapa disebut kumuh itu karena tujuh kriteria itu tadi, sedangkan rumah yang dikatakan layak itu seperti terpenuhinya pencahayaan dan sirkulasi udara, serta terkindunginya dari hujan dan panas,” imbuhnya.
Dalam mengatasi hal tersebut, pihaknya fokus dalam program pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Gunungkidul dan Pra Sarana Utilitas (PSU) seperti pembangunan jalan lingkungan. Namun demikian, hingga saat ini pihaknya baru dapat menjalankan program RTLH saja dikarenakan anggaran yang dimiliki terbatas. Menurutnya setiap instansi mempunyai ranahnya masing-masing dalam penanganan kawasan kumuh, ia mencontohkan seperti ruang terbuka hijau yang menjadi ranah Dinas Lingkungan Hidup serta pencegahan kebakaran yang menjadi ranah BPBD Gunungkidul.
“Ada tiga kategori yang kami ditangani yaitu sanitasi serta air minum di cipta karya dan rumah serta jalan disini,” ucapnya.
“Tahun kemarin RTLH untuk pemukiman kumuh ada 15 di Playen dan 15 di Wonosari, sampai saat ini PSI belum pernah ada penanganan,” tutup Nurgiyanto.

-
Sosial4 minggu yang lalu
SMP Swasta Ini Borong Juara di LBB Gunungkidul 2023
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Tragis, Warga Prigi Tewas Usai Terlindas Bus Pariwisata di Jalan Jogja-Wonosari
-
Sosial3 minggu yang lalu
Asa Warga Karangnongko Miliki Jalan Layak Akhirnya Terwujud, Pria Ini Berjalan Merangkak
-
Hukum4 minggu yang lalu
Komplotan Pencuri Baterai Tower Telekomunikasi Diringkus Petugas
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Selingkuhi Warganya, Oknum Dukuh Dituntut Mundur
-
Politik4 minggu yang lalu
Empat Program Kunci Untuk Kemajuan Gunungkidul
-
Hukum4 minggu yang lalu
Kasus Naik Penyidikan, Korban Bullying di SD Elite Ternyata Sempat Opname di RS
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Disapu Angin Kencang, Sejumlah Rumah di Semin Rusak
-
Pemerintahan6 hari yang lalu
Besaran UMK 2024 Telah Disepakati, Gunungkidul Menjadi Yang Terendah se-DIY
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Kemarau Panjang, BPBD Gunungkidul Terus Layani Permintaan Droping Air
-
Politik3 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 48 Miliar Untuk Pilkada Gunungkidul 2024
-
Sosial1 minggu yang lalu
Sekian Lama Tak Disentuh Pemerintah, Pengusaha Muda Bangun 2 Ruas Jalan