Sosial
Serangan Hama Tak Signifikan, Panen Padi Gunungkidul Meningkat
Wonosari,(pidjar.com)–Hasil produktifitas tanaman padi di Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2019 ini dinilai cukup baik oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul. Berkembangnya sejumlah varietas padi yang ditanam masyarakat ditengarai menjadi salah satu kunci keberhasilan ini. Serangan hama yang sempat dikhawatirkan serta minimnya curah hujan diklaim tidak begitu berdampak terhadap produktifitas lahan pertanian Gunungkidul.
Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul Raharjo Yuwono mengatakan, hasil ubinan panen raya dari tujuh VUB yang diintroduksikan yakni Rindang 1, Rindang 2, Inpago 8, Inpago 10, Inpago 12, Inpari 42 Agritan dan Inpago Unsoed adalah berkisar antara 5,8–7,3 ton per hektar. Hasil tersebut menunjukkan adanya kenaikan dari kondisi eksisting antara 1,3–2,9 ton per hektar atau sekitar 28% – 65%.
“Memang ada kenaikan karena beberapa varietas baru itu cocok dan tahan terhadap hama atau penyakit yang menyerang,” kata Raharjo, Sabtu (08/03/2019).
Raharjo menambahkan, biji padi yang dihasilkan dalam panen raya kali ini diharapkan tidak hanya dikonsumsi saja, tetapi juga digunakan sebagai benih padi yang akan datang. Hal ini dikarenakan varietas yang dikenalkan termasuk baru dan unggul. Selain itu pemerintah lewat Kementan bersungguh sungguh meningkatkan produksi padi baik lahan kering, lebak dan rawa.
“Kita mendukung program pemerintah untuk menciptakan 2045 Indonesia benar-benar menjadi lumbung pangan dunia,” terang dia.
Terkait dengan hama, pada musim panen pertama ini menurut Raharjo lahan pertanian Gunungkidul relatif aman. Serangan hama secara fatal tidak dijumpai di sejumlah kawasan. Pihaknya menilai, jumlah luasan lahan yang terserang hama sangatlah sedikit dibanding dengan total luas lahan.
“Sebenarnya kalau secara statistik dibanding luasan tanamannya serangan hama tidak signifikan. Serangan uret puso hanya 3 hektar. Sedangkan hama kresek katagori ringan dan sedang hanya 46 ha itupun sudah dikendalikan dan panen. Sedangkan total luasan tanaman 48.647 hektar,” terang dia.
Sementara itu, Bupati Gunungkidul, Badingah berharap keberhasilan panen ini bisa menyejahterakan petani. Bupati juga berharap hasil panen yang ada ini, bisa menunjang kebutuhan masyarakat sehingga tidak terjadi rawan pangan.
“Saya juga berharap pertanian bisa saling mengisi dengan kemajuan pariwisata Gunungkidul,” pungkas dia.
-
Politik3 minggu yang lalu
Suara Jeblok, PDIP Akui Kalah Rekruitmen dan Salah Tunjuk Ketua Bapilu
-
Politik4 minggu yang lalu
Hampir Separuh Incumbent Tumbang, Termasuk Ketua DPRD
-
Politik3 minggu yang lalu
21 Caleg Baru Akan Duduki Kursi DPRD Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Beda Hitungan, Jamaah Aolia Gunungkidul Mulai Sholat Tarawih Malam Ini
-
Pendidikan3 minggu yang lalu
Capaian Prestasi SMA Mubammadiyah Al Mujahidin di Olympicad Nasional
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Gunungkidul Dilanda Hujan dan Angin Kencang, Sejumlah Titik Porak Poranda
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Peternak Telur Gelar Rembuk Nasional Demi Menyongsong Panen Jagung 1,9 Ton
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Waspada, 2 Bulan Terakhir Kasus DBD di Gunungkidul Tembus 280 Penderita, 2 Meninggal Dunia
-
Pariwisata6 hari yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Sosial4 minggu yang lalu
Perduli Layanan Masyarakat, Pengusaha Ini Salurkan 6 Unit Ambulans Untuk Warga Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Targetkan 25 Medali Emas, Pemerintah Janjikan Bonus Untuk Kontingen Popda Gunungkidul
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mega Proyek Pembangunan Gedung DPRD Gunungkidul Dilanjutkan Tahun Ini