Sosial
Kerja Keras di Tengah Keterbatasan Fisik, Pelajar Tuna Netra Ini Bermimpi Punya Album Rekaman


Panggang,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Muhammad Cavin Aditama bisa menjadi contoh kolaborasi antara bakat dan kerja keras. Di tengah keterbatasan yang dimiliki, Cavin rupanya mampu mengembangkan talenta yang dikaruniakan Tuhan kepadanya. Pelajar yang memiliki keterbatasan dalam hal penglihatan ini sangat fasih dalam hal musik terutama campursari maupun lagu-lagu yang kekinian. Tak hanya bernyanyi, Cavin juga piawai dalam memainkan alat musik, terutama kendang.
Prestasi remaja 16 tahun warga Desa Girisekar, Kecamatan Panggang ini tak bisa diremehkan. Bahkan kemampuan serta prestasinya melebihi dari orang-orang normal yang tanpa keterbatasan.
Cavin sendiri menderita gangguan pada penglihatannya lantaran penyakit tumor. Penyakit tersebutlah yang membuat dia harus kehilangan fungsi mata. Namun demikian, meski dengan keterbatasan penglihatan dan tumbuh kembang fisiknya yang kurang maksimal, semangatnya begitu luar biasa. Cavin sendiri sekarang duduk di bangku kelas XI di SLB Desa Girisekar.
Hari-harinya ia habiskan untuk belajar secara akademis dan mengasah kemampuannya bernyanyi serta memainkan kendang. Suaranya begitu lantang dan merdu, tak jarang ada perasaan haru saat orang mendengar suara remaja berkulit hitam manis tersebut.
“Dulu sebenarnya normal penglihatan saya tapi ada kejanggalan sakit tumor kemudian dioperasi. Dari situ kemudian saya mulai kehilangan penglihatan, belum lagi ada sakit lain yang membuat tumbuh kembang saya juga bermasalah,” ucap Cavin ketika ditemui pidjar-com-525357.hostingersite.com.
Kegemarannya memainkan musik, ternyata berbuah manis. Berbagai prestasi ia raih dari tingkat kabupaten, provinsi hingga nasional. Beberapa kali pula ia menjuarai ajang di tingkat provinsi dan nasional.
Berbicara tentang musik, Cavin memaparkan bahwa hal tersebut memang merupakan kegemarannya. Setiap kali menyanyi menurut Cavin ada kondisi hati yang tersalurkan atau terurai dari syair-syair lagu.
“Kondisi hati yang bagaimana entah senang, susah atau lainnya bisa tersalurkan. Lagu sendiri saya semua suka, kalau yang sedang saya geluti genre pop, dangdut dan campursari,” paparnya.
Keterbatasan yang saat ini dialaminya tak membuat Cavin iri hati dengan orang normal. Ia akan terus bekerja keras dalam menyalurkan maupun mengembangkan bakat yang dimilikinya.
Cavin sendiri memiliki mimpi besar dimana ingin menjadi seorang penyanyi terkenal layaknya vokalis Guyon Waton, Didi Kempot atau penyanyi terbaik lainnya. Kemampuannya terus ia asah, berlatih menggunakan alat-alat kadarnya selalu ia lakukan dengan keterbatasan yang ada.
Beberapa kali juga ia pernah mendapatkan job bernyanyi di acara kondangan. Bukan hanya di sekitar rumah melainkan juga dari berbagai daerah. Untuk menerima job semacam ini, Cavin tak pernah mematok banyaran yang tinggi. Ia sebenarnya sudah merasa bahagia apabila ada orang yang mengakui bakatnya tersebut.
“Bangkit itu bagi saya harus dilakukan. Dulu memang sempat murung kenapa saya seperti ini tidak bisa sama dengan teman-teman seusia saya. Dapat melihat terangnya matahari indahnya Gunungkidul, tapi perlahan saya mulai menyadari mungkin ini memang telah ketentuan dari yang Kuasa,” imbuh dia.
Sepinya hari-hari yang ia lalui ia usir dengan bernyanyi. Bahkan Cavin juga ingin sekali dapat membuat sebuah album. Menunjukkan pada khalayak jika kaum disabilitas itu mampu melakukan hal-hal yang dianggap tidak mampu. Selain itu juga dapat membawa penghidupan dan memiliki bakat yang tidak kalah dengan orang normal lainnya.
Untuk kegemaran memainkan alat musik kendang sendiri telah ia tekuni sejak kecil juga. Tangannya sangat piawai dalam menepuk-nepuk gendang kulit sapi. Di grup karawitan anak disabilitas, ia bahkan didapuk sebagai pengendang andalan.
“Mengusir sepi aja sebenarnya, kalau mau melakukan aktifitas lain pasti ada keterbatasan. Seni bagi saya memang penghibur kesepian selama ini, makanya saya berusaha semampu saya dalam mengembangkan bakat seni,” tutup dia.
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
Sosial1 minggu yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
event2 minggu yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
Budaya2 minggu yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara
-
musik2 minggu yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Info Ringan1 minggu yang lalu
Semarak Ulang Tahun Perak Tunas Mulia, Gelar Sarasehan Pendidikan Tamasya
-
seni4 hari yang lalu
Asmatpro Tampilkan Showcase di Jogja Fashion Trend 2025
-
Uncategorized4 hari yang lalu
Komitmen Dukung Kopi Lokal, KAI Daop 6 Yogyakarta Bagikan 750 Gelas Kopi Gratis ke Penumpang
-
event2 hari yang lalu
Lewati Rute 6 Candi, Belasan Negara Bakal Ramaikan Sleman Temple Run 2025
-
Pendidikan2 hari yang lalu
UMY Punya Lapangan Sepak Bola Berstandar FIFA, Siap Lahirkan Atlet Muda
-
Sosial20 jam yang lalu
Kalijawi Disetujui Pemerintah Realisasikan Perumahan Gotong Royong Berbasis Koperasi, Kampung Notoyudan Akan Jadi Percontohan
-
bisnis2 hari yang lalu
Gandeng ATSIRI Rayakan Satu Dekade, Kopi Tuku Hadirkan Aroma dan Rasa