fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Sudah Mulai Hujan, Status Darurat Kekeringan di Gunungkidul Resmi Dicabut

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul telah mencabut status darurat kekeringan. Hal itu disebabkan sudah turunnya hujan secara merata. Namun begitu, dropping air masih terus dilakukan terutama di wilayah Girisubo dan Rongkop.

Kepala BPBD Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan, status darurat kekeringan sudah dicabut secara resmi per tanggal 14 Desember 2019 lalu. Adapun status darurat kekeringan sendiri telah ditetapkan sejak 25 November 2019. Selama kondisi itu, ada sejumlah daerah yang meminta tambahan pasokan bantuan air bersih.

“Setelah kondisi darurat, kita saat ini kondisinya normal kembali, dengan potensi hujan mulai merata. Kebutuhan air diharapkan sudah bisa terpenuhi,” kata ucap Edy, Senin (16/12/2019).

Edy mengatakan, selama dalam status darurat kekeringan kemarin, ada 5 kecamatan yakni Kecamatan Rongkop, Girisubo, Paliyan, Panggang, dan Purwosari yang mengajukan permohonan dropping air. Dari sejumlah kecamatan tersebut ada salah satu kecamatan yang mengajukan ratusan tangki.

“Rongkop permintaan awal hanya 40 tangki. Girisubo 125 tangki. Mereka drop ke masyarakat tak semua di setiap desa kecamatan. Kita berharap, bantuan yang diberikan mampu mencukupi kebutuhan air selama lima hari setelah dropping dilakukan,” sambung dia.

Kendati status darurat kekeringan dicabut, pihaknya masih akan melakukan koordinasi dengan pemerintah kecamatan untuk memantau ketersediaan air di masyarakat. Hal itu dilakukam untuk mengantisipasi belum bisa digunakannya air hujan yang turun belakangan ini bagi kebutuhan masyarakat.

Berita Lainnya  Pemilik Lahan Tolak Harga Dari Pemerintah, Rencana Penataan Pantai Baron Tersendat

“Dari konfirmasi dengan camat juga belum ada informasi lanjut dari apa akan ada dropping dalam situasi darurat,” ungkapnya.

Perlu diketahui, kemarau yang terjadi di Gunungkidul pada 2019 hampir terjadi di seluruh kecamatan di Gunungkidul. Bahkan dari data terakhir jumlah penduduk terdampak kekurangan air bersih sebanyak 143.398 jiwa.

“Harapannya sudah kebutuhan bantuan air sudah cukup. Kemarin sudah turun hujan. Kalau hari ini sudah hujan masyarakat sudah tercukupi airnya,” pungkas dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler