fbpx
Connect with us

Peristiwa

Tiga Kali Dalam Seminggu, Samikem Jadi Korban Gantung Diri Ketiga di Awal Tahun 2019

Diterbitkan

pada

BDG

Semin,(pidjar.com)–Hari-hari di tahun 2019 ini diwarnai dengan serentetan aksi gantung diri yang tejadi di Gunungkidul. Belum sampai 1 minggu, tercatat sudah tiga kali terjadi gantung diri. Setelah di Kecamatan Panggang dan Ngawen, kali ini aksi serupa juga terjadi di wilayah Kecamatan Semin. Seorang nenek yang telah usia lanjut ditemukan tewas tergantung di belakang rumahnya, Minggu (06/01/2019) pagi tadi.

Kanit Reskrim Polsek Semin, Ipda Mahmed Ali Bahonar mengatakan, aksi bunuh diri dilakukan oleh salah seorang warganya atas nama Samikem (90) yang merupakan warga Padukuhan Pucung RT 03 RW 06, Desa Candirejo, Kecamatan Semin. Peristiwa mengejutkan itu pertama kali diketahui sekitar pukul 07.00 WIB.

Berita Lainnya  Tabrak Truk Saat Hendak Berangkat Sekolah, Bocah 12 Tahun Luka Parah

“Korban ditemukan oleh Parno (66) yang juga merupakan anggota keluarga pelaku,” kata Mahmed, Minggu siang.

Mahmed mengatakan, awal mula ditemukannya Samikem sendiri bermula ketika Parno pulang dari sawah usai mengantar istrinya. Saat itu, Parno berniat untuk menyuruh Samikem mandi. Sesampainya di sana, Parno terheran-heran lantaran mendapati rumah dalam keadaan sepi. Tidak ditemukan keberadaan Samikem.

“Kemudian Parno mencari Samikem ke dalam rumah, sempat dipanggil-panggil tapi tak ada jawaban,” kata Mahmed.

Merasa ada yang aneh, Parno kemudian meneruskan pencarian hingga ke belakang rumah. Tak berselang lama, ia melihat Samikem sudah dalam posisi tergantung. Ketika itu, Samikem sudah dalam kondisi meninggal dunia.

“Saksi kaget kan, terus dia berteriak meminta pertolongan warga. Warga yang mendengar kabar itu kemudian berkerumun dan akhirnya kabar tersebut diteruskan kepada pihak kepolisian,” terang dia.

Mahmed menjelaskan, dari hasil pemeriksaan tim medis serta petugas kepolisian tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan pada tubuh Samikem. Dugaan awal berdasarkan analisa kepolisian, pelaku memang sengaja melakukan bunuh diri.

Berita Lainnya  Masuk Ranah Pidana, Kasus Pembakaran dan Perusakan Kertas Suara Pemilu Diregister Gakkumdu

“Dari hasil pemeriksaan medis memang mengarah kepada ciri-ciri bunuh diri,” ungkap Mahmed.

Disinggung mengenai modus bunuh diri, Mahmed mengatakan bahwa Samikem diperkirakan sudah merencanakan aksi tersebut. Pelaku menunggu kondisi rumah sepi setelah sebelumnya meminta Parno untuk bekerja sampai sore di sawah.

“Kemungkinan saat kondisi rumah sedang sepi pelaku melancarkan aksinya. Untuk motif pelaku sendiri kemungkinan karena sudah tua dan pikun kemudian fustasi dan akhirnya memilih untuk mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri,” ungkap dia.

Sebelumnya, Ketua Yayasan Inti Mata Jiwa (Imaji) Joko Yunu Widiasta mengungkapkan bahwa masalah penyakit menahun atau penyakit lainnya yang kadang kala dijadikan alasan bunuh diri hanyalah permasalahan yang tampak dari luar. Menurut penelitian yang dilakukan oleh pihaknya, di balik masalah tersebut ada permasalahan gangguan kesehatan jiwa.

Berita Lainnya  Hujan Deras Seharian, Pohon Besar Tumbang Timpa Rumah Warga

“Sebenarnya mereka itu depresi, jadi ini kaitanya dengan masalah kejiwaan para pelaku bunuh diri,” terang dia.

Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler