Pariwisata
Wacana Pembukaan Kembali Obyek Wisata, Pengelola Kalisuci Janji Disiplin Batasi Pengunjung




Semanu,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sejumlah destinasi wisata tengah bersiap diri menyambut wacana pembukaan kembali obyek wisata di Gunungkidul. Namun begitu, persiapan kali ini juga berkaitan dengan pemberlakuan protokol kesehatan. Seperti yang dilakukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kalisuci. Di tengah pandemi yang terjadi saat ini, Pokdarwis Kalisuci akan secara disiplin memberlakukan pembatasan jumlah pengunjung. Pihak pengelola akan menolak kedatangan wisatawan jika kuota telah penuh.
Anggota Pokdarwis Kalisuci, Muslam Winarto menuturkan, penerapan protokol kesehatan di wilayah obyek wisata Kali Suci sendiri sebenarnya telah diterapkan sebelum adanya pandemi. Sebab, untuk menikmati cave tubing dalam gua selama sekitar 1,5 jam, memang diperlukan fisik yang kuat dan tidak memiliki riwayat penyakit berbahaya seperti jantung. Bagi pengunjung yang tidak lolos cek kesehatan diperkenankan menunggu atau diarahkan ke rumah sakit terdekat untuk memeriksakan diri.
Pihak pengelola juga membatasi jumlah pengunjung yang semula 250 orang, menjadi 100 orang pengunjung setiap harinya. Untuk tiket sendiri, belum ada rencana kenaikan. Paket wisata dijual seharga Rp 120.000 per orang untuk wisatawan lokal, dan Rp 200.000 untuk wisatawan mancanegara.
“Setelah adanya pandemi, pengunjung di kawasan Kali Suci semakin diperketat pemeriksaan kesehatannya. Mulai memeriksa suhu tubuh, hingga harus cuci tangan sebelum masuk,” ujar Winarto, Sabtu (13/06/2020).
Selain itu, untuk bisa masuk ke obyek harus terlebih dahulu menggunakan transaksi non tunai. Tak hanya itu, helm pelindung diberikan pengaman wajah bening, sehingga pengunjung tidak perlu menggunakan masker karena berbahaya saat susur gua.




Di Sekretariat, terdapat pembatas bening untuk mengurangi potensi droplet menyebar ketika batuk maupun bersin. Meski begitu, pengunjung juga diwajibkan menggunakan masker saat registrasi.
“Untuk pemasangan pelampung, kalau yang dulu kami membantu, tetapi saat ini hanya memberi contoh saja, tidak ada sentuhan dengan pengunjung,” kata dia.
Setelah selesai digunakan pengunjung, peralatan dilakukan dekontaminasi. Sehingga peralatan sehari hanya digunakan satu kali. Setiap hari, di sekitar sekretariat disemprot desinfektan.
Dirinya mengklaim, destinasi wisata kali suci sendiri telah menerapkan protokol kesehatan paling ketat dibandingkan dnegan obyek wisata lainnya selama ini. Untuk itu, pihaknya sangat siap jika ke depan obyek wisata sudah diperbolehkan dibuka kembali. Termasuk saat uji coba pada 22 Juni mendatang.
“Kita sudah siap,” ucap dia.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
3 Korban Laka Laut Pantai Drini Ditemukan Meninggal, 1 Masih Dalam Pencarian
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 1,5 Miliar Untuk Perbaikan Gedung Sekolah
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Jumlah Pengguna Kereta Api Membludak saat Libur Panjang, PT KAI Daop 6 Klaim Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Keluarga Korban Laka Laut di Pantai Drini Akan Terima Asuransi
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
BKPPD Periksa 2 ASN Yang Diduga Terlibat Perselingkuhan
-
Sosial6 hari yang lalu
Bupati Gunungkidul Kukuhkan Pengurus FPRB Baru
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Mengapung di Telaga
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Belasan Wisatawan dari Mojokerto Terseret Ombak Pantai Drini
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sleman City Hall Hadirkan Blooming Fortune dan Rangkaian Event Menarik Sambut Imlek 2025