fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Warga Mau Terima Resiko, Ribuan Hewan Ternak di Karangmojo dan Sekitarnya Akan Mulai Divaksin Anthrax

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul mulai akan melakukan vaksin terhadap ribuan ternak yang ada di Gunungkidul. Ribuan dosis vaksin pun telah siap digunakan untuk mengantisipasi terjadinya persebaran anthraks. Langkah ini diambil sebagai tindak lanjut adanya sejumlah hewan ternak di Padukuhan Grogol, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo yang positif anthrax beberapa waktu lalu.

Kepala DPP Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto mengungkapkan, vaksinasi ini dilakukan usai pihaknya beberapa waktu lalu memberikan sosialisasi terkait dengan dampak vaksin terhadap ternak. Namun, lantaran masyarakat menerima resiko yang mungkin terjadi, maka proses vaksinasi akan mulai dilaksanakan.

“Hari Selasa, 91 petugas kami terjun ke masyarakat untuk melakukan penyuntikan vaksin terhadap ternak,” kata Bambang, Selasa (25/06/2019).

Vaksinansi sendiri akan dilakukan di wilayah-wilayah yang berada di zona merah anthraks. Pihaknya membagi zona tersebut menjadi dua bagian.

“Di zona merah ada 389 ekor sapi, 928 kambing, 10 domba. Ternak-ternak tersebut berada di Padukuhan Grogol I, Grogol II, Grogol III, Grogol IV, Grogol V Desa Bejiharjo, Padukuhan Kajar 3, Padukuhan Tawarsari Desa Karangtengah,” terang dia.

“Untuk zona kuning, yakni di Padukuhan Grogol II, Gunungsari, Banyubening I, Banyubening II, Kulwo Desa Bejiharjo. Kedung I, Kedung II, Desa Karang Tengah, Budegan I, Budegan II, Desa Piyamam dan Selang II, Desa Selang. Total ternak sapi ada 839, ternak kambing 1.852 dan 30 ekor domba,” imbuh Bambang.

Bambang menjelaskan, Gunungkidul sendiri menadapat jatah 5.000 dosis dari Kementrian Pertanian. Dari jumlah tersebut diperkirakan sedikitnya ada 10.000 ternak yang bisa mendapatkan vaksin.

Berita Lainnya  Tertarik Nyaleg, ASN Pemkab Gunungkidul Mulai Meraba Prosedur Pengunduran Diri

“Satu dosis itu bisa untuk dua ternak. Jadi kalau ada 5.000 dosis bisa untuk 10.000 ternak,” lanjut dia.

Sebelumnya, pihaknya juga telah melakukan berbagai upaya untuk melakukan pencegahan terjadinya kasus anthraks di wilayah tersebut. Mulai dari penyemprotan cairan formalin hingga desinfektan telah dilakukan oleh pemerintah.

“Upaya-upaya pencegahan telah kami lakukan. Masyarakat juga menerima vaksin ini dengan respon positif,” papar Bambang.

Sementara itu, Kasi Kesehatan Veteriner DPP Gunungkidul, Retno Widiastuti mengatakan, penyuntikan vaksin dilakukan agar pencegahan penyebaran antraks dapat lebih maksimal. Namun begitu vaksin sendiri dapat memberikan efek samping terhadap ternak yang disuntik.

“Vaksin antraks dapat memberikan efek samping terhadap kesehatan hewan ternak. Apabila hewan yang divaksin dalam kondisi tidak sehat bisa sakit hingga mati. Jadi, sebelum vaksin dilakukan kami memberikan sosialisasi terkait dengan pemberian antibodi,” pungkasnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler