Sosial
Banyak Warga Yang Mudik dan Pulang Umroh, ODP Corona di Gunungkidul Terus Bertambah










Wonosari,(pidjar.com)–Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Gunungkidul semakin bertambah. Hal tersebut diduga saat ini mulai banyaknya warga luar daerah yang justru mudik pada saat terjadi pandemi corona.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, tercatat hingga 22 Maret 2020 kemarin, sudah ada 162 ODP di wilayah Gunungkidul. Menurut Dewi, kenaikan sendiri terus terjadi lantaran saat ini banyak warga dari luar daerah yang justru mudik ke wilayah Gunungkidul.
“Banyak yang mudik dan pulang umrah. ODP naik dari 50, 69, 116, dan 162. Untuk PDP ada 4 dan 2 dirawat di rumah sakit,” kata Dewi, Senin (23/03/2020).
Sebaran ODP sendiri semula hanya berada di 13 kecamatan saat ini sudah mencapai 15 kecamatan. Artinya persebaran jumlah ODP cukup luas dan cepat di Gunungkidul. Para warga yang ditetapkan sebagai ODP ini diketahui pernah mengunjungi daerah seperti Jakarta, Depok, dan luar negeri seperti Jerman, Spanyol, Cina, dan Arab Saudi. Dinas menyarankan jika mereka kemudian memiliki keluhan untuk langsung memeriksakan diri ke Puskesmas terlebih dahulu karena sudah bisa menangani.

Untuk pasien yang masuk PDP karena hasil rotgen ada radang sampai paru atau pnemunioa. Mereka harus menjalani perawatan di rumah sakit untuk diambil swap tenggorokan dikirim ke laboratorium yang direkomendasikan oleh pemerintah.
Dewi mengatakan, Dinas Kesehatan sudah keliling ke Rumah Sakit dan fasilitas kesehatan lainnya agar menyiapkan ruang isolasi. Meski diakuinya untuk RSUD Wonosari belum memiliki ruangan isolasi standar untuk covid-19, namun hal itu bisa diakali dengan menyiapkan ruangan isolasi dengan exhaust.
Ia menjelaskan, jumlah ini kemungkinan bisa bertambah jika masyarakat tidak membatasi diri dalam melakukan aktifitas. Terlebih kepada ODP yang saat ini menjalani isolasi di rumah diminta untuk mematuhi arahan petugas yang mendampingi.
“Kami harap masyarakat tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Tidak usah bepergian dulu kalau tidak mendesak dan sangat penting. Hindari juga keramaian,” terang dia.
Disinggung mengenai rapid test, Dewi mengaku hingga kini pihaknya masih menunggu keputusan pusat. Dirinya juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak perlu melakukan uji laboratorium terkait dengan virus corona ini.
“Kalau tidak ada keluhan sebaiknya tidak usah. Kalau ada keluhan dokternya akan menentukan perlu dan tidaknya (uji lab),” tutupnya.













-
Info Ringan3 minggu ago
Enam Manfaat Rebusan Bunga Kantil untuk Kesehatan
-
Info Ringan4 minggu ago
Lima Kelebihan Memakai Granit sebagai Lantai Ruangan
-
Info Ringan4 minggu ago
Tujuh Macam Kue Sedehana untuk Malam Natal
-
Info Ringan4 hari ago
Tips Menghalau Ular Masuk Rumah
-
Info Ringan4 minggu ago
Tujuh Tips Menata Taman Halaman Rumah
-
Sosial4 minggu ago
Kisah Joko, Kerja Keras dan Yakinkan Istri Untuk Bisa Rakit Sepeda Seharga 75 Juta
-
Info Ringan2 minggu ago
Tujuh Hewan dengan Umur yang Sangat Panjang
-
Peristiwa2 minggu ago
Ditabrak Pemotor Ugal-ugalan, Devina Meninggal Dunia
-
Peristiwa2 minggu ago
Terpental Hingga Pekarangan Warga, Korban Laka Maut di Jalan Jogja-Wonosari Akhirnya Meninggal Dunia
-
Info Ringan2 minggu ago
Lima Bahan Alami Pencerah Kuku
-
Info Ringan3 minggu ago
Enam Buah dan Sayur Tinggi Protein
-
Sosial2 minggu ago
Sempat Jadi OB, Wisnu Kini Sukses Menjadi Eksportir Kerajinan Gedebok Pisang