Connect with us

Sosial

Tumbuh Kerdil, Ribuan Batang Tanaman Tembakau Terpaksa Dipanen Dini

Diterbitkan

pada

BDG

Paliyan,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kekeringan yang terjadi juga berdampak pada para petani tembakau di Gunungkidul. Seperti salah satunya di wilayah Desa Pampang, Kecamatan Paliyan. Petani terpaksa memanen lebih dini tanaman tembakau karena tidak dapat tumbuh sempurna. Dikhawatirkan jika tidak segera dilakukan pemanenan justru mengakibatkan kerugian bagi petani di kawasan ini.

Seperti apa yang dilakukan oleh Budi Susilo, warga Padukuhan Pampang, Desa Pampang, Kecamatan Paliyan yang terpaksa mencabut tanaman tembakau miliknya di lahan seluas setengah hektar itu tumbuh kerdil. Hal itu menurutnya hal itu terjadi karena tidak adanya hujan dalam beberapa bulan terakhir.

“Kita tanam dalam 4 bulan terakhir ini. Tetapi karena tidak ada hujan, tanaman tumbuh kerdil,” ujar Budi, Kamis (10/10/2019).

Ia menjelaskan, langkah tersebut diambil untuk mengantisipasi kerugian yang lebih besar akan ditemima jika petani tidak segera memanennya. Sebab selama ini para petani telah menghabiskan jutaan rupiah untuk biaya produksi tembakau tersebut.

Berita Lainnya  Anggaran di Kapanewon Mulai Menipis, Warga Mulai Ajukan Permintaan Droping Air ke BPBD Gunungkidul

“Kalau tidak segera dipanen, kemudian mati kita malah rugi. Karena sampai saat ini biaya produksi sudah habis Rp 6 jutaan setiap bulannya,” ujar dia.

Sedangkan, ketika musim panen tiba dirinya hanya mampu menghasilkan sekitar Rp 3 sampai 4 juta saja. Mereka segera memanen lebih dini agar lahan segera bisa diolah untuk nantinya ditanami tanaman yang lebih menguntungkan.

“Kita akan olah lahan ini nanti akan kita tanami tanaman semangka. Sepertinya lebih menguntungkan nantinya,” imbuh dia.

Dirinya berharap, pemerintah mempunyai solusi terkait dengan masalah kekringan yang dialami oleh petani tembakau. Meski tanaman tembakau sendiri tidak membutuhkan pasokan air melimpah.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Bambang Wisnu Broto mengatakan, tanaman tembakau tumbuh baik di sejumlah kecamatan seperti Wonosari, Paliyan, Panggang, Purwosari, Ngawen dan Semin. Meski luasan berubah-ubah namun setiap tahunnya, tembakau menjadi tanaman andalan petani saat musim kemarau tiba.

“Luasan lahan antara 400 sampai 600 hektar. Tidak pasti, selalu berubah-ubah,” kata Bambang.

Ia menjelaskan, untuk tahun ini tanaman tembakau tumbuh baik lantaran cuaca sangat pas. Artinya, musim kemarau yang terjadi tidak banyak diguyur hujan deras sehingga daun tembakau tidak mengalami kerusakan.

Berita Lainnya  Polisi Waspadai Kurir Narkoba Berbaur Dengan Pemudik

“Tembakau kan gak butuh air banyak, ini kemaraunya baik. Para petani kalau mengairi tembakaunya pakai air sumur atau air tampungan di sekitar sawah,” imbuh dia.

Bambang menambahkan, kesuksesan hasil panen tembakau di tunjukan oleh salah satu kelompok tani di wilayah Ngawen. Dilokasi tersebut satu kelompok mampu menjual tembakau hingga miliaran rupiah.

“Satu kelompok dapat Rp 24 miliar kalau gak salah. Harga tembakau saat ini bagus bisa sampai Rp 90 ribu per kilogram tembakau rajang,” ungkap dia.

Lebih lanjut dikatakan, para petani sendiri telah memiliki pasar yang jelas. Beberapa dari mereka telah menjalin kerjasama dengan perusahaan rokok dan sebagian lagi memiliki langganan dari pengepuo di wilayah Jawa dan Sumatera.

Berita Lainnya  Sarang Lebah Raksasa Berhasil Diruntuhkan, Jalur Pendakian Gunung Api Purba Nglanggeran Masih Ditutup

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis2 bulan yang lalu

Tegaskan Komitmen di Hari Bumi, KAI Bandara Wujudkan Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, PT Railink sebagai operator KAI...

Pariwisata3 bulan yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 bulan yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis5 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

Berita Terpopuler