Pemerintahan
Terlalu Berisiko, DPP Gunungkidul Larang Petani Basmi Tikus Menggunakan Listrik






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Fenomena pemasangan setrum listrik di areal persawahan untuk menjebak tikus belakangan ramai diperbincangkan banyak orang. Pasalnya pemasangan setrum tersebut dibeberapa daerah justru merenggut nyawa sejumlah petani. Tak ingin kejadian naas serupa terjadi, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul secara tegas melarang petani memberantas hama tikus menggunakan jebakan listrik.
Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Pangan Gunungkidul, Raharjo Yuwono mengatakan, tikus adalah salah satu ancaman bagi petani saat musim tanam hingga panen. Pasalnya jika ditengah proses tanaman padi diserang hama, sangat mempengaruhi produktifitas hasil panen.
Berbagai macam cara biasanya dilakukan petani untuk mengantisipasi serangan hama tikus. Salah satunya menggunakan jebakan listrik untuk mengusir tikus. Namun begitu, cara ini sangatlah membahayakan petani sekitar. Seperti kejadian beberapa hari lalu, di daerah lain terdapat sejumlah petani meninggal mengenaskan akibat tersetrum jebakan listrik di sawah.
“Masih ada berbagai cara aman dan tidak membahayakan yang bisa diterapkan untuk memberantas hama tikus,” kata Raharjo Yuwono, Jumat (23/10/2020).
Pihaknya tidak merekomendasikan petani Gunungkidul dalam memberantas hama tikus menggunakan cara ini. Berdasarkan pemantauan di lapangan, serangan hama tikus masih bisa dikendalikan. Untuk pengendalian apabila terjadi serangan, dinas pertanian dan pangan mendorong petani menggunakan cara yang aman dan lebih ramah lingkungan.







“Cara yang lebih aman biasanya digunakan oleh petani di Gunungkidul, misalnya menggunakan larutan kimia yang disemprotkan di sekitar ladang dan cara lainnya,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto mengatakan, memasuki musim hujan, pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap aktivitas penanaman di musim tanam pertama. Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak ada kendala di lapangan sehingga panen bisa dimaksimalkan.
Distribusi pupuk dan benih juga telah dilakukan oleh pemerintah sejak beberapa waktu lalu. Berdasarkan data yang ada, alokasi pupuk subsidi pemerintah masih mencukupi sampai dengan bulan Desember mendatang
“Kita sudah distribusikan pupuk dan benih ke para petani,” ujar Bambang Wisnu Broto.