Sosial
Dampak Pembangunan JJLS, Kekhawatiran Potensi Banjir Besar di Kawasan Selatan






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pembangunan Jalur Jalan Lingkar Selatan (JJLS) sekarang ini masih berlangsung di kawasan pesisir selatan. Agar JJLS dari kawasan barat dengan timur bisa terhubung sendiri, masih membutuhkan pembangunan dalam waktu beberapa tahun ke depan. Diperkirakan, proyek yang menelan anggaran hingga triliunan rupiah ini akan bisa selesai pada 2025 mendatang.
Adanya megaproyek ini tentunya memberikan sejumlah dampak positif namun juga ada pula dampak negatif. Di sisi positif, Gunungkidul nantinya akan memiliki akses jalan yang lebih mudah dan saling terhubung langsung dengan beberapa kabupaten serta provinsi. Sejak dalam proses pembangunan pun, roda perekonomian di kawasan selatan terus membaik. Sejumlah warga bahkan mendapatkan kompensasi besar atas pembebasan lahan untuk pembangunan jalan ini.
Namun di sisi lain, dampak negatif dari proses pembangunan sendiri adalah peningkatan potensi banjir besar yang mengepung kawasan selatan, terutama wilayah-wilayah yang sedang dalam tahap pembangunan. Adanya rekayasa lahan dengan perataan bukit-bukit hingga tumpukan-tumpukan material di kawasan proyek menjadikan resiko banjir di kawasan itu semakin besar.
Wakil Ketua DPRD Gunungkidul, Heri Nugroho mengatakan, indikasi terhadap potensi banjir di kawasan selatan sendiri sudah semakin terasa sejak beberapa waktu terakhir. Kawasan selatan yang dulunya dikenal merupakan daerah yang terkenal kering dan sulit air ini, beberapa tahun terakhir justru sering terjadi banjir manakala musim penghujan.
Ia mengungkapkan berdasarkan pemantauan yang dilakukan, jalan yang membujur dari barat ke timur tersebut bahkan berpotensi memicu banjir besar. Sebab saat dilakukan pemantauan, belum ada saluran air yang dibangun. Hal ini padahal sangat penting agar aliran air daratan bisa terarah dan tidak menimbulkan genangan-genangan.







“Dulu sudah saya sampaikan agar dipikirkan berkaitan dengan aliran air ini. Dari Purwosari sampai Girisubo saya sudah mengeceknya. Ada beberapa yang tidak ada jembatan buatannya untuk jalur air,” ucap Heri, Sabtu (18/09/2021).
Dengan kondisi ini, pemerintah dan pihak kontraktor harus memikirkan bagaimana dampak serta solusinya. Jangan sampai masyarakat setiap musim penghujan justru dibuat was-was akan potensi banjir yang dapat terjadi.
“Kalau pas hujan deras terus piye? Sudah pernah to air sampai di Girisubo dan banjirnya lumayan besar,” paparnya.
Menurut Heri, sesuai sengan karakteristiknya, air akan selalu mencari daerah yang lebih rendah. Dengan adanya rekayasa lahan maupun tumpukan-tumpukan material yang saat ini menggunung, aliran air ini menjadi sulit untuk dikendalikan.
“Dan kawasan pesisir selatan saat ini sangat berpotensi rawan banjir saat musim penghujan,” imbuh dia.
Menyikapi kondisi ini politikus Partai Golkar tersebut sudah memberikan peringatan kepada pemerintah agar aliran air dapat diperhatikan. Warning ini dimaksudkan agar segera ada tindak lanjut dan daerah selatan tidak terancam banjir pada saat musim penghujan.
“Warning ini katanya mau disampaikan ke kontraktor dan yang membidangi lainnya,” paparnya.
Selain itu, dampak dibangunnya JJLS ini masyarakat sekitar juga harus siap dengan perubahan pola.yang terjadi. Sebab jalur ini pastinya akan sangat ramai budaya dan karakter dari pengguna jalan yang melintas hingga singgah di tempat juga akan beragam.
Sementara itu, Ketua DPRD Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih mengamini kekhawatiran Heri Nugroho. Bahkan, beberapa waktu silam Endah pernah mengajak sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kapanewon untuk melakukan pantauan lokasi. Dalam pantauan awal ini, didapatkan kesimpulan bahwa jika tidak dilakukan penanganan secara cepat, maka nantinya dikhawatirkan kawasan selatan, khususnya di wilayah-wilayah yang saat ini tengah dalam proses pembangunan jalan, berpotensi terkepung bencana banjir.
“Harus ada perencanaan matang agar masyarakat tidak jadi korban. Saya mencoba berkeliling memang langsung satu yang menjadi kekhawatiran saya, ini bisa jadi banjir besar,” beber Endah.
Dalam waktu dekat ini, pihaknya akan segera mengundang sejumlah pihak terkait guna membahas secara detail berkaitan dengan potensi banjir ini. Diharapkan, segera ada langkah cepat dari pemerintah dalam hal antisipasi.
“Akan segera secepatnya kita rapatkan,” tutup dia.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks