Connect with us

Info Ringan

Cerita Syuting KKN di Desa Penari di Playen, Sejumlah Orang Sempat Kesurupan

Diterbitkan

pada

BDG

Playen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Film KKN Desa Penari tengah naik daun. Film ini menjadi yang paling banyak ditonton di bioskop Indonesia saat ini. Siapa sangka, di balik layar pembuatan film Indonesia paling laris pasca pandemi ini, juga melibatkan wilayah Gunungkidul sebagai lokasi syutingnya. Adalah Padukuhan Ngluweng, Kalurahan Ngleri, Kapanewon Playen yang menjadi salah satu lokasi dalam film tersebut. Tak hanya sekedar menjadi tempat syuting film, banyak warga sekitar juga diikutsertakan menjadi pemeran figuran. Ada sekitar 50 warga Padukuhan Ngluweng yang dilibatkan menjadi pemain figuran. Mereka berperan menjadi hantu dan juga warga sekitar.

Salah satunya yaitu, Subardo (51). Dirinya juga ikut berperan menjadi hantu dalam film KKN di Desa Penari. Ini merupakan pengalaman pertamanya terlibat dalam produksi film. Tentunya, ia cukup bersyukur bisa mendapatkan pengalaman baru dan sekaligus belajar. Yang menarik, selama proses syuting ini, tak luput juga mendapatkan pengalaman mistis saat berperan menjadi hantu di film KKN Desa Penari. Menurutnya pengalaman ini tidak akan pernah ia lupakan seumur hidup

Berita Lainnya  Resep Ayam Geprek Mozarella

“Saya diminta untuk berperan sebagai figuran, jadi hantu. Di make up hantu seharian ternyata capek juga,” kata Subardo.

Meskipun perannya hanya figuran sebagai hantu dan hanya muncul beberapa menit, namun ia harus berjuang sehari semalam. Make up yang menutup wajahnya tidak boleh dihapus selama proses syuting belum selesai. Ketika menunggu giliran take, dirinya bersama puluhan rekan mainnya menunggu di bus yang ber AC supaya make up yang dikenakan tidak luntur karena keringat.

Tidak hanya itu, ketika proses syuting, dirinya tidak boleh berkedip ataupun memejamkan mata. Jika terlanjur berkedip, maka adegan harus diulang kembali. Gerakan sekecil apapun yang tidak sesuai akan mempengaruhi proses syuting tersebut, sehingga adegan harus diulang kembali. Adapun para pemeran figuran tersebut dibayar Rp 75 ribu untuk sekali pengambilan gambar.

“Dalam proses syuting itu kan kalau jadi hantu kalau di suruh melotot ya harus melotot tidak boleh berkedip sama sekali,” ucapnya.

Adapun untuk syuting adegan pesta tarian dalam film tersebut tidak dilakukan di Padukuhan Ngluweng, melainkan di salah satu joglo di Hutan Wanagama. Lokasi tersebut berdekatan dengan sungai Oya dan sendang yang di mana dalam film tersebut yang digunakan sebagai tempat bercinta oleh peran Bima dan Ayu.

Berita Lainnya  Memilih Antara Sarapan Atau Olahraga Dahulu

Subardo mengungkapkan, saat proses syuting tersebut, ada 2 orang yang sempat kesurupan. Kesurupan tersebut pertama dialami oleh salah satu crew saat syuting di rumah Ngadiyo, rumah utama di film tersebut yang digunakan saat adegan Bima dan Ayu meninggal. Bahkan lantaran kesurupan, crew itu harus dibawa ke rumah sakit.

“Saya sendiri yang menunggu crew tersebut di rumah sakit, karena ada gangguan pernafasan setelah mengalami kesurupan,” ungkap Subardo.

Kemudian kesurupan kedua terjadi di Joglo Wanagama, saat itu para Crew dan juga figuran tengah menunggu giliran syuting mereka dengan duduk di pinggiran sendang di mana banyak sesajen diletakkan di tempat tersebut. Entah apa yang memicu, tiba-tiba salah seorang warga yang berperan menjadi hantu kesurupan. Adapun kesurupan tersebut langsung ditangani oleh dukun yang memang selalau dibawa selama proses syuting itu berlangsung.

Berita Lainnya  Lustrum ke-11 Ekamas, Bondan Prakoso Pukau Ribuan Penonton

“Mertua saya saja sampai perutnya sakit, seperti masuk angin. Kalau katanya dilihat secara mistis karena gangguan makhluk halus di sendang tersebut. Kemarin sampai meminta bantuan orang pintar untuk menyembuhkannya,” terang Subardo.

Peristiwa mistis lainya pun juga ikut dirasakan oleh warga sekitar yang ikut diundang dalam acara tahlilan atau syukuran bentuk penutupan atas syuting tersebut. Warga merasa takut dan gelisah saat berada di dalam rumah Ngadiyo yang merupakan rumah utama dalam film tersebut.

“Rasanya merinding, para warga seprti tidak kerasan di sana, mungkin karena bentuk kamarnya tidak diubah sama sekali seperti selama syuting,” tutup dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis2 bulan yang lalu

Tegaskan Komitmen di Hari Bumi, KAI Bandara Wujudkan Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, PT Railink sebagai operator KAI...

Pariwisata3 bulan yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 bulan yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis5 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

Berita Terpopuler