fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Antisipasi Persoalan Sampah Tak Jadi Bom Waktu di Gunungkidul

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)– Guna mengurangi sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Wukirsari, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul mendorong keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan dan penanganan sampah. Langkah itu dilakukan karena semakin menipisnya kapasitas TPAS karena produksi sampah yang semakin tinggi.

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, mengatakan momen peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) ini merupakan refleksi dalam pengelolaan sampah di Gunungkidul. Disebutkannya jika produksi sampah di masyarakat Gunungkidul setiap hari mengalami peningkatan. Menurutnya, hal ini merupakan persoalan untuk segera ditangani.

“Karena pada dasarnya sampah pada setiap hari meningkat karena sejalan dengan pertumbuhan penduduk di Gunungkidul dan juga semakin banyaknya destinasi wisata yang muncul,” ucap Bupati Gunungkidul, Sunaryanta.

Berita Lainnya  Melirik Hasil Budidaya Pepaya California

Dijelaskannya, setiap hari sampah yang masuk ke TPAS Wukirsari mencapai hampir 380 ton. Menurutnya, produksi sampah yang besar tersebut perlu diimbangi dengan pengelolaan sampah yang baik. Saat ini untuk pembuangan sampah masih mengandalkan TPAS Wukirsari, sehingga Pemerintah Kabupaten mendorong agar masyarakat dapat terlibat aktif dalam penanganan sampah.

“Pengolahan sampah di Gunungkidul juga masih terbatas, tapi sudah ada sebagian masyarakat yang mulai sadar untuk mengelola sampah. Hal ini menjadi konsentrasi kita bersama kedepan khususnya kebijakan dari Pemkab,” imbuhnya.

“Ini juga sangat penting karena beberapa tahun ini juga sungai kita meluap akibat sampah kita yg sangat besar di Gunungkidul terutama sampah bambu dan sebagainya,” bebernya.

Berita Lainnya  Rencana Subsidi Bantuan Minyak Goreng Rp 300.000, Siapa Saja Yang Dapat?

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul, Hary Sukmono, mengatakan guna menangani persoalan sampah selain rencana pembangunan TPST di Kapanewon Tanjungsari ialah membawa paradigma baru di masyarakat yaitu untuk bisa melibatkan semua unsur masyarakat agar terlibat dalam pengolahan, pengendalian dan penanganan sampah. Sehingga dengan demikian mendekatkan sampah ke sumbernya untuk dapat dikelola.

“Kedepannya kita harapkan bahwa yang masuk ke TPAS itu adalah residunya saja yang sudah tidak bisa diapa-apakan. Itu tanggungjawab pemerintah agar lebih bisa mengelola lebih lanjutnya lagi,” tutup Hary.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler