Pemerintahan
Antisipasi Persoalan Sampah Tak Jadi Bom Waktu di Gunungkidul



Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Guna mengurangi sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Wukirsari, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul mendorong keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan dan penanganan sampah. Langkah itu dilakukan karena semakin menipisnya kapasitas TPAS karena produksi sampah yang semakin tinggi.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, mengatakan momen peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) ini merupakan refleksi dalam pengelolaan sampah di Gunungkidul. Disebutkannya jika produksi sampah di masyarakat Gunungkidul setiap hari mengalami peningkatan. Menurutnya, hal ini merupakan persoalan untuk segera ditangani.
“Karena pada dasarnya sampah pada setiap hari meningkat karena sejalan dengan pertumbuhan penduduk di Gunungkidul dan juga semakin banyaknya destinasi wisata yang muncul,” ucap Bupati Gunungkidul, Sunaryanta.
Dijelaskannya, setiap hari sampah yang masuk ke TPAS Wukirsari mencapai hampir 380 ton. Menurutnya, produksi sampah yang besar tersebut perlu diimbangi dengan pengelolaan sampah yang baik. Saat ini untuk pembuangan sampah masih mengandalkan TPAS Wukirsari, sehingga Pemerintah Kabupaten mendorong agar masyarakat dapat terlibat aktif dalam penanganan sampah.
“Pengolahan sampah di Gunungkidul juga masih terbatas, tapi sudah ada sebagian masyarakat yang mulai sadar untuk mengelola sampah. Hal ini menjadi konsentrasi kita bersama kedepan khususnya kebijakan dari Pemkab,” imbuhnya.
“Ini juga sangat penting karena beberapa tahun ini juga sungai kita meluap akibat sampah kita yg sangat besar di Gunungkidul terutama sampah bambu dan sebagainya,” bebernya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul, Hary Sukmono, mengatakan guna menangani persoalan sampah selain rencana pembangunan TPST di Kapanewon Tanjungsari ialah membawa paradigma baru di masyarakat yaitu untuk bisa melibatkan semua unsur masyarakat agar terlibat dalam pengolahan, pengendalian dan penanganan sampah. Sehingga dengan demikian mendekatkan sampah ke sumbernya untuk dapat dikelola.
“Kedepannya kita harapkan bahwa yang masuk ke TPAS itu adalah residunya saja yang sudah tidak bisa diapa-apakan. Itu tanggungjawab pemerintah agar lebih bisa mengelola lebih lanjutnya lagi,” tutup Hary.
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Masa Jabatan Tinggal Menghitung Hari, Sunaryanta : Kembali ke Orang Tua dan Bertani
-
Sosial4 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Dikukuhan Sebagai Ketua Pengurus Daerah Keluarga Organisasi Tarung Derajat
-
Sosial3 minggu yang lalu
Gilang dan Salma Dinobatkan Sebagai Dimas Diajeng Gunungkidul 2025
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Progam Makan Bergizi Gratis Mulai Dilaksanakan di Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Festival Umuk Kampung, Merayakan Kelestarian Kota dengan Merawat Tradisi
-
Sosial3 minggu yang lalu
Berkenalan dengan Ekawati Rahayu Putri, Calon Ketum HIPMI DIY yang Visioner
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Asmat Pro Group Helat Jogja Fashion Parade 2025, Usung tema Pararellel Aesthetics
-
Sosial4 minggu yang lalu
Kasus Kesehatan Mental Tinggi, Gunungkidul Kolaborasi dengan IPI untuk Penanganan dan Antisipasi
-
film3 minggu yang lalu
LSB PP Muhammadiyah Luncurkan Film “Djuanda: Pemersatu Laut Indonesia”
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Kasus Antraks Kembali Ditemukan di Gunungkidul
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Asmat Pro Berikan Award 2025 pada Sejumlah Model saat Wisuda, Termasuk Desainer Cilik
-
Sosial2 minggu yang lalu
Purna Tugas, Mantan Bupati Sunaryanta Pulang dengan Berlari 8 Km