fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Atasi Masalah Kekeringan Saat Musim Kemarau Tiba, Pemerintah Gulirkan Pamsimas di 15 Desa

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Masalah ketersediaan air bersih saat musim kemarau masih menjadi pekerjaan rumah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul setiap tahunnya. Namun berbagai upaya terus dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Selain mengoptimalkan PDAM Tirta Handayani, Pemkab pada tahun ini akan menggulirkan Program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) 15 desa yang tersebar di beberapa kecamatan.

Kepala Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman Gunungkidul, Agus Subaryanto mengatakan, ditahun-tahun sebelumnya Pemkab Gunungkidul dibantu  pemerintah pusat telah berhasil melakukan pembangunan 30 Pamsimas sebagai upaya menuntaskan permasalahan air bersih. Program tersebut dirasa cukup berhasil menuntaskan masalah. Pada tahun 2019 ini, pihaknya berencana melanjutkan program tersebut.

Berita Lainnya  PSTKM Jogo Wargo, Kalurahan Manfaatkan Dana Desa dan Bentuk Posko

“Selain kita ada PDAM Tirta Handayani yang melayani pasokan air, kita (pemkab) juga berusaha mencari jalan keluar dengan melakukan pembangunan program-program,” ucap Agus, Jumat (05/04/2019).

Adapun 15 desa tersebut yang bakal mempunyai pamsimas antara lain Desa Watugajah, Desa Ngalang, Desa Serut di Kecamatan Gedangsari; Desa Putat dan Desa Ngoro-oro di Kecamatan Patuk; Desa Pucung dan Desa Balong di Kecamatan Girisubo; Desa Candirejo di Kecamatan Semin; Desa Banyusoco di Kecamatan Playen.

Kemudian Desa Pucanganom di Kecamatan Rongkop; Desa Pulutan di Kecamatan Wonosari; Desa Sawahan di Kecamatan Ponjong. Selain itu tiga desa lainnya yakni Desa Jurangrejo, Kecamatan Ngawen; Desa Songbanyu, Kecamatan Girisubo; dan Desa Kenteng, Kecamatan Ponjong.

Berita Lainnya  Sulit Diawasi, Pengecer Dituding Jadi Biang Kerok Mahalnya Harga Gas Melon

Ia menambahkan, jika dalam pembangunan Pamsimas ini pendanaannya terbagi menjadi dua, yakni menggunakan APBN 2019 sebesar Rp 2,9 miliar dan menggunakan APBD Gunungkidul sebesar Rp 735.000.000 yang menyasar 3 desa. Dalam pengelolaan dan pembangunan Pamsimas ini dikendalikan oleh masyarakat, sehingga tidak ada yang ikut campur. Pada prinsipnya memang untuk meringankan beban nasyarakat dalam mendapatkan air bersih.

Seperti yang diketahui, masih ada beberapa titik di Gunungkidul yang kesulitan dalam mendapatkan pasokan air. Sejauh ini, menurut Agus baru 83 persen masyarakat Gunungkidul yang teraliri air bersih baik dari PDAM maupun dari saluran lain.

“Untuk permasalahan ini memang kita optimalkan terus, sesuai dengan target nasional di tahun 2019, 100 persen masyarakat teraliri air bersih,” tambahnya.

Sementara itu Bupati Gunungkidul, Badingah mengatakan, pihaknya bersama sejumlah lembaga akan terus berusaha memecahkan permasalahan air bersih di bumi handayani. Sehingga masyarakat dapat dengan leluasa memanfaatkan dan mendapatkan hak mereka dalam menikmati air bersih yang ada. Koordinasi dengan semua lini terus dilakukan oleh pemkab Gunungkidul, demikian perlu adanya kesadaran dan dukungan dari pemerintah.

“Sedang berusaha memecahkan permasalahan pemerataan air itu, letak geografis menjadi faktor utama pemerataan air yang belum maksimal,” tambah dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler