Pemerintahan
Pertumbuhan Penduduk Gunungkidul Stagnan, Orang Tua Pilih Hanya Punya 2 Anak
Wonosari, (pidjar.com)–Adanya kekurangan peserta didik baru di satuan tingkat pendidikan SD dan SMP di Gunungkidul salah satunya disebutkan lantaran kesuksesan program Keluarga Berencana (KB). Di kalangan masyarakat memang sudah sangat jarang adanya pasangan orang tua yang memiliki anak lebih dari 3. Tak heran apabila pada masa lalu SD-SD selalu penuh oleh siswa, saat ini banyak diantaranya bahkan hanya memiliki siswa segelintir saja.
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan KB, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan, Pengendalian Penduduk dan KB Gunungkidul, Muhammad Amirudin, menuturkan, program KB sebenarnya bukan bertujuan untuk mengurangi jumlah penduduk, melainkan untuk tercapainya penduduk yang tumbuh seimbang. Terkait adanya kejadian kekurangan peserta didik sebagai dampak program KB, menurutnya tidak menutup kemungkinan memang seperti itu penyebabnya.
“Kalau dikatakan itu sebagai salah satu dampak dari program KB bisa jadi begitu, tapi ini kan perlu pembuktian yang lebih jelas,” ucapnya saat ditemui Kamis (30/06/2022).
Menurutnya, angka kelahiran total di Gunungkidul cukup baik jika merujuk pada program KB. Hal itu ditunjukkan dalam angka kelahiran total di Gunungkidul yang berada di angka 2,1. Yang artinya, jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan hanya berkisar 2 orang saja. Dari pendataan yang ia lakukan, mayoritas keluarga di Gunungkidul saat ini lebih memilih memiliki dua anak.
“Jadi memang diharapkan setiap individu itu ada penggantinya, karena memang untuk di Gunungkidul sekarang berada di kisaran 2,1. Kalau keluarga yang ingin memiliki anak tiga atau lebih itu juga ada. Tapi paling banyak hanya memilih memiliki dua anak,” sambung Amirudin.
Amirudin menambahkan, dibandingkan dengan dahulu, memang angka kelahiran total cenderung lebih tinggi. Sehingga dahulu penekanannya pada penurunan laju pertumbuhan penduduk, namun saat ini penekanannya lebih ke mempertahankan angka kelahiran total.
“Jadi kita mempertahankan nilai-nilai itu, masyarakat kan dinamis. Tapi nanti kalau angka kelahiran total sudah di bawah 1,6, itu bahaya sekali karena arahnya ke arah laju kepunahan,” jelas dia.
“Laju pertumbuhan penduduk untuk Gunungkidul beberapa tahun tidak ada peningkatan, istilahnya stagnan. Kalau dikaitkan dengan kekurangan peserta didik itu memang perlu penelitian lebih lanjut untuk membuktikannya, saya juga belum bisa memastikan,” tutupnya.
-
Politik3 minggu yang lalu
Suara Jeblok, PDIP Akui Kalah Rekruitmen dan Salah Tunjuk Ketua Bapilu
-
Politik4 minggu yang lalu
Hampir Separuh Incumbent Tumbang, Termasuk Ketua DPRD
-
Politik3 minggu yang lalu
21 Caleg Baru Akan Duduki Kursi DPRD Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Beda Hitungan, Jamaah Aolia Gunungkidul Mulai Sholat Tarawih Malam Ini
-
Pendidikan3 minggu yang lalu
Capaian Prestasi SMA Mubammadiyah Al Mujahidin di Olympicad Nasional
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Gunungkidul Dilanda Hujan dan Angin Kencang, Sejumlah Titik Porak Poranda
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Peternak Telur Gelar Rembuk Nasional Demi Menyongsong Panen Jagung 1,9 Ton
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Waspada, 2 Bulan Terakhir Kasus DBD di Gunungkidul Tembus 280 Penderita, 2 Meninggal Dunia
-
Pariwisata6 hari yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Sosial4 minggu yang lalu
Perduli Layanan Masyarakat, Pengusaha Ini Salurkan 6 Unit Ambulans Untuk Warga Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Targetkan 25 Medali Emas, Pemerintah Janjikan Bonus Untuk Kontingen Popda Gunungkidul
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mega Proyek Pembangunan Gedung DPRD Gunungkidul Dilanjutkan Tahun Ini