Peristiwa
Berdalih Untuk Ruwatan, Pentas Wayangan Dibubarkan Petugas





Playen,(pidjar.com)–Jajaran penegak hukum Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19 Gunungkidul membubarkan pagelaran wayang kulit yang dihelat di Kalurahan Ngleri, Kapanewon Playen pada Minggu (22/08/2021) malam tadi. Saat dibubarkan, pagelaran wayang kulit tersebut sudah mulai dilaksanakan dan banyak pedagang maupun pengunjung yang berdatangan di lokasi. Penyelenggara sendiri berdalih pagelaran ini dihelat sebagai saran ruwatan agar pandemi segera berakhir.
Kepala Bidang Penegakkan Perda Satuan Polisi Pamong Praja Gunungkidul, Sugito memaparkan, pada Minggu petang tadi, pihaknya mendapatkan laporan adanya pagelaran wayang kulit yang diadakan di Balai Kalurahan Ngleri. Mendapati laporan tersebut, pihaknya langsung menugaskan anggota untuk mendatangi balai kalurahan tersebut. Dan benar saja, di lokasi tersebut, telah berkerumun penyelenggara maupun warga yang berbondong-bondong datang untuk menyaksikan hiburan ini.
Petugas sendiri kemudian melakukan dialog kepada penyelenggara. Berdasarkan keterangan penyelenggara, pagelaran ini ditujukkan untuk ruwatan agar pandemi segera berakhir.
“Tapi masalahnya menimbulkan kerumunan, kami kemudian meminta panitia menyudahi pagelaran wayang ini,” ujar Sugito, Minggu malam.





Negoisasi yang berlangsung sendiri sempat alot. Hal ini lantaran penyelenggara kukuh menolak untuk membubarkan acara. Panitia berdalih bahwa pagelaran wayang ini merupakan sarana untuk melestarikan budaya dan meruwat negara agar pandemi yang menyusahkan ini segera usai. Namun demikian, proses dialog yang cukup panjang ini akhirnya menemui titik temu. Penyelenggara kemudian bersedia untuk membubarkan acara.
“Penyelenggara kemudian membuat surat pernyataan untuk membubarkan kegiatan, penonton satu per satu meninggalkan lokasi. Kita dibantu petugas dari kepolisian juga,” beber Sugito.
Ketika dikonfirmasi, pendamping penyelenggara kegiatan, Muhamad Hata berdalih bahwa pihaknya mendapatkan izin dari pemerintah kapanewon. Bahkan, pihaknya mengaku telah menyewa Balai Kalurahan seharga Rp 500 ribu untuk digunakan menyelenggarakan pertunjukkan wayang kulit.
“Di Kapanewon Playen, kami telah diberi izin meski secara lisan,” papar Hatta.
Kegiatan ini, lanjut dia, memang ditujukkan sebagai munajad agar pandemi segera berakhir. Menurutnya, pandemi tak memiliki titik terang karena masyarakat lupa untuk nguri-uri kebudayaan.
“Saya diberi izin sama Panewu Anom tapi memang hanya lisan,” ulangnya.
Sementara itu, Kapolsek Playen, AKP Hajar Wahyudi menjelaskan, izin dari pemerintah kapanewon sendiri merupakan izin tradisi dengan protokol kesehatan ketat. Bukan pertunjukkan wayang yang melibatkan banyak orang dan menimbulkan kerumunan.
“Kalau kerumunan jelas dilarang, untuk itu sesuai dengan aturan yang berlaku, tetap kami bubarkan,” tandas Hajar.
Salah satu penonton, Agus mengaku kecewa dengan pembubaran wayang kulit dari Tanjungsari tersebut. Agus mengatakan, saat ini masyarakat haus akan hiburan.
“Apalagi ini untuk ruwatan saya ya sedikit kecewa,” kata pria yang datang ke Balai Kalurahan Ngleri dengan jalan kaki tersebut.

-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Berduaan di Kamar Kost Hingga Open BO, Sejumlah Wanita Muda Digerebek Warga
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Laka Maut di Jalan Panggang Imogiri, Pemotor Meregang Nyawa
-
Sosial4 minggu yang lalu
Kisah Allin, Anak Guru PAUD Yang Terima Beasiswa Dari 7 Universitas Luar Negeri
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Laka Maut di Rongkop, Seorang Pelajar Tewas Usai Terlempar Sejauh 15 Meter di Jurang
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Banyak ASN dan Keluarga Mampu Masuk Daftar DTKS, Dinsos Gunungkidul Coret 30 Ribu Data
-
Pariwisata4 minggu yang lalu
Plesiran ke Obelix Sea View, Menikmati Sunset di Atas Tebing Pinggir Pantai Selatan Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Kisah Pilu Ratno, Pekerja Bangunan Yang Harus Kehilangan 2 Tangannya Karena Tersengat Listrik
-
Sosial5 hari yang lalu
Siswa Gunungkidul Yang Tak Malu Memulung Usai Pulang Sekolah Mendapat Perhatian Khalayak
-
Peristiwa3 hari yang lalu
Honda Jazz Terbakar di Jalan Sumarwi, Pemilik Merugi 100 Juta
-
Sosial2 minggu yang lalu
Menang Banding Usai Dipecat Karena Berselingkuh, Mantan ASN Minta Diaktifkan Bupati
-
Hukum7 hari yang lalu
Tertangkap Basah Saat Beraksi Curi Kambing, Dua Pria Gunungkidul Babak Belur Diamuk Warga
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemerintah Gunungkidul Akan Buka Pendaftaran 439 Formasi PPPK