fbpx
Connect with us

Uncategorized

Cerita Warga Tungu yang Harus Beli Air Bersih Hingga 200 Ribu Per Tangki Saat Kemarau

Diterbitkan

pada

BDG

Panggang,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Kekeringan menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi oleh warga Gunungkidul saat musim kemarau. Hal ini telah menjadi fenomena yang terjadi terus menerus setiap tahunnya. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga harus membeli air tangki dengan harga yang lumayan, tak jarang mereka mengandalkan bantuan dari pemerintah. Seperti halnya yang dialami oleh warga Padukuhan Tungu, Kalurahan Girimulyo, Kapanewon Panggang yang harus merogoh kocek hingga Rp 200.000 untuk membeli air bersih.

Kondisi semacam ini sudah dialami sejak beberapa bulan lalu saat memasuki musim kemarau. Warga padukuhan ini kesulitan untuk mendapatkan air karena tampungan yang dimiliki sudah kosong. Kemudian sumber air yang juga cukup jauh. Harga air bersih mencapai Rp 200.000 untuk sampai di padukuhan ini.

Berita Lainnya  Ramai Dikunjungi, Aliran Sungai Oya jadi Wisata Alternatif di Masa PPKM

“Untuk harganya kisaran RP 150.000 sampai Rp 200.000 per tangki kapasitas 5000 liter,” papar Ketua RT 01 /01, Padukuhan Tungu, Kalurahan Girimulyo, Rahmadi.

Besaran harga memang berbeda, menurutnya tergantung jarak pengiriman yang dilakukan oleh penyetor air bersih tersebut. semakin dekat dengan jalan raya akan semakin murah. Akan tetapi jika lokasi pengiriman jauh tentunya harga yang dipatok juga berbeda.

Air 5000 liter yang dibeli ini, biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan warga utamanya minum, masak, MCK dan lain sebagainya. 5000 liter ini bisa digunakan sekitar 2 minggu, sehingga setiap bulannya harus mengeluarkan sekitar Rp 300 ribu sampai Rp 400 ribu untuk membeli air bersih.

Berita Lainnya  Waspada Varian Baru Corona, Pemerintah Ajak Masyarakat Perketat Penerapan Prokes

Ia mengatakan, di daerahnya ada satu sumber air yang bisa dimanfaatkan oleh warga. Namun jaraknya cukup jauh yakni 6 km dan berada di dekat laut. Bila mengambil air dari tempat tersebut, bila diangkat dan disalurkan ke rumah warga membutuhkan biaya yang cukup besar.

“Ada sumber air yang sudah dilakukan penelitian oleh tim ahli. Tapi kalau mau diangkat membutuhkan biaya besar,” jelasnya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh warga Padukuhan Temuireng, Kalurahan Girisuko, Kapanewon Panggang, Jarwanto. Sejak 3 bulan lalu warga di daerahnya kesulitan untuk mendapatkan air bersih, sehingga harus membeli air tangki. Harga per tangki dengan kapasitas 5000 liter relatif sama yakni Rp 150.000.

Berita Lainnya  Laris Jadi Ajang Selfie dan Balap Liar, Polisi Giatkan Patroli di JJLS Rongkop

“Kalau saya selama beberapa bulan ini sudah membeli 5 tangki. Ada tetangga saya yang sudah beli 10 tangki,” ucap dia Jarwanto.

Wilayah ini memang sering kali menjadi langganan kekeringan. Beberapa daerah di Kabupaten Gunungkidul pun juga mengalami hal yang sama. Selain membeli, warga juga mengajukan ke pemerintah Kapanewon maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul untuk droping air.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler