Uncategorized
Pemda DIY Perpanjang Masa Tanggap Darurat Bencana Covid-19, Gunungkidul Tunggu Evaluasi
Wonosari,(pidjar.com)–Pemda DIY masih melakukan perpanjangan masa tanggap darurat bencana Corona Virus Disease (Covid19) terhitung mulai tanggal 1 Februari sampai dengan 28 Februari mendatang. Perpanjangan ini mengacu pada sejumlah kondisi di wilayah yang masih menunjukkan penyebaran atau penularan virus corona.
Perpanjangan status ini merupakan yang kesembilan kalinya dilakukan oleh Pemda DIY. Adapun dalam surat tersebut menugaskan untuk dilakukan penanggulangan dan penanganan terhadap warga terpapar covid19. Selain itu, pemerintah saat ini juga masih menerapkan kebijakan Pengetatan Secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PSTKM).
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dikominfo) Kabupaten Gunungkidul, Kelik Yuniantoro mengatakan dengan masih diperpanjangnya status tanggap darurat bencana Covid19 ini pemerintah tetap melakukan pembatasan-pembatasan kegiatan masyarakat sesuai dengan arahan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi.
“Pada prinsipnya kita mengikuti keputusan dan kebijakan pemerintah Provinsi dan Pusat,” ucap Kelik Yuniantoro.
Disinggung mengenai kemungkinan PSTKM apakah ada kemungkinan juga diperpanjang atau tidak, menurut Kelik hal tersebut sangat memungkinkan. Akan tetapi saat ini perkembangan kondisi daerah masih terus dilakukan pemantauan dan evaluasi. Sementara, berdasarkan evaluasi pada PSKTM pertama atau 3 minggu terakhir ini sebenarnya sudah ada penurunan kasus penularan covid19 di Gunungkidul.
“Pengendaliannya masih tetap harus diupayakan. Nanti kita evaluasi dan lihat sampai tanggal 8 Februari kedepan,” sambungnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty. Menurutnya, mengacu pada data yang dimiliki pertambahan kasus anyar covid19 di Gunungkidul mengalami penurunan.
Trend penularannya mengalami penurunan, kendati demikian tidak dipungkiri setiap harinya masih ada tambahan kasus baru.
“Jumlahnya mengalami penurunan tidak seperti biasanya, mudah-mudahan terus begitu sehingga dapat terkendali,” ucap Dewi.
Ia menjelaskan bulan Januari lalu pemerintah menerapkan PSTKM tahap pertama selama 2 minggu. Efek dari PSTKM ini tidaklah instan langsung diketahui, pada saat itu masih terjadi penularan dengan jumlah yang fantastis setiap harinya. Hal tersebut dikarenakan kemungkinan besar penularan terjadi sebelum kebijakan itu dilakukan.
Barulah hasil penerapan kebijakan tersebut bisa dievaluasi pada tahap selanjutnya. Sejauh ini memang mengalami penurunan.
“Kalau kesadaran masyarakat mengenai protokol kesehatan bisa ditanyakan ke OPD terkait tentang penegakan disiplin, harapannya dengan kebijakan yang diterapkan kesadaran masyarakat ada perubahan dan peningkatan,” ucapnya.
-
Politik3 minggu yang lalu
Suara Jeblok, PDIP Akui Kalah Rekruitmen dan Salah Tunjuk Ketua Bapilu
-
Politik4 minggu yang lalu
Hampir Separuh Incumbent Tumbang, Termasuk Ketua DPRD
-
Politik3 minggu yang lalu
21 Caleg Baru Akan Duduki Kursi DPRD Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Beda Hitungan, Jamaah Aolia Gunungkidul Mulai Sholat Tarawih Malam Ini
-
Pendidikan3 minggu yang lalu
Capaian Prestasi SMA Mubammadiyah Al Mujahidin di Olympicad Nasional
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Gunungkidul Dilanda Hujan dan Angin Kencang, Sejumlah Titik Porak Poranda
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Peternak Telur Gelar Rembuk Nasional Demi Menyongsong Panen Jagung 1,9 Ton
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Waspada, 2 Bulan Terakhir Kasus DBD di Gunungkidul Tembus 280 Penderita, 2 Meninggal Dunia
-
Pariwisata5 hari yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Sosial3 minggu yang lalu
Perduli Layanan Masyarakat, Pengusaha Ini Salurkan 6 Unit Ambulans Untuk Warga Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Targetkan 25 Medali Emas, Pemerintah Janjikan Bonus Untuk Kontingen Popda Gunungkidul
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mega Proyek Pembangunan Gedung DPRD Gunungkidul Dilanjutkan Tahun Ini