Peristiwa
Dua Titik Longsor Terjadi di Patuk dan Girisubo
Patuk,(pidjar.com)–Hujan yang terjadi sejak Selasa (19/01/2021) memicu terjadinya bencana alam. Sejumlah titik dilaporkan mengalami tanah longsor maupun genangan air. Sedikitnya, kejadian tanah tanah longsor terjadi di dua titik antara lain di Kapanewon Patuk dan Kapanewon Girisubo. Masyarakat sendiri diminta untuk waspada mengingat saat ini memasuki fase puncak musim penghujan.
Kepala Badan Pelaksana Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Edy Basuki menuturkan, pada Selasa sore kemarin, sebuah talud sepanjang tujuh meter di Padukuhan Ngelo 2, Kalurahan Balong, Kapanewon Gurusubo dilaporkan mengalami longsor. Kejadian bermula saat hujan deras terus menerus yang memang terjadi di wilayah Kapanewon Girisubo sejak Selasa siang. Durasi dan intensitas hujan yang cukup lama kemudian membuat terjadinya genangan maupun aliran air di lokasi sekitar talud yang ambrol. Berselang beberapa waktu kemudian, bunyi gemuruh pun muncul dan diikuti dengan ambrolnya tanah serta talud.
“Material longsor menimpa ke area persawahan warga” ucap Edy, Rabu (20/01/2021) sore.
Menurut Edi, personel sendiri telah diterjunkan ke lokasi guna melakukan penanganan. Bersama dengan warga serta relawan, material longsor telah berhasil dievakuasi.
Sementara pada Rabu pagi tadi, tepatnya di lokasi tanah milik Aminah (70) warga Padukuhan Ngrancahan, Kalurahan Pengkok, Kapanewon Patuk juga mengalami longsor. Hujan yang terus menerus melanda wilayah tersebut sejak Selasa malam membuat material tanah di lokasi kejadian terkikis.
Akibatnya, lantaran tak kuat menahan aliran air, tanah tersebut kemudian longsor. Edy menambahkan, tak hanya material longsor, sejumlah pepohonan yang terletak lokasi yang memang merupakan dataran tinggi tersebut ikut roboh. Pohon roboh bahkan sampai menutup halaman rumah Ramidi, warga setempat.
“Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, karena tanah tersebut pekarangan kosong tidak ada bangunan,” kata dia.
Edy menambahkan, Rabu siang ini, petugas bersama warga dan relawan serta unsur TNI/Polri telah menggelar kerja bakti untuk mengevakuasi material longsor.
“Untuk lahan yang longsor setinggi 7 meter dengan lebar 7 meter,” sambungnya.
Sementara itu, untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam yang masih mungkin terjadi, Edy sendiri sudah melakukan pemetaan terhadap lokasi longsor. Ada lima kapanewon yang saat ini dipetakaan menjadi kawasan rawan longsor yakni Kapanewon Semin, Nglipar, Ngawen, Patuk, Gedangsari dan Karangmojo. Lokasi-lokasi itu memang selama ini menjadi kawasan langganan bencana tanah longsor mengingat karakteristik lokasi yang merupakan perbukitan.
“Untuk wilayah rawan banjir ada di sepanjang aliran sungai, kami sudah intens meningkatkan kapasitas kemampuan masyarakat dalam mitigasi bencana,” kata Edy.
Pihaknya juga secara intens menjalin komunikasi dengan intansi terkait dan relawan agar jika ada bencana segera tertangani. Sejauh ini terdapat 57 Desa Tangguh Bencana di Gunungkidul.
“Program Destana ini rencananya akan kami tingkatkan lagi tahun ini, untuk 2020 kemarin anggaran fokus pada covid19,” pungkas dia.
-
Politik2 hari yang lalu
Sutradara TV Swasta Masuk Deretan Nama Bursa Pilkada Gunungkidul
-
Politik3 minggu yang lalu
Mandat PAN Turun, Mahmud Ardi Widanta Kembali Maju di Pilkada Gunungkidul
-
Peristiwa6 hari yang lalu
Kecelakaan Hebat di Jalan Baron, Dua Orang Tak Sadarkan Diri
-
Pariwisata4 minggu yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Pariwisata1 minggu yang lalu
Drini Park, Destinasi Wisata Anyar Yang Suguhkan Keindahan Kawasan Pesisir Selatan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Lantik 5 Pejabat Pimpinan dan Rotasi Puluhan Pegawai
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mesum di Sekolah, Dua Guru SD Dipecat
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Dua Kendaraan Terlibat Kecelakaan di Jalan Jogja-Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Tenggelam di Sungai Oya, Pelajar Ditemukan Meninggal Dunia
-
Sosial2 minggu yang lalu
Jamaah Masjid Aolia Gunungkidul Lebaran Hari Ini
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Sunaryanta Gelar Pertemuan dengan Petinggi Gerindra, Bahas Pilkada ?
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puncak Arus Mudik Diperkirakan 9 April, Sejumlah Jalur Alternatif Disiapkan