Pemerintahan
Kegiatan MPLS Diwanti-wanti Bebas Dari Kekerasan dan Perundungan


Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Dinas Pendidikan Gunungkidul mengingatkan agar Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) peserta didik baru terbebas dari unsur kekerasan dan perundungan. Kepala sekolah dan guru dihimbau untuk turut mengawasi MPLS guna mencegah kasus bullying terjadi.
Kepala Dinas Pendidikan Gunungkidul, Nunuk Setyowati, mengatakan hari pertama masuk sekolah pada tahun ajaran baru 2023/2024 sudah berlangsung sejak Senin (10/07/2023) kemarin. Setiap sekolah wajib melakukan MPLS selama tiga hari mulai dari 10 Juli hingga 12 Juli besok. Pihaknya mengingatkan agar pelaksanaan MPLS terbebas dari praktik perundungan hingga kekerasan dalam bentuk apapun.
“Secara umum ketentuan MPLS sudah diatur dalam Peraturan Kepala Dinas nomor 1 tahun 2023 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru tahun 2023/2024,” jelas Kepala Dinas Pendidikan Gunungkidul, Nunuk Setyowati, Selasa (11/07/2023).
Ia mengungkapkan, dari aturan yang sudah ditetapkan kegiatan pengenalan sekolah dapat dilakukan melalui kegiatan untuk mengenalkan sarana dan prasarana pendidikan, kurikulum, Sumber Daya Manusia, metode dan proses pembelajaran, serta materi lain yang dianggap perlu dan menghindari kegiatan yang berpotensi menimbulkan terjadinya kekerasan fisik maupun psikis.
“Di peraturan itu jelas disebutkan agar kegiatan pengenalan lingkungan sekolah terbebas dari segala bentuk kekerasan,” ucapnya.
Bentuk kegiatan teknis sepenuhnya diserahkan kepada sekolah yang dimasukkan dalam Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (KOSP). Dalam hal ini pihaknya juga melakukan pengawasan, pemantauan pelaksanaan PPDB melalui kepala bidang terkait, koordinator wilayah kapanewon bidang pendidikan, pengawas sekolah, serta penilik.
Disebutnya masyarakat juga dapat berpartisipasi dalam mengawasi pelaksanaan PPDB dan dapat melaporkan ketika terjadi dugaan pelanggaran ke kanal yang sudah disediakan.
“Sehingga insyaallah sudah tidak ada praktik perundungan, kekerasan fisik, psikis, maupun bullying,” tegas Nunuk.
Sementara itu, Kepala SMPN 2 Wonosari, Agus Maryanto, mengatakan hari ini memasuki hari kedua MPLS. Dalam kegiatannya, siswa baru lebih dikenalkan terhadap kurikulum serta sarana prasarana di lingkungan sekolah seperti pemberian materi tata tertib dan penerapan disiplin positif, pengenalan kurikulum, pengelolaan kelas dan pengenalan fasilitas sekolah, hingga pengenalan organisasi sekolah.
“Jadi konsep MPLS dibuat menyenangkan dan kita sesuaikan dengan kurikulum yang diterapkan sehingga disiplin pun menjadi disiplin positif,” pungkasnya.
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
Sosial1 minggu yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
event1 minggu yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
musik1 minggu yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Budaya1 minggu yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara
-
Info Ringan7 hari yang lalu
Semarak Ulang Tahun Perak Tunas Mulia, Gelar Sarasehan Pendidikan Tamasya
-
seni2 hari yang lalu
Asmatpro Tampilkan Showcase di Jogja Fashion Trend 2025
-
Uncategorized2 hari yang lalu
Komitmen Dukung Kopi Lokal, KAI Daop 6 Yogyakarta Bagikan 750 Gelas Kopi Gratis ke Penumpang
-
event18 jam yang lalu
Lewati Rute 6 Candi, Belasan Negara Bakal Ramaikan Sleman Temple Run 2025
-
Pendidikan18 jam yang lalu
UMY Punya Lapangan Sepak Bola Berstandar FIFA, Siap Lahirkan Atlet Muda