Pemerintahan
Kemenag Imbau Perayaan Natal Terapkan Protokol Kesehatan Ketat
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Perayaan Natal bagi Umat Kristiani tinggal menghitung hari saja. Berbagai persiapan telah dilakukan oleh umat menjelang perayaan hari besar tersebut. Namun demikian perayaan kali ini dipastikan berbeda dengan perayaan sebelumnya karena angka sebaran covid19 masih dikatakan tinggi.
Kepala Kantor Kemenag Gunungkidul, Arif Gunadi mengatakan, sesuai dengan panduan dari akementrian Agama, jemaat yang hadir saat misa natal nanti tak boleh lebih dari sepertiga kapasitas gereja. Hal ini untuk mencegah kerumunan sehingga bisa menyebabkan penularan covid19.
“Kami mengimbau kepada pastor romo ataupun pendeta agar mengimbau umatnya menerapkan protokol kesehatan saat melaksankannmisa,” papar Arif, Selasa (22/12/2020).
Ia juga memberi pilihan jika perayaan misa natal bisa dilakukan dalam jaringan. Menurutnya, perayaan secara virtual akan lebih efisien dari jumlah pengikut.
“Kalau live streaming, yang hadir di tempat dan tidak sama-sama bisa mengikuti misa yang sama tentu lebih khidmad,” ujar Arif.
Sejauh ini pihaknya telah menerima rujukan berupa surat edaran dari Kementrian Agama agar masyarakat dalam melaksanakan peribadatan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Sebetulnya tidak hanya dalam perayaan natal saja namun sejak awal covid19 ada, memang seluruh kegiatan umat beragama di Indonesia harus dibatasi.
“Jaga jarak harus diterapkan diseluruh umat beragama baik di masjid, pura maupun vihara,” jelas Arif.
Sementara itu Ketua Perayaan Hari Natal Gereja Katholik Santo Petrus Wonosari Heru Tri mengatakan persiapan di gerejanya sudah 100%. Heru menceritakan, setelah Kemenag Gunungkidul memberikan lampu hijau untuk misa natal, pihak gereja lantas mengatur jadwal. Adapun jadwal sendiri diambil dari umat yang mendaftar pada 13 Desember lalu.
“Ada beberapa misa, misa tanggal 23 Desember 545 orang, misa tanggal 24 Desember dibagi dua yakni 492 orang dan 439 kemudian tanggal 25 Desember ada 545 orang,” papar Arif.
Pihaknya juga membatasi per misa hanya 35% dari kapasitas gereja yang muat hingga 2.000 jemaat. Rencananya, misa akan dilakukan pada 23 Desember pukul 18.00 WIB, 24 Desember pada pukul 18.00 dan 21.00 WIB.
“Kemudian pada tanggal 25 Desember pukul 07.30 WIB,” ucap dia.
-
Sosial4 minggu yang lalu
Momen Sunaryanta Menyamar Untuk Nonton Karnaval HUT Gunungkidul
-
Budaya3 minggu yang lalu
Berikut Hasil Pembukaan Cupu Panjala
-
Politik1 minggu yang lalu
Mantan Pj Sekda Ungkap Bahaya Janji Manis Hibah 100 Juta per Padukuhan
-
Budaya4 minggu yang lalu
Melihat Poligami dari Sisi Lain Lewat Film Laut Tengah
-
Olahraga2 minggu yang lalu
Mengintip Perjalanan Panjang Klub Voli Ganeksa Bhumikarta Yang Mulai Bersinar di Level Nasional
-
Sosial4 minggu yang lalu
Hari Jadi ke 194, Gunungkidul Night Carnival Jadi Momen Tingkatkan Ekonomi dan Eksistensi Kesenian
-
Budaya3 minggu yang lalu
Pakar Pariwisata : Pengumpulan Data Gastronomi Terkendala Kurangnya Edukasi dan Pewarisan Budaya Kepada Generasi Muda
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Digelontor Anggaran 1,29 Miliar, Wakil Ketua DPRD Gunungkidul Akan Terima Mobil Dinas Baru
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Pekerja Proyek JJLS Temukan Goa Saat Proses Penggalian Bukit
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Ganeksa Bhumikarta Lolos ke Divisi 1 Livoli Nasional
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Atlet Cilik Sepatu Roda Segara Inlineskate Raih Juara Umum Kejuaraan Piala Bupati Bantul
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Berikut Nama-nama Pimpinan DPRD Gunungkidul Periode 2024-2029