fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Kemenag Imbau Perayaan Natal Terapkan Protokol Kesehatan Ketat

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Perayaan Natal bagi Umat Kristiani tinggal menghitung hari saja. Berbagai persiapan telah dilakukan oleh umat menjelang perayaan hari besar tersebut. Namun demikian perayaan kali ini dipastikan berbeda dengan perayaan sebelumnya karena angka sebaran covid19 masih dikatakan tinggi.

Kepala Kantor Kemenag Gunungkidul, Arif Gunadi mengatakan, sesuai dengan panduan dari akementrian Agama, jemaat yang hadir saat misa natal nanti tak boleh lebih dari sepertiga kapasitas gereja. Hal ini untuk mencegah kerumunan sehingga bisa menyebabkan penularan covid19.

“Kami mengimbau kepada pastor romo ataupun pendeta agar mengimbau umatnya menerapkan protokol kesehatan saat melaksankannmisa,” papar Arif, Selasa (22/12/2020).

Ia juga memberi pilihan jika perayaan misa natal bisa dilakukan dalam jaringan. Menurutnya, perayaan secara virtual akan lebih efisien dari jumlah pengikut.

“Kalau live streaming, yang hadir di tempat dan tidak sama-sama bisa mengikuti misa yang sama tentu lebih khidmad,” ujar Arif.

Sejauh ini pihaknya telah menerima rujukan berupa surat edaran dari Kementrian Agama agar masyarakat dalam melaksanakan peribadatan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Sebetulnya tidak hanya dalam perayaan natal saja namun sejak awal covid19 ada, memang seluruh kegiatan umat beragama di Indonesia harus dibatasi.

Berita Lainnya  Rencana Pembangunan Mako Brimob di Patuk

“Jaga jarak harus diterapkan diseluruh umat beragama baik di masjid, pura maupun vihara,” jelas Arif.

Sementara itu Ketua Perayaan Hari Natal Gereja Katholik Santo Petrus Wonosari Heru Tri mengatakan persiapan di gerejanya sudah 100%. Heru menceritakan, setelah Kemenag Gunungkidul memberikan lampu hijau untuk misa natal, pihak gereja lantas mengatur jadwal. Adapun jadwal sendiri diambil dari umat yang mendaftar pada 13 Desember lalu.

“Ada beberapa misa, misa tanggal 23 Desember 545 orang, misa tanggal 24 Desember dibagi dua yakni 492 orang dan 439 kemudian tanggal 25 Desember ada 545 orang,” papar Arif.

Pihaknya juga membatasi per misa hanya 35% dari kapasitas gereja yang muat hingga 2.000 jemaat. Rencananya, misa akan dilakukan pada 23 Desember pukul 18.00 WIB, 24 Desember pada pukul 18.00 dan 21.00 WIB.

Berita Lainnya  Menggali Ratusan Situs Prasejarah Yang Ditemukan di Gunungkidul

“Kemudian pada tanggal 25 Desember pukul 07.30 WIB,” ucap dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler