fbpx
Connect with us

Peristiwa

Keracunan Gas Saat Bekerja di Kapal, Warga Playen Meninggal Dunia

Diterbitkan

pada

BDG

Playen,(pidjar.com)–Dua warga Kecamatan Playen mengalami keracunan saat bekerja di sebuah kapal KM Agung Mina Samudra saat tengah berlayar di perairan Papua. Naas, satu di antara mereka meninggal dunia akibat keracunan tersebut. Rencananya, jenazah Try Yanto warga Padukuhan Dengok, Desa Dengok, Kecamatan Playen yang meninggal dunia akan sampai di rumah duka pada Rabu (06/03/2019) mendatang.

Informasi yang berhasil dihimpun, Tri Yanto sendiri sudah bekerja menjadi ABK selama 2 tahun terakhir.

Kejadian naas itu sendiri terjadi pada Sabtu (02/03/2019) silam, saat itu KM Agung Mina Samudra sedang melaut untuk mencari ikan di perairan Dobo, Kepulauan Aru, Papua. Saat itu Try bersama tiga rekannya bekerja membersihkan sisa-sisa ikan dan bercampur dengan air di dalam palka (penyimpanan ikan) yang hendak dipakai untuk menaruh ikan hasil tangkapan.

Berita Lainnya  Akui Berselingkuh dengan Warganya, Dukuh di Patuk Dituntut Mundur

Namun sesaat setelah mereka masuk ke dalam palka seketika itu korban langsung pingsan dan tidak sadarkan diri.  Diduga, mereka keracunan gas ketika berada di dalam palka tersebut. Melihat kejadian tersebut, wakil nahkoda langsung melarikan keempat ABK yang pingsan ke pulau terdekat untuk mendapatkan perawatan secara medis. Namun dalam perjalanan keempat korban sudah meninggal dunia, termasuk salah satunya Try.

“Saya mendengar ada juga korban warga Desa Ngawu, tetapi dia selamat. Kalau warga saya ini (Try) meninggal dunia,” ujar Kepala Desa Dengok, Suyanto ketika dihubungi pidjar.com, Senin (04/03/2019).

Ia menjelaskan, pihak perusahaan telah menghubungi keluarga korban pada Minggu (03/02/2019) kemarin. Pihak keluarga sendiri telah menerima dengan ikhlas atas musibah yang terjadi. Atas kejadian ini, pihak perusahaan juga sudah memberikan taliasih sebesar Rp 10 juta untuk biaya pemakaman korban. Pihak keluarga, sampai dengan Senin siang ini masih menunggu kepulangan jenazah.

Berita Lainnya  Mayat Mengapung di Jungwok, Polisi Kesulitan Ungkap Identitas Korban Karena Sidik Jari Rusak

“Senin pagi masih berada di Kepulauan Aru, Papua. Tadi malam pemilik kapal siap bertangung jawab sepenuhnya untuk mengurus kepulangan jenazah. Rencananya korban dibawa pulang dengan menggunakan pesawat terbang tujuan bandara Ahmad Yani Semarang, kira-kira hari Rabu sampai rumah,” ujarnya.

Diperoleh informasi, saat ini warga telah silih berganti menuju rumah duka. Berbagai persiapan pun turut dilakukan.

“Tetangga sekitar sudah berdatangan, kita masih menunggu bersama kabar lanjutan hingga kedatangan jenazah,” pungkas dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler