fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Lengangnya Rumah Sakit Rujukan Covid Gunungkidul, Tinggal Belasan Pasien Positif Jalani Perawatan

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Seiring melandainya kurva penularan covid19 di Gunungkidul otomatis berpengaruh pada berkurangnya tingkat keterisian tempat tidur bagi pasien covid19 di rumah sakit. Misalnya saja pada Rabu (08/09/2021) kemarin kasus aktif di Gunungkidul tercatat berjumlah 369 kasus dan pada hari ini Kamis (09/09/2021) turun menjadi 347 kasus secara keseluruhan. Pada hari Jumat (10/09/2021) ini, kembali terjadi pengurangan signifikan pada jumlah kasus aktif di Gunungkidul yang tinggal 315 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty, menuturkan, pada Jumat ini terdapat penambahan 10 kasus terkonfirmasi positif corona. Namun begitu, juga terjadi 42 kasus kesembuhan dan hanya ada 1 orang meninggal dunia.

Ditambahkannya, selain Kapanewon Wonosari, jumlah kasus aktif di kapanewon-kapanewon praktis hanya berada di bawah angka 50 kasus. Sebagian besar kapanewon bahkan hanya mencatatkan belasan kasus aktif. Diantaranya adalah Girisubo dan Tepus dengan masing-masing 2 kasus aktif, kemudian Tanjungsari, Gedangsari, Purwosari dengan masing-masing 6 kasus aktif. Sementara Rongkop hanya 5 kasus aktif dan Paliyan 7 kasus aktif serta Ngawen 8 kasus aktif.

Berita Lainnya  Dispetaru Targetkan Pengukuran TPAS Selesai Akhir Tahun

“Untuk jumlah kasus aktif terbanyak masih Wonosari dengan 56 kasus aktif kemudian Karangmojo dengan 46 kasus aktif serta Panggang dengan 33 kasus aktif,” papar Dewi dalam keterangan persnya.

Dengan semakin berkurangnya kasus aktif, maka berdampak pula terhadap keterisian tempat tidur. Saat ini, hanya tinggal 11 pasien positif yang dirawat di berbagai rumah sakit rujukan covid19. Meski kondisi rumah sakit perawatan covid saat ini lengang, Dewi Irawaty menghimbau kepada rumah sakit rujukan covid agar tidak terburu-buru dalam mengkonversi tempat tidur bagi pasien covid19 menjadi ruang perawatan umum. Menurutnya, kasus penularan di Gunungkidul masih bersifat dinamis.

“Karena belum stabil saya masih minta untuk tidak buru-buru merubah tempat tidur pasien covid19 menjadi non covid19,” jelasnya.

Hal tersebut untuk mengantisipasi dan meningkatkan kewaspadaan lantaran berbagai kegiatan masyarakat mulai dilonggarkan dengan penurunan level PPKM di Gunungkidul. Dinas Kesehatan Gunungkidul melaporkan, secara keseluruhan pasien covid19 yang sembuh telah mencapai 16.233 orang dan jumlah pasien meninggal dunia sebanyak 1.004 orang.

Berita Lainnya  Penyakit Leptospirosis di Gunungkidul Terus Menurun

“Ada 304 orang pasien positif menjalani isolasi mandiri,” papar dia.

Dengan diturunkannya level PPKM di Gunungkidul menjadi level 3, sejumlah kegiatan memang mulai dilonggarkan. Seperti kegiatan bagi para pengusaha kuliner dan di sektor pendidikan. Dewi mengungkapkan jika pihaknya telah mengetahui diperbolehkannya pembelajaran tatap muka dengan kapasitas 50% dan protokol kesehatan yang ketat. Untuk mendukung hal itu, kini pihaknya tengah mengupakan cakupan yang lebih banyak dalam vaksinasi bagi pelajar.

“Kami mengejar cakupan vaksinasi untuk usia 12 sampai 17 tahun agar bisa sampai ke target 80% secepatnya,” pungkas Dewi.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler