Sosial
Mengenal Tato Pakusadewo, Seniman Yang Kenalkan Gunungkidul Melalui Dendangan Lagu-lagu Campursari


Nglipar,(pidjar.com)–“Ayo Podo melu aku. Mlaku mlaku neng ndeso Nglanggeran. Nyawang endahe kahanan. Gunung Api Purba Sing kondang Kaloko.”
Begitulah sepengal lagu berjudul Desa Nglanggeran yang dilantunkan oleh Tato Pakusadewo, penyanyi campursari bersuara khas asal Padukuhan Klegung, Kalurahan Katongan, Kapanewon Nglipar. Yang unik dari Tato ini, dalam setiap lagu yang dibawakannya, selalu menyisipkan perihal pesona Gunungkidul.
Keindahan Gunung Api Purba Nglanggeran memang tidak perlu diragukan lagi. Sejumlah musisi pun juga menggunakan Gunung Api Purba Nglanggeran sebagai judul lagu maupun lirik.
Dalam dendangan lagu, pria yang kini berusia 44 tahun tersebut juga menyisipkan lirik yang intinya mengajak wisatawan ke Gunung Api Purba Nglanggeran. Dengan genre pop, campursari dangdut lagu dengan judul Desa Nglanggeran ini ternyata diterima di blantika musik tanah air.
“Baru satu pekan diupload di youtube, yang menonton sudah lebih dari 2.000,” kata Tato kepada pidjar.com, Sabtu (11/09/2021).
Toto mengatakan, awal bersama rekannya Gandi Suwandi, ia menggarap lagu Desa Nglanggeran sendiri sebagai wujud panggilan hatu yang ingin berperan serta dan berkontribusi untuk memajukan wisata di Gunungkidul. Ia berharap dunia wisata Gunungkidul kian tersohor di mata dunia dan membawa kesejahteraan bagi daerah maupun masyarakatnya.
“Produksinya pun dilakukan secara sederhana Agustus lalu, kemudian bikin video clip,” ujar dia.
Tato menambahkan, selama proses produksi hingga pembuatan video clip tidak ada kendala yang berarti. Didukung penuh oleh Pokdarwis Nglanggeran, ia berharap lagunya yang ia upload di akun youtube Toto Pasukodewo Official itu mampu diterima oleh penikmat musik tanah air.
“Untuk biaya produksi pun juga tidak seberapa, hanya sekitar Rp 4juta. Itu sudah untuk aransemen hingga video clip. Saya merogoh kocek pribadi untuk biaya proses produksi lagu ini,” terangnya.
Selain lagu yang berjudul Desa Nglanggeran, ia juga menyanyikan lagu Desa Katongan. Lagu ini ia ciptakan sebagai wujud cintanya terhadap desa di mana ia dilahirkan.
“Desa Katongan menurut saya sebenarnya kaya potensi alam dan sumber daya manusianya tapi masih kurang tereksplor dengan baik,” papar Tato.
Toto berharap, kekayaan sumber daya manusia di bidang seni maupun pertanian dan pariwisata di Kalurahan Katongan semakin dikenal. Sehingga kalurahan tersebut bisa maju dan mandiri.
“Saya akan terus berkarya untuk memperkenalkan Gunungkidul ke khalayak ramai,” tutupnya.

-
Sosial3 minggu yang lalu
SMP Swasta Ini Borong Juara di LBB Gunungkidul 2023
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Tragis, Warga Prigi Tewas Usai Terlindas Bus Pariwisata di Jalan Jogja-Wonosari
-
Hukum4 minggu yang lalu
Wanita Pelaku Pembunuhan dan Pembuangan Bayi Ditangkap
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Kecelakaan di Jalan Baron, Pengendara Motor Tewas Mengenaskan Terlindas Truk
-
Sosial3 minggu yang lalu
Asa Warga Karangnongko Miliki Jalan Layak Akhirnya Terwujud, Pria Ini Berjalan Merangkak
-
Hukum4 minggu yang lalu
Komplotan Pencuri Baterai Tower Telekomunikasi Diringkus Petugas
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Selingkuhi Warganya, Oknum Dukuh Dituntut Mundur
-
Politik4 minggu yang lalu
Empat Program Kunci Untuk Kemajuan Gunungkidul
-
Hukum4 minggu yang lalu
Kasus Korupsi RSUD Wonosari, Terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum Ajukan Kasasi
-
Hukum4 minggu yang lalu
Kasus Naik Penyidikan, Korban Bullying di SD Elite Ternyata Sempat Opname di RS
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Disapu Angin Kencang, Sejumlah Rumah di Semin Rusak
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Puluhan Baliho Kaesang dan PSI di Jalan Wonosari Dirusak Orang Tak Dikenal