fbpx
Connect with us

Sosial

Mengenal Tato Pakusadewo, Seniman Yang Kenalkan Gunungkidul Melalui Dendangan Lagu-lagu Campursari

Diterbitkan

pada

BDG

Nglipar,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–“Ayo Podo melu aku. Mlaku mlaku neng ndeso Nglanggeran. Nyawang endahe kahanan. Gunung Api Purba Sing kondang Kaloko.”

Begitulah sepengal lagu berjudul Desa Nglanggeran yang dilantunkan oleh Tato Pakusadewo, penyanyi campursari bersuara khas asal Padukuhan Klegung, Kalurahan Katongan, Kapanewon Nglipar. Yang unik dari Tato ini, dalam setiap lagu yang dibawakannya, selalu menyisipkan perihal pesona Gunungkidul.

Keindahan Gunung Api Purba Nglanggeran memang tidak perlu diragukan lagi. Sejumlah musisi pun juga menggunakan Gunung Api Purba Nglanggeran sebagai judul lagu maupun lirik.

Dalam dendangan lagu, pria yang kini berusia 44 tahun tersebut juga menyisipkan lirik yang intinya mengajak wisatawan ke Gunung Api Purba Nglanggeran. Dengan genre pop, campursari dangdut lagu dengan judul Desa Nglanggeran ini ternyata diterima di blantika musik tanah air.

Berita Lainnya  Pandemi Corona Jadi Berkah Bagi Para Penjual Sepeda

“Baru satu pekan diupload di youtube, yang menonton sudah lebih dari 2.000,” kata Tato kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Sabtu (11/09/2021).

Toto mengatakan, awal bersama rekannya Gandi Suwandi, ia menggarap lagu Desa Nglanggeran sendiri sebagai wujud panggilan hatu yang ingin berperan serta dan berkontribusi untuk memajukan wisata di Gunungkidul. Ia berharap dunia wisata Gunungkidul kian tersohor di mata dunia dan membawa kesejahteraan bagi daerah maupun masyarakatnya.

“Produksinya pun dilakukan secara sederhana Agustus lalu, kemudian bikin video clip,” ujar dia.

Tato menambahkan, selama proses produksi hingga pembuatan video clip tidak ada kendala yang berarti. Didukung penuh oleh Pokdarwis Nglanggeran, ia berharap lagunya yang ia upload di akun youtube Toto Pasukodewo Official itu mampu diterima oleh penikmat musik tanah air.

“Untuk biaya produksi pun juga tidak seberapa, hanya sekitar Rp 4juta. Itu sudah untuk aransemen hingga video clip. Saya merogoh kocek pribadi untuk biaya proses produksi lagu ini,” terangnya.

Selain lagu yang berjudul Desa Nglanggeran, ia juga menyanyikan lagu Desa Katongan. Lagu ini ia ciptakan sebagai wujud cintanya terhadap desa di mana ia dilahirkan.

Berita Lainnya  Mengenal Gejala Difteri, Penyakit Berbahaya Yang Telah Mewabah ke 28 Provinsi di Indonesia

“Desa Katongan menurut saya sebenarnya kaya potensi alam dan sumber daya manusianya tapi masih kurang tereksplor dengan baik,” papar Tato.

Toto berharap, kekayaan sumber daya manusia di bidang seni maupun pertanian dan pariwisata di Kalurahan Katongan semakin dikenal. Sehingga kalurahan tersebut bisa maju dan mandiri.

“Saya akan terus berkarya untuk memperkenalkan Gunungkidul ke khalayak ramai,” tutupnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler