Connect with us

Sosial

Mancing Sembari Jaga Lingkungan Ala Komunitas Bolo Mancing Wonosari

Diterbitkan

pada

BDG

Semanu,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Perilaku penangkapan ikan menggunakan setrum atau alat jaring yang tidak ramah lingkungan terus menjadi fokus penertiban. Tidak hanya dari pihak berwajib, melainkan dari para komunitas mancing di Gunungkidul yang juga terus menggalakkan kampanye ini. Penangkapan ikan dengan cara menyetrum dianggap sangat merusak lingkungan dan ekosistem sungai. Diharapkan dengan massifnya kampanye serta penindakan, penyetruman ikan bisa ditekan seminimal mungkin di Gunungkidul.

Melalui event-event kecil hingga besar, komunitas ini terus mensosialisasikan cara memancing yang benar tanpa merusak ekosistem perairan. Seperti halnya yang dilakukan Minggu (18/11/2018) kemarin, komunitas ini dengan menggandeng sejumlah lembaga mengadakan pemancingan di telaga Jonge, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu. Selain untuk mensosialisasikan pemancingan yang sesuai dengan aturan, kegiatan ini juga untuk membantu mempromosikan Pasar Telaga Jonge yang menjadi salah satu destinasi wisata digital.

Berita Lainnya  Melongok Bangunan Bekas Kantor Kecamatan Rongkop Zaman Kolonial Hindia Belanda

Ketua Panitia Acara, Antok Dwi Purnomo mengatakan, sejauh ini kesadaran masyarakat Gunungkidul dalam memancing sesuai dengan aturan sudah berangsur membaik. Kesadaran untuk mencari ikan tanpa menggunakan bahan peledak, setrum atau zat kimia lainnya mulai meninggi. Hal ini lantaran sejak beberapa waktu terakhir, kampanye semacam ini terus digalakkan. Tak henti-hentinya komunitas ini bersama dengan lembaga atau instansi lain memberikan pemahaman pada masyarakat.

“Hobi kami memancing, tapi kami juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelestarian ekosistem yang ada. Maka dari itu terus kami upayakan adanya sosialisasi,” kata Antok, Minggu kemarin.

Adapun tidak hanya dengan sosialisasi, pihaknya juga terus berupaya melakukan pendekatan jika sekiranya ada indikasi pemancing melanggar aturan, komunitas ini langsung turun tangan. Bersama dengan aparat atau instansi lain melakukan pemasangan papan dan ikut andil dalam hal lainnya. Tebar benih dan kegiatan sosial lain juga dilakukan agar keberadaan ikan dan lainnya tetap ada.

Dalam kegiatan Grand Opening Pasar Telaga Jonge lalu, acara pemancingan diikuti oleh kurang lebih 200 peserta yang berasal dari seluruh wilayah Gunungkidul. Terdapat pula beberapa peserta yang berasal dari luar Gunungkidul. Hampir seluruh sudut telaga dipenuhi oleh para peserta yang hadir untuk memperebutkan hadiah dari panitia.

Berita Lainnya  Guru Ngaji Cabul Masih Bekerja, Disdikpora Turun Tangan

“Ini kan juga untuk menarik kunjungan masyarakat ke destinasi ini. Kita memang pemancing, tapi kami juga berkontribusi dalam perkembangan pariwisata Gunungkidul,” terangnya.

Selain pemancingan, dari komunitas ini juga melakukan tebar benih ikan sebanyak 6.000 ekor tawes, agar nantinya telaga Jonge tetap dapat memberikan penghidupan bagi masyarakat meski telah berulangkali dilakukan pemancingan.

Sementara itu, dari pihak GenPi, Agus menambahkan dengan dibukannya pasar tradisional Telaga Jonge sebagai destinasi wisata digital diharapkan geliat kegiatan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat Pacarejo bisa meningkat. Sejauh ini menurutnya, perekeonomian masyarakat setempat suda mulai terangkat dengan banyaknya kegiatan di Telaga Jonge. Ia meminta masyarakat serta pelaku wisata di Telaga Jonge bisa kreatif sehingga aktifitas di obyek wisata tersebut diupayakan setiap hari Sabtu dan Minggu selalu ada.

Berita Lainnya  Jadi Calon Tunggal, Jarot Dipastikan Kembali Pimpin KONI Gunungkidul

“Tidak hanya pasar saja, tapi diupayakan untuk ada atraksi budaya atau dari komunitas untuk mengisi. Jadi selalu ramai sehingga ada daya tarik tersendiri,” paparnya.

Tidak dipungkiri jika dalam memajukan obyek yang baru saja dirilis ini, dari GenPi sendiri juga akan menggandeng komunitas-komunitas atau lembaga lain untuk menbentuk suatu event di telaga Jonge. Dengan demikian, perkembngan wisata terus dilakukan dan berdampak pada kesejahteraan ekonomi masyarakat.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis3 minggu yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis4 minggu yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Pariwisata1 bulan yang lalu

Kementerian BUMN dan Sejumlah Perusahaannya Bagikan Bantuan TJSL ke Warga DIY

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com)– Kementerian BUMN bersama perusahaan yang berada di bawah naungan BUMN, salah satunya PT Kereta Api Indonesia (Persero)...

Pariwisata1 bulan yang lalu

Okupansi Hotel di Gunungkidul Hampir 100 Persen 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Momen libur natal dan tahun baru 2025 menjadi hal positif bagi Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) okupansi hotel sangat...

Pariwisata2 bulan yang lalu

10 Ribu Wisatawan Kunjungi Gunungkidul Dimalam Pergantian Tahun 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Dinas Pariwisata Gunungkidul mencatat sebanyak 10 ribu wisatawan mengunjungi destinasi wisata di Gunungkidul saat perayaan malam tahun baru 2025....

Berita Terpopuler