Sosial
Dampak Kekeringan Semakin Parah, 2700 Hektare Lahan Gagal Panen dan Ribuan Hektare Lainnya Rusak






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)—Dampak kekeringan yang terjadi di Kabupaten Gunungkidul ternyarta semakin meluas. Beberapa waktu lalu Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten melaporkan jika lahan puso akibat kemarau dan kekeringan sekitar 1918 hektare, namun ternyata setelah dilakukan pendataan dan pengecekan oleh petugas dampak kekeringan sendiri semakin meluas yakni 2700 hektare lahan pertanian dinyatakan gagal panen atau puso.
Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Raharjo Yuwono mengatakan, beberapa waktu lalu bedasarkan pendataan yang dilakukan oleh petugas, untuk lahan yang mengalami puso atau gagal panen yakni 2.700 hektare, kemudian untuk lahan yang mengalami kerusakan ringan seluas 2.003 hektare. Ditambah untuk kerusakan sedang seluas 763 hektare, dan kerusakan berat seluas 132 hetare.
“Kalau untuk keseluruhan sudah panen. Tinggal penanganan saja dan penunggu musim hujan,” kata Raharjo Yuwono, Rabu (14/08/2019).
Adapun untuk lahan pertanian yang terdampak tersebar di kecamatan Gedangsari, sebagian Ponjong, Karangmojo, Patuk, Wonosari, Semin, Ngawen, Nglipar, Semanu, Girisubo, Paliyan, dan Kecamatan Ngawen. Beberapa kecamatan di zona utara menjadi kawasan terparah yang terdampak kekeringan dan gagal panen.
Semenjak laporan demi laporan mengenai gagal panen dan kerusakan lahan diterima oleh dinas pertanian dan pangan kabupaten Gunungkidul, pemerintah telah berusaha memberikan benerapa penanganan bersama masyarakatat. Langkah yang diambil selain memberikan pemahaman juga memberikan bantuan berupa alat pertanian yang sekiranya dapat mengatasi kekeringan.







“Beberapa waktu lalu sudah kami berikan bantuan berupa pompa air. Mudah-mudahan bantuan ini dapat rutin disalurkan bagi kelompok pertanian sehingga dapat mengatasi kekeringan di musim-musim yang akan datang,” tambah dia.
Dari pemkab sendiri juga telah melaporkan kondisi kekeringan yang berdampak pada gagal panen di Gunungkidul kepemerintah pusat. Rencananya aka nada bantuan dari pusat berupa benih padi yang akan diberikan ke petani-petani di Gunungkidul.
“Sudah ada koordinasi dan bersyukur pengajuan kami telah disetujui. 67 ton benih padi akan diperbantukan bagi 2700 hektare itu,” imbuh Raharjo Yuwono.
Sementara itu, Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Fajar Ridwan mengatakan, jika kemarau yang berdampak pada ribuan hektare lahan mengalami puso tidak berdampak pada persediaan padi dan sumber pangan bagi masyarakat Gunungkidul. Pasalnya untuk hasil panen ke tiga biasanya hanya digunakan untuk cadangan persediaan ataupun untuk dijual.
“Untuk persediaan masih aman. Dampak pada pendapatan tuntu ada, modal yang mereka keluarkan tidak sedikit dan tidak ada hasil karena gagal panen. Tidak ada penghasilan tambahan,”tutup ujar Fajar Ridwan.
-
Olahraga1 minggu yang lalu
Mengenal Demon Pratama, Pemuda Gunungkidul yang Masuk Timnas Bola Pantai Indonesia
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Bupati Copoti Reklame Tak Berizin yang Bertebaran di Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Purna Tugas, Mantan Bupati Sunaryanta Pulang dengan Berlari 8 Km
-
Hukum3 minggu yang lalu
TNI dan Satgas PKH: Garda Terdepan dalam Penegakan Hukum Perkebunan Sawit Ilegal
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Bupati Endah Soroti Banyaknya Kasus Perselingkuhan yang Melibatkan ASN
-
Hukum3 minggu yang lalu
Terlibat Kasus Pemyimpangan TKD Sampang, Dirut Perusahaan Tambang Resmi Ditahan
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Seorang Penambang Batu Meninggal Usai Tertimpa Runtuhan Batu Besar
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
MBG di Gunungkidul Tetap Berjalan Selama Ramadhan, Berikut Menu yang Akan Dibagikan
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Sejumlah Siswa SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Gunungkidul Lolos SNBP
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Tren Takbir Keliling Gunakan Sound System, Ini Strategi Pemkab, FKUB dan Polisi
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Tebing di Tanjakan Clongop Longsor, Akses Jalan Ditutul Total
-
film3 minggu yang lalu
Film horor “Singsot: Siulan Kematian”, Bawa Petaka saat Magrib