Pemerintahan
Masih Terus Dilakukan Pemulihan di Daerah Terdampak, Pemerintah Perpanjang Status Masa Darurat Bencana


Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten (BPBD) Gunungkidul memperpanjang status tanggap darurat bencana yang sebelumnya telah ditetapkan di Gunungkidul pasca bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi beberapa waktu lalu. Perpanjangan sendiri ditetapkan selama 14 hari terhitung sejak Rabu (27/03/2019) lalu. Hal itu dilakukan untuk memaksimalkan penanganan pasca bencana alam akibat hujan deras awal bulan hingga pertengahan Maret ini.
Kepala BPBD Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan perpanjangan masa tanggap darurat itu dilakukan usai rapat koordinasi dengan sejumlah camat dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Alasan lain perpanjangan menurut Edy lantaran saat ini masih terus dilakukan upaya pemulihan di sejumlah titik bencana.
“Di Pantai Ngrenehan, Saptosari yang terkena dampak air bah, dan sejumlah titik longsor masih dilakukan penanganan dan upaya pemulihan. Diharapkan dengan perpanjangan status ini, maka upaya untuk pemulihan pasca-terjadinya bencana dapat berjalan secara optimal,” beber Edy ketika dihubungi pidjar-com-525357.hostingersite.com, Sabtu (30/03/2019).
Dengan perpanjangan status tanggap darurat bencana ini pula, untuk penanganan kebencanaan sendiri akan memerlukan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT). Pihaknya mencatat, selama bulan Maret ini terjadi dua bencana yang terjadi di Gunungkidul.
“Untuk dana pemulihan dari BTT masih akan dihitung berapa yang akan diambil. Kemungkinan dari alokasi Rp3 miliar, akan digunakan sekitar Rp 1 miliar,” terang dia.
Ia menambahkan, untuk dampak bencana sendiri saat ini masih dilakukan penghitungan. Data terakhir yang masuk ke BPBD Gunungkidul ada 60 kejadian dengan 317 jiwa terdampak. Kemudian, untuk bencana awal Maret lalu kerugian mencapai sekitar Rp 3,7 miliar.
“Kalau dampak badai Veronika tidak ada dampak yang signifikan,” ujar Edy.
Adapun bencana yang pertama yakni tanah longsor dan banjir di Kecamatan Gedangsari dan Nglipar Rabu (06/03/2019). Setelah itu dampak badai Savana pada Minggu (17/03/2019) kemarin menyebabkan banjir dan tanah longsor.
Untuk diketahui, akibat bencana alam yang terjadi pada Maret ini sejumlah sekolah ikut terdampak. Diantaranya, SMK Negeri 1 Tanjungsari, SMA Negeri Panggang. Selain itu, banjir juga terjadi di SMP Negeri 3 Saptosari, SMP Negeri 1 Tanjungsari, SMP Negeri 1 Purwosari, SMP Negeri 3 Semanu, SMP Negeri 3 Gedangsari, serta SD Petoyan 1 dan 2 di Purwosari. Akibat terus dilanda banjir satu sekolah akan direlokasi yakni SMP N 3 Saptosari.
-
Pemerintahan4 hari yang lalu
Belasan SD di Gunungkidul Tak Dapat Siswa Baru
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
Sosial2 minggu yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
Pemerintahan19 jam yang lalu
Kesenjangan Pendidikan di Yogya Semakin Nyata, DPRD DIY Minta Pemda Lakukan Deteksi Dini
-
event2 minggu yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
seni6 hari yang lalu
Asmatpro Tampilkan Showcase di Jogja Fashion Trend 2025
-
Info Ringan2 minggu yang lalu
Semarak Ulang Tahun Perak Tunas Mulia, Gelar Sarasehan Pendidikan Tamasya
-
Budaya2 minggu yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara
-
musik2 minggu yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Uncategorized6 hari yang lalu
Komitmen Dukung Kopi Lokal, KAI Daop 6 Yogyakarta Bagikan 750 Gelas Kopi Gratis ke Penumpang
-
event5 hari yang lalu
Lewati Rute 6 Candi, Belasan Negara Bakal Ramaikan Sleman Temple Run 2025
-
Pendidikan5 hari yang lalu
UMY Punya Lapangan Sepak Bola Berstandar FIFA, Siap Lahirkan Atlet Muda