Connect with us

Sosial

Melihat Penderitaan Isti, Gadis Dengan Penyakit Misterius Yang Menggerogoti Kulitnya

Diterbitkan

pada

BDG

Rongkop,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Siapapun pasti akan trenyuh saat melihat kondisi dari Isti Nurjanah warga Padukuhan Pucanganom C, Desa Pucanganom, Kecamatan Rongkop. Gadis yang baru berusia 20 tahun ini harus merelakan hampir seluruh hidupnya dalam keadaan sakit pada kulit. Sejak bayi, Isti memang mengalami kelainan pada kulitnya di mana awalnya timbul bercak-bercak yang kemudian semakin menyebar ke seluruh tubuh.

Waktu berjalan tak membuat lantas penyakit Isti sembuh. Penyakit itu justru semakin parah dan bercak-bercak tersebut mulai sangat rentan berubah menjadi luka. Situasi menjadi sulit lantaran kedua orang tua korban, Rustam dan Sukaryani hanya merupakan buruh tani yang tentunya tidak mampu menyediakan pengobatan yang layak bagi putri tercintanya tersebut. Akibatnya bisa ditebak, penyakit misterius yang diderita Isti semakin parah dan bahkan ia saat ini mengalami lumpuh. Selain lumpuh, karena kurang beraktifitas, tubuh Isti tak berkembang secara maksimal. Tubuhnya kecil dan kurus kering.

Sehari-hari, gadis ini hanya bisa beraktifitas di tempat tidurnya. Tak hanya lumpuh, Isti juga harus hidup dengan kesakitan karena kulitnya yang sangat rentan oleh luka. Sangat jarang ia mengenakan pakaian lantaran kulitnya yang rapuh tersebut terasa perih ketika tersentuh sesuatu termasuk kain.

Berita Lainnya  Marak Kandungan Makanan Berbahaya Dijual Bebas, Picu Peningkatan Penderita Penyakit Tidak Menular

Ditemui pidjar-com-525357.hostingersite.com, Sukaryani, ibu Isti menjelaskan, sejak lahir, ia melihat adanya bercak-bercak di kulit Isti di bagian kaki. Berselang seminggu kemudian, bercak seperti bercak darah tersebut mulai menyebar dan ke bagian tangan hingga semakin hari mulai menjalar ke seluruh bagian tubuh. Melihat kondisi anaknya tersebut, ia dan suaminya mengaku sudah mengusahakan berbagai macam pengobatan. Tak hanya secara medis, pengobatan secara non medis juga ditempuh oleh Sukaryani dan Rustam untuk menyembuhkan putri tercintanya tersebut.

“Kami orang tidak punya sehingga dalam pengobatannya pun juga sangat terbatas,” ucap Sukaryani lirih, Rabu (04/04/2018) siang tadi.

Hari berganti hari dilalui, kondisi Isti semakin memburuk. Meski sakit, pada masa kecilnya, Isti sempat bisa beraktifitas seperti biasa. Ia bahkan sempat bersekolah hingga SD. Namun keadaan semakin memburuk di masa remajanya. Penyakit kulit bawaan gen tersebut semakin ganas dan membuat Isti akhirnya tidak bisa beraktifitas dan akhirnya harus putus sekolah.

Berita Lainnya  Warga Komplain Lama Antri Kemudian Ditolak Vaksin, Petugas Puskesmas: Harusnya Berterima Kasih Sudah Dilayani

Dilanjutkan Sukaryani, 2 tahun terakhir ini menjadi masa terparah dan paling dalam kehidupan keluarganya. Pasalnya, kulit Isti semakin rapuh dan bahkan semakin lama tubuh putrinya tersebut semakin lemah dan pada akhirnya lumpuh. Praktis Isti harus menghabiskan hari-harinya di atas tempat tidurnya.

“Setiap hari tidak pernah pakai baju, karena kalau kena pakaian, kulitnya sakit,” katanya.

Hatinya semakin hancur ketika mendengar vonis dokter bahwa penyakit anaknya tersebut tidak akan bisa disembuhkan. Pengobatan yang dilakukan hanyalah untuk sedikit meredakan rasa sakit yang harus diderita. Setiap harinya, ia dengan telaten meminumkan obat 3 kali sehari serta mengoleskan salep ke sekujur tubuh putri kesayangannya itu.

“Karena tubuhnya penuh luka dan kulitnya sangat rentan, anak saya kalau mandi harus pakai air infus yang steril,” cerita Sukaryani.

Penyakitnya Viral, Isti Dapat Bantuan Dari Polda DIY

Penderitaan Isti kemudian viral setelah kisahnya tersebut diposting di jejaring sosial. Rabu siang tadi, sejumlah anggota Polda DIY yang dipimpin oleh Kepala Sub Direktorat Pembinaan Ketertiban dan Penyuluhan, Direktorat Pembinaan Masyarakat (Kasubdit Bintibluh Binmas) Polda DIY, AKBP Sinungwati mengunjungi Isti di rumahnya. Pada kesempatan tersebut, pihak Polda DIY memberikan bantuan berupa sembako, kursi roda, hingga uang tali asih.

Berita Lainnya  Volume Meningkat Saat Libur Lebaran, Petugas Harus Setiap Hari Angkut Sampah Dari Kawasan Wisata

Sinungwati mengungkapkan, bantuan ini diharapkan setidaknya bisa membantu meringankan beban Isti maupun keluarganya. Sebagai sesama manusia, Sinungwati merasa sangat trenyuh ketika melihat kondisi Isti yang dalam usianya yang beranjak remaja ini seharusnya hidup penuh dengan kegembiraan.

“Kita berharap nanti dengan kursi roda yang kita berikan, Isti bisa beraktifitas keluar rumah. Karena kan selama ini hanya berada di dalam kamar terus,” ucap Sinung.

Ia menjanjikan bahwa nantinya bantuan dari kepolisian tidak akan berhenti sampai di sini. Pihaknya akan membantu proses pengobatan Isti dengan berkolaborasi dengan tim dokter dari RS Bhayangkara.

"Kita janjikan bantuan akan terus berkelanjutan. Apa yang bisa diberikan tentu akan diberikan,” tuntas dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis3 minggu yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis4 minggu yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Pariwisata1 bulan yang lalu

Kementerian BUMN dan Sejumlah Perusahaannya Bagikan Bantuan TJSL ke Warga DIY

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com)– Kementerian BUMN bersama perusahaan yang berada di bawah naungan BUMN, salah satunya PT Kereta Api Indonesia (Persero)...

Pariwisata1 bulan yang lalu

Okupansi Hotel di Gunungkidul Hampir 100 Persen 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Momen libur natal dan tahun baru 2025 menjadi hal positif bagi Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) okupansi hotel sangat...

Pariwisata2 bulan yang lalu

10 Ribu Wisatawan Kunjungi Gunungkidul Dimalam Pergantian Tahun 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Dinas Pariwisata Gunungkidul mencatat sebanyak 10 ribu wisatawan mengunjungi destinasi wisata di Gunungkidul saat perayaan malam tahun baru 2025....

Berita Terpopuler